Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Tingkatan Wibu dalam Menggemari Anime, Ada di Posisi Berapakah Kamu?

Kompas.com - 12/05/2022, 11:00 WIB
Rujukan artikel ini:
Mob Psycho 100 01
Pengarang: One
|
Editor Novia Putri Anindhita

Mendengar istilah wibu mungkin sudah tidak terasa asing lagi di telinga, sebab biasanya kata ini akan langsung diasosiasikan dengan seseorang yang teramat sangat menyukai kebudayaan Jepang, salah satunya ialah anime.

Kebudayaan Jepang memang bisa menjadi sebuah fenomena yang menginvasi seluruh dunia, tidak terkecuali di Indonesia sendiri, di mana beragamnya kebudayaan Jepang mampu menghipnotis banyak orang untuk menikmati dan menyukainya.

Salah satu kebudayaan Jepang yang paling banyak digemari adalah anime atau serial animasi Jepang.

Biasanya, anime juga diadaptasi dari sebuah manga yang terlebih dahulu fenomenal dan disukai oleh banyak orang, sehingga tak lengkap rasanya jika tidak diangkat ke dalam bentuk anime yang jauh tampak lebih nyata.

Kehadiran para wibu inilah yang semakin menghidupkan industri anime.

Namun, tahukah kamu, jika wibu sendiri merupakan suatu tingkatkan dari penggemar anime?

Ternyata, ada tingkatkan tertentu sebagai penggemar anime yang menentukan apakah kamu sudah menjadi wibu atau justru kamu ada di tingkatan lain dengan sebutan atau istilah lainnya.

Daripada penasaran, berikut delapan tingkatan penggemar anime yang perlu kamu ketahui.

8 Tingkatan Wibu dalam Menggemari Anime

1. Newbie

Dalam tingkatan ini, biasanya penggemar anime hanya mempunyai pengetahuan yang awam tentang anime yang mereka tonton.

Di tingkatan ini, para newbie masih dalam level normal karena baru mengetahui beberapa judul anime populer saja, seperti One Piece, Naruto, Dragon Ball, Attack on Titan, dan lain sebagainya.

2. Anime Lovers

Di tahap ini dapat dikatakan penggemar anime mulai mengetahui banyak judul-judul anime lainnya, sehingga tidak hanya tahu judul-judul anime populer saja.

Selain itu, biasanya mereka juga terkadang sudah mulai menghafal nama tokoh dan alur cerita dari judul-judul anime tersebut meskipun baru mencoba.

3. Otaku

Nah, di tingkatan ini, penggemar anime sudah masuk ke tahap fans berat anime dan manga.

Saking mencintai anime, mereka bahkan rela menghabiskan waktu berdiam diri di rumah saja hanya untuk sekedar menonton anime.

Bahkan, saking mencintai anime dan manga, mereka sampai lupa waktu untuk bersosialisasi karena sudah merasa nyaman diam di rumah saja.

4. Otamega

Otamega berada satu tingkat dari otaku yang bisa dikategorikan lebih candu lagi terhadap anime, sehingga setiap harinya mereka rela membaca manga atau menonton anime seharian.

Bahkan karena saking sering dan intensnya menonton anime, banyak dari mereka yang harus menggunakan kacamata karena penglihatannya yang jadi kurang tajam.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

5. Nikijon

Di tingkatan ini, penggemar anime bukan hanya suka terhadap anime itu sendiri, tapi sudah beralih terobsesi dengan karakter yang ada dalam anime tersebut.

Mereka bahkan sampai rela berdandan mirip dengan karakter anime dan sering berkhayal jika seandainya menjadi karakter tersebut.

6. Hikikomori

Tingkatan ini boleh dibilang sudah masuk tahap ekstrem dari seorang penggemar anime, karena hampir seluruh waktu yang mereka punya hanya untuk membaca manga, menonton anime, atau bermain video game seharian penuh.

Maka, tidak ada waktu sama sekali untuk bersosialisasi dengan orang-orang di luar dunia mereka.

7. Weeaboo

Weeaboo alias wibu masuk ke dalam kategori penggemar anime yang bukan hanya sekadar suka terhadap anime itu sendiri, tapi juga sangat menyukai dan terobsesi terhadap negara asalnya, Jepang.

Para weeaboo ini bahkan sampai bertingkah mirip dengan orang Jepang, mulai dari cara berbicara, berpakaian, hingga gaya hidup.

8. Wapanesee

Di tingkatan terakhir ini, penggemar anime sudah memasuki tahap yang paling maksimal karena kecintaan mereka terhadap budaya Jepang sudah mencapai persentase 100%.

Bahkan, saking terobsesinya, mereka sering berdelusi mengenai Jepang.

Jadi, ada di tingkatan manakah kamu sebagai seorang penggemar anime?

Untuk melengkapi rasa cinta kamu terhadap anime, komik yang satu ini rasanya akan sangat cocok untuk dibaca.

Komik Mob Psycho 100 akan memberikan sensasi cerita manga yang unik dan menarik dengan style gambar yang berbeda.

Manga ini bercerita tentang Shigeyo Kageyama atau yang biasa dipanggil dengan Mob, yang mempunyai kekuatan cenayang sejak masih kanak-kanak.

Kekuatannya tersebut bisa membawa petaka jika tidak mampu dikuasai dengan benar.

Maka dari itu, Mob sering menutupi kekuatannya tersebut agar tidak menimbulkan petaka dan hanya menggunakannya untuk hal-hal yang krusial saja.

Selain itu, Mob juga merasa menjadi sosok yang aneh dan berbeda karena kekuatannya tersebut.

Komik Mob Psycho 100 bisa langsung kamu beli dan pesan di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau