Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosial Media atau Media Sosial? Mana yang Benar?

Kompas.com - 05/05/2022, 13:00 WIB
Sosial media atau media sosial Sumber Gambar: Freepik.com Sosial media atau media sosial
Rujukan artikel ini:
Pedoman Kata Baku & Tidak…
Pengarang: Dini Fitri
|
Editor Almira Rahma Natasya

Media sosial kini seolah menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.

Hampir setiap orang saat ini memiliki atau menggunakan lebih dari satu platform media sosial, seperti Facebook, Youtube, Twitter, Instagram, LinkedIn, dan lain-lain, dengan berbagai tujuan serta manfaat.

Namun, sebagian dari kamu mungkin pernah dibuat bingung dengan pengucapan yang benar antara sosial media atau media sosial.

Jika kamu ingin mengetahui istilah mana yang tepat, berikut adalah penjelasan lengkapnya yang bisa kamu simak.

Sosial Media atau Media Sosial?

Kemajuan teknologi yang semakin berkembang serta penggunaan internet yang begitu masif seperti sekarang, telah menciptakan banyak kosa kata baru dalam bahasa Indonesia, salah satunya adalah media sosial.

Istilah media sosial ini berasal dari bahasa Inggris, yaitu social media yang didefinisikan sebagai suatu bentuk komunikasi elektronik yang memungkinkan penggunanya menciptakan sebuah komunitas daring untuk berbagi informasi, pesan pribadi, ide, atau beragam konten lainnya (seperti video atau mikroblog).

Seperti yang mungkin telah kamu ketahui, bahwa frasa dalam bahasa Inggris menganut pola atau struktur M-D (Menerangkan–Diterangkan).

Hal ini berarti jika ada kata sifat dan kata benda yang berurutan dalam satu kalimat, maka kata benda yang diterangkan didahulukan, barulah kata sifat yang menerangkan.

Sedangkan frasa dalam bahasa Indonesia secara umum menggunakan kaidah atau pola D-M (Diterangkan–Menerangkan).

Berbeda dengan bahasa Inggris, dalam bahasa Indonesia jika ada kata sifat dan kata benda yang berurutan dalam satu frasa, maka kata sifatlah yang didahulukan baru kemudian kata benda.

Sebagai contoh frasa "blue sky" yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti "langit biru" bukannya biru langit, atau "white flag" yang diartikan sebagai "bendera putih" dan bukannya putih bendera.

Sesuai dengan penjelasan mengenai struktur bahasa di atas, maka kata serapan yang tepat untuk istilah social media dalam bahasa Indonesia adalah media sosial, bukannya sosial media.

Dalam hal ini, kata "sosial" menerangkan kata "media", sehingga media sosial berarti media yang digunakan untuk melakukan sebuah komunikasi atau kegiatan sosial.

Oleh karena itu, jika ingin menggunakan singkatan, maka kata yang benar adalah medsos, bukannya sosmed.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Namun, ketika membicarakan bahasa, sebenarnya hal ini bersifat konsensus atau sesuai dengan kesepakatan bersama antar masyarakat.

Selama orang lain bisa memahami frasa yang kamu maksud meskipun memiliki penyerapan yang salah, maka pada akhirnya penggunaan bahasa tersebut akan menjadi benar.

Hanya saja, jika kamu menulis jurnal atau artikel ilmiah yang bersifat formal, maka kamu pun wajib untuk mengikuti tata bahasa dan menggunakan frasa penyerapan yang tepat.

Nah, oleh sebab itu, kesimpulannya adalah kamu bisa bebas memakai kedua istilah tersebut, baik media sosial maupun sosial media ketika mengobrol dengan teman atau orang lain dalam lingkup non formal.

Namun, jika dalam acara atau penulisan resmi, maka istilah yang tepat untuk kamu gunakan adalah media sosial atau medsos.

Selain media sosial dan sosial media, terdapat banyak contoh frasa-frasa tidak baku lain yang sering kali membuat sebagian orang bingung ketika menggunakannya.

Jika kamu ingin mengetahui frasa-frasa serapan lain dari berbagai macam bahasa asing dalam bahasa Indonesia, buku Pedoman Kata Baku & Tidak Baku: Dilengkapi Ejaan Bahasa Indonesia yang ditulis oleh Dini Fitri bisa membantu kamu.

Melalui buku ini, penulis akan membagikan penulisan kata serapan yang benar dari macam-macam bahasa asing, seperti Arab, Inggris, Belanda, Sanskerta, dan lain-lain.

Selain itu, kamu pun akan mendapatkan kumpulan kata-kata baku dan tidak baku yang telah disusun berdasarkan abjad, sehingga bisa memudahkan kamu ketika mencari frasa yang kamu butuhkan.

Buku edisi terbaru dan terlengkap ini juga memuat fungsi dan ciri-ciri bagaimana kamu bisa mengidentifikasi bahasa baku dengan lebih mudah.

Buku yang dihadirkan dengan tujuan untuk melestarikan serta meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia dengan baik ini bisa menjadi bekal bagi kamu dalam memahami berbagai istilah baru yang akan kamu temui nantinya melalui internet.

Kamu bisa mendapatkan buku Pedoman Kata Baku & Tidak Baku: Dilengkapi Ejaan Bahasa Indonesia ini dengan mudah di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com