Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seluk Beluk Jurusan Teknik Pertambangan dan Hal-Hal yang Harus Kamu Persiapkan Jika Ingin Masuk Jurusan Ini

Kompas.com, 27 April 2022, 18:00 WIB
Seluk Beluk Jurusan Pertambangan Sumber Gambar: Canva Seluk Beluk Jurusan Pertambangan
Rujukan artikel ini:
Good Mining Practice Di Indonesia
Pengarang: Prof. Dr. Ir. Irwandy…
Penulis Renny Novita
|
Editor Ratih Widiastuty

Indonesia terkenal dengan melimpahnya sumber daya alam termasuk pertambangan.

Hasil-hasil tambang yang berada di dalam bumi, tertutup dan tersembunyi oleh lapisan-lapisan tanah, dan untuk mengambilnya, kita menggunakan teknik yang disebut dengan eksplorasi.

Hal-Hal yang Harus Dipersiapkan untuk Masuk Jurusan Tambang

Untuk bisa lulus ujian saringan masuk perguruan tinggi pilihanmu, sebelumnya kamu adalah berasal dari jurusan IPA dengan nilai pada mata pelajaran IPA dan Matematika yang bagus.

Ini adalah sebagai bekal menyerap pelajaran di universitas nanti.

Selain itu, kamu harus menguasai bahasa Inggris, karena banyak istilah-istilah pertambangan yang menggunakan bahasa internasional ini.

Kamu juga harus mempersiapkan mental untuk tidak cepat menyerah dan tidak cengeng, karena pekerjaan di lapangan akan berat, terutama jika harus berhadapan dengan pekerja-pekerja lapangan yang memiliki sifat-sifat yang berbeda.

Selain mempersiapkan pengetahuan dan juga mental, fisik juga harus dipersiapkan.

Seorang sarjana pertambangan harus sering berada di lokasi tambang yang terpencil dan jauh dari tempat kerja, karena itu harus memiliki fisik yang sehat dan bugar dengan membiasakan diri rajin berolahraga.

Apa yang Dipelajari di Jurusan Pertambangan?

Ilmu yang kamu dapatkan di bangku perkuliahan akan menjadi bekal kamu ke depannya dalam bekerja.

Untuk mahasiswa jurusan tambang, kamu akan belajar mata kuliah seputar Geologi, Mekanika, Pengenalan Peralatan Tambang, Metode Numerik, Teknik Eksplorasi, sampai Manajemen Eksplorasi, dan lain sebagainya.

Lokasi dan Macam Pertambangan di Indonesia

Ada beberapa lokasi tambang yang tersebar di wilayah Indonesia, di antaranya:

  • Tambang minyak bumi, berada di Pangkalan Brandan, Plaju, Tarakan, dan Arjuna
  • Tambang batu bara, berada di Sawahlunto, Bukit Asam, Tasikmalaya
  • Tambang timah, berlokasi di Bangka dan Belitung
  • Tambang gas alam, berada di Arun dan Bontang
  • Tambang intan, berada di Martapura, Kalimantan
  • Tambang emas, berada di Cilotok dan di Freeport-Papua
  • Tambang aspal, berada di Buton
  • Tambang tembaga, berada di Tembagapura, Papua

Para lulusan jurusan teknik pertambangan biasanya akan bekerja di daerah-daerah terpencil, mengikuti di mana ditemukannya hasil tambang.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Prospek Kerja Jurusan Teknik Pertambangan

Kamu yang lulusan jurusan tambang akan memperoleh gelar Sarjana Teknik (S.T) dan kamu mempunyai peluang karir baik itu bekerja di lapangan (di pertambangan), kementerian ESDM sebagai tenaga analis pengembangan infrastruktur, analis bagian eksplorasi, atau menjadi instruktur.

Selain itu, kamu bisa juga bekerja di bidang akademisi sebagai dosen.

Buku Pegangan Seorang Calon Sarjana Jurusan Pertambangan

Sebelum kita memasuki bangku perkuliahan, ada baiknya kita mempunyai gambaran terlebih dahulu akan jurusan yang akan kita pilih ini.

Buku bagus yang bisa direkomendasikan adalah Good Mining Practice di Indonesia yang ditulis oleh Prof. Dr. Irwandy Arif, M.Sc, IPU, seorang akademisi sekaligus pemerhati dan pakar pertambangan.

Dengan buku ini, mahasiswa mampu memiliki esensi dari kaidah pertambangan yang baik, sehingga turut berperan mendorong standar keinsinyuran di sektor pertambangan Indonesia agar setara dengan standar praktis pertambangan dunia.

Pembahasan dalam buku diuraikan secara terstruktur dan terperinci untuk menuntun kita memahami konsep dan prinsip pelaksanaan Good Mining Practice dalam berbagai aspek teknis pada industri pertambangan.

Pelaksanaan Good Mining Practice terkait berbagai aspek kegiatan yang umumnya menjadi bagian dari operasional di industri pertambangan, antara lain perlindungan terhadap lingkungan hidup, keselamatan kerja pertambangan, prinsip konservasi sumber daya mineral dan batu bara, aspek Corporate Social Responsibility, Good Corporate Governance, standardisasi, kepatuhan terhadap hukum yang berlaku, dan aspek keterbukaan informasi.

Secara teknis, penerapan Good Mining Practice juga dikaitkan dengan beberapa tahapan kegiatan pertambangan, seperti penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, land clearing dan konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan, penjualan dan reklamasi dan pascatambang.

Buku ini telah diklaim merupakan buku yang ditunggu-tunggu oleh para praktisi dan pemerhati pertambangan di Indonesia, karena memberikan gambaran dan arahan yang sangat jelas dan komprehensif tentang penerapan Good Mining Practice di industri pertambangan di Indonesia.

Oleh karena itu, buku ini juga cocok bagi calon mahasiswa yang ingin mengetahui bagaimana praktek pertambangan, sehingga termotivasi untuk bisa lulus di ujian saringan masuk.

Buku Good Mining Practice di Indonesia bisa kamu dapatkan dengan mudah di Gramedia.com atau bisa juga dengan mengunjungi toko buku Gramedia di kotamu.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Inner Child dalam Psikologi: Pengertian, Dampak, dan Cara Menyembuhkannya

Inner Child dalam Psikologi: Pengertian, Dampak, dan Cara Menyembuhkannya

buku
Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Toner yang Efektif?

Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Toner yang Efektif?

buku
Cara Menerapkan Let Them Theory: Panduan Komprehensif untuk Hidup yang Lebih Tenang

Cara Menerapkan Let Them Theory: Panduan Komprehensif untuk Hidup yang Lebih Tenang

buku
Gaya Kepemimpinan Demokratis: Contoh, Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangannya

Gaya Kepemimpinan Demokratis: Contoh, Karakteristik, Kelebihan dan Kekurangannya

buku
5 Hewan Langka yang Sudah Punah dan Faktor Penyebab Kepunahannya

5 Hewan Langka yang Sudah Punah dan Faktor Penyebab Kepunahannya

buku
Arti Purnawirawan dan Cara Penulisan Gelar Purnawirawan

Arti Purnawirawan dan Cara Penulisan Gelar Purnawirawan

buku
Fahd Pahdepie Luncurkan 2045 Hz, Buku tentang Frekuensi dan Arah Masa Depan Bangsa

Fahd Pahdepie Luncurkan 2045 Hz, Buku tentang Frekuensi dan Arah Masa Depan Bangsa

buku
Gejala Anxiety Disorder yang Perlu Diwaspadai

Gejala Anxiety Disorder yang Perlu Diwaspadai

buku
Apa Itu Batasan Diri? Kenali agar Hidup Lebih Tenang dan Bahagia

Apa Itu Batasan Diri? Kenali agar Hidup Lebih Tenang dan Bahagia

buku
10 Fakta Unik Burung Elang Bondol, Sang Maskot Kota Jakarta

10 Fakta Unik Burung Elang Bondol, Sang Maskot Kota Jakarta

buku
Bangun Bisnis Lebih Santai lewat Peluncuran Buku

Bangun Bisnis Lebih Santai lewat Peluncuran Buku "Bangun Bisnis Bareng AI"

buku
Mengapa Kita Harus Berpikir Positif: Manfaat dan Cara Mengubah Pola Pikir Negatif

Mengapa Kita Harus Berpikir Positif: Manfaat dan Cara Mengubah Pola Pikir Negatif

buku
10 Hewan Paling Langka di Dunia, Ada Badak Jawa hingga Leopard

10 Hewan Paling Langka di Dunia, Ada Badak Jawa hingga Leopard

buku
Rahasia Komunikasi Interpersonal yang Bikin Hubungan Makin Lancar

Rahasia Komunikasi Interpersonal yang Bikin Hubungan Makin Lancar

buku
Gift Mawar TikTok Berapa Rupiah? Yuk, Cari Tahu!

Gift Mawar TikTok Berapa Rupiah? Yuk, Cari Tahu!

buku
Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Micellar Water? Berikut Penjelasannya

Apakah Air Mawar Bisa Dijadikan Micellar Water? Berikut Penjelasannya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau