Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Lama Selingkuh Bisa Bertahan? Ketahui 5 Alasan yang Membuat Perselingkuhan Sulit untuk Diakhiri

Kompas.com - 30/04/2022, 12:00 WIB
Berapa lama selingkuh bisa bertahan Sumber Gambar: Freepik.com Berapa lama selingkuh bisa bertahan
Rujukan artikel ini:
Why Men Lie and Women…
Pengarang: Allan, Barbara Pease
Penulis Okky Olivia
|
Editor Ratih Widiastuty

Perselingkuhan adalah salah satu masalah yang paling pelik dalam sebuah hubungan percintaan.

Sudah banyak sekali contoh nyata dari perselingkuhan yang akhirnya tidak menyenangkan bagi kedua belah pihak, tapi masih banyak saja orang yang terjebak dalam kasus ini, bahkan secara sadar.

Perselingkuhan tidak hanya terjadi pada hubungan yang tidak harmonis, pasangan yang terlihat baik-baik saja pun ada yang tidak luput dari kemungkinan perselingkuhan.

Selingkuh ini bisa dilakukan oleh siapa saja, tidak peduli seberapa baik atau sebahagia apapun hubungan yang sedang dijalani.

Pada dasarnya, selingkuh hanyalah euphoria sesaat, karena perasaan senang yang diberikan oleh selingkuhanmu itu hanya sementara, dan cepat atau lambat kamu pasti akan menyesalinya.

Perlu diketahui juga bahwa memulai perselingkuhan memang rasanya akan jauh lebih mudah dibandingkan harus mengakhirinya, karena penyakit yang satu ini sulit untuk disembuhkan dan bisa saja terulang kembali di kemudian hari.

Perselingkuhan biasanya terjadi karena hadirnya orang ketiga, atau karena salah satu pihak sudah tidak lagi menemukan kenyamanan dalam diri kekasihnya.

Tapi, berapa lama orang yang selingkuh ini bisa bertahan?

Lamanya Perselingkuhan

Pada umumnya, lamanya perselingkuhan bisa digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu:

1. Selingkuh Secara Terus Menerus

Ada banyak faktor lain yang bisa menjadi penyebab terjadinya perselingkuhan, seperti misalnya rasa tidak puas dengan penampilan pasangan sehingga mencari selingkuhan yang penampilannya jauh lebih cantik atau tampan.

Waktu mereka untuk selingkuh ini juga biasanya tidak berlangsung singkat, mereka rela menghabiskan banyak waktu demi kesenangan dan kebahagiaan tanpa memikirkan pasangannya.

Saat hubungan yang terlarang ini sudah berakhir, mereka akan mencari selingkuhan baru, dan kebiasaan buruk ini akan dilakukan secara terus menerus sampai hasrat dan keinginannya terpenuhi.

2. Perselingkuhan Sesaat

Perselingkuhan yang satu ini biasanya tidak direncanakan dan muncul karena ada kesempatan, misalnya tuntutan pekerjaan dan harus meninggalkan pasangan untuk beberapa hari.

Orang-orang yang sibuk dengan pekerjaan ini akan mudah lelah dan membutuhkan hiburan, sedangkan pasangannya sedang tidak berada di dekatnya.

Jadi, di sinilah timbul perasaan untuk berselingkuh.

Tapi hubungan perselingkuhan ini biasanya tidak akan bertahan lama, karena pada dasarnya mereka hanya membutuhkan hiburan untuk sementara sampai kontrak kerjanya berakhir.

3. Perselingkuhan Jangka Panjang

Perselingkuhan tipe ini pada umumnya berlangsung selama 6 bulan sampai 2 tahun atau lebih.

Alasan utama yang mendasarinya adalah munculnya perasaan cinta dengan orang lain karena merasa ada kedekatan secara emosional.

Mereka yang berselingkuh ini biasanya sedang mengalami masalah dengan pasangannya, tapi tidak mau memutuskan hubungan sehingga lebih memilih untuk mencari tambatan hati yang baru untuk membuatnya bahagia.

Mau lama atau tidak, perselingkuhan adalah perilaku yang sangat tidak baik dan tidak layak untuk dilakukan karena akan menyakiti hati banyak pihak.

Setiap manusia pasti dilahirkan dengan akal sehat dan seharusnya sudah bisa memahami mengapa perselingkuhan adalah tindakan yang tidak dibenarkan, tapi kasus ini masih saja banyak terjadi.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Sebenarnya, mengapa perselingkuhan ini sangat sulit untuk diakhiri? Simak beberapa alasannya berikut ini.

5 Alasan Perselingkuhan Sulit untuk Diakhiri

1. Takut Kembali kepada Realita

Selingkuh seringkali dianggap sebagai cara instan untuk mengalihkan pikiran dari pasangan yang mungkin sudah tidak menyenangkan.

Bila sudah begini, tentunya akan sulit baginya untuk berhenti berselingkuh karena ia tidak mau kembali kepada realita kehidupan, dan tidak sanggup hidup tanpa kehadiran selingkuhannya.

2. Perselingkuhan Membuat Hidup Lebih Senang

Menurut para peneliti, perselingkuhan adalah sebuah perilaku yang rumit, terasa mendebarkan, dan bisa memberikan kesenangan tersendiri.

Hal ini juga ternyata ada kaitannya dengan pelepasan hormon oksitosin, serotonin, dan dopamin dalam tubuh, yang membuat seseorang merasakan sensasi senang hingga kecanduan untuk terus berselingkuh.

3. Merasa Bersalah Jika Harus Mengakhiri Hubungan

Sebagian orang yang berselingkuh merasa takut menyakiti hati kekasih rahasianya, jadi mereka ragu untuk memutuskan hubungan.

Padahal kenyataannya, tidak hanya kekasih rahasiamu saja yang merasa tersakiti, tapi pasangan aslimu juga pasti merasakan hal yang sama.

4. Sulit Menentukan Keputusan

Ketika seseorang terlibat dalam perselingkuhan dan berusaha untuk mengakhirinya, dia pasti akan mengalami masa yang sulit.

Orang-orang yang sedang berselingkuh pasti akan mempertanyakan apakah keputusan mengakhiri hubungan ini tepat atau tidak, karena apapun keputusan yang akan diambil, akan ada pihak yang tersakiti, bahkan dirinya sendiri.

5. Takut Akan Ada Balas Dendam

Sebagian besar pelaku perselingkuhan pasti enggan mengakhiri hubungannya karena takut ketahuan dan takut akan menyakiti selingkuhannya.

Karena selingkuhannya bisa saja membalas rasa sakit hatinya dengan membeberkan hubungan rahasiamu kepada teman atau bahkan kepada pasanganmu yang sesungguhnya.

Dengan begini, posisimu tentu akan sangat tertekan sehingga sulit untuk mengakhiri hubungan.

Demikianlah beberapa alasan yang membuat hubungan perselingkuhan sulit untuk diakhiri.

Pada dasarnya, pasang surut pasti selalu ada dalam sebuah hubungan, karena tidak ada hubungan mulus-mulus saja, dan di sinilah kesetiaan kedua belah pihak diuji.

Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam kehidupan, kita pasti akan merasakan sakit, sedih, marah atau kecewa, yang bisa berimbas pada hubungan yang sedang dijalani, sehingga membuat pasangan kita merasa tidak dihargai keberadaannya.

Untuk bisa memahami pasangan dan membuat hubungan tetap adem ayem, cobalah untuk membaca buku Why Men Lie and Women Cry karya Allan and Barbara Pease.

Pria dan wanita memang pada dasarnya memiliki perbedaan yang mungkin sulit dipahami, dan akhirnya menimbulkan perbedaan yang berujung pada pertengkaran atau perselingkuhan.

Melalui buku ini, penulis memberikan banyak sekali pembahasan yang akan membantu pembaca untuk bisa memahami diri sendiri dan pasangan, sehingga keharmonisan dalam sebuah hubungan bisa tercipta dengan baik.

Bagi kamu yang tertarik untuk membaca buku ini lebih dalam lagi, kamu bisa mendapatkannya melalui Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau