Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjaga si Calon Buah Hati, Simak Makanan yang Bagus untuk Ibu Hamil

Kompas.com - 03/04/2022, 12:00 WIB
Sumber Gambar: Canva
Rujukan artikel ini:
Seri Sehat Vegetarian Ibu Hamil…
Pengarang: Dr.Susianto,M.KM., Dan drg.Chindy Tanjung
Penulis Renny Novita
|
Editor Ratih Widiastuty

Nutrisi adalah salah satu masalah terpenting bagi wanita hamil.

Lalu, apa saja yang bisa ibu hamil makan? Apakah ibu hamil harus makan untuk dua orang sekarang? Makanan apa yang dapat membahayakan bayi?

Pertanyaan seperti itu umum ada di benak para ibu hamil, karena calon ibu harus memberi makan sang jabang bayi, sehingga kebutuhan nutrisi sebenarnya meningkat.

Namun, aturan lama "makan untuk dua orang" tidak lagi berlaku, diet seimbang dan bergizi adalah yang penting.

Di paruh pertama kehamilan, seorang ibu hamil tidak memerlukan tambahan kalori dalam konsumsi makanan sehari-hari.

Penambahan kalori sebesar 200 hingga 300 kilo kalori baru kemudian wajib ditambahkan ketika kehamilan menginjak paruh kedua.

Pertambahan berat badan rata-rata selama kehamilan adalah sekitar 11 hingga 15 kilogram.

Jadi, kamu tidak boleh makan lebih banyak, tetapi lebih sadar (mindfulness eating).

Berapa Kali Ibu Hamil Boleh Makan?

Selain memperhatikan asupan nutrisi dan gizi yang kamu konsumsi, kamu juga harus memperhatikan porsi makanan.

Alih-alih tiga kali makan dengan porsi besar, kamu harus makan lima sampai enam kali dengan porsi lebih kecil selama kehamilan.

Hal ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu menjaga gula darah tetap seimbang dan tidak turun terlalu banyak, makan dalam porsi kecil dan sering juga jadi cara terbaik untuk memerangi mual, terutama di bulan-bulan awal kehamilan.

Jika kamu sangat menderita dengan rasa mual, kamu harus makan makanan pertama di pagi hari saat masih di tempat tidur.

Pastikan kamu belum menjalani aktivitas apa pun.

Jika rasa mual menyebabkan harus sering muntah, makanan pertama yang dimakan harus sekering mungkin. Biskuit gandum atau roti garing adalah makanan yang cocok.

Jika kamu menderita sakit maag, sebaiknya jangan makan terlalu larut dan pastikan waktunya 2-3 jam sebelum pergi tidur.

Sebaiknya makan terakhir adalah makan dengan porsi paling kecil.

Keuntungan lainnya adalah ketika menjelang akhir kehamilan di mana bayi membutuhkan lebih banyak ruang di dalam kandungan, kamu bisa menambah frekuensi makan dengan porsi yang lebih kecil.

Makanan yang Bagus untuk Ibu Hamil

Ibu hamil harus memperhatikan lemak nabati yang tinggi karena mengandung vitamin A dan E.

Makanan lemak hewani juga diperlukan sebagai pemasok vitamin D.

Hanya saja hindari makanan yang terlalu banyak lemak terutama lemak tersembunyi seperti yang ada di dalam sosis, keju, dan juga makanan manis yang biasa dikonsumsi sebagai makanan penutup.

Asupan karbohidrat harus sedikit ditingkatkan untuk menutupi kebutuhan energi yang sedikit meningkat.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Pilih pemasok karbohidrat yang berkualitas setinggi mungkin, seperti gandum utuh, buah, sayuran, atau kentang.

Hindari makanan seperti cokelat, biskuit, dan kue mengandung kalori terlalu tinggi.

Selain itu, serat makanan yang terkandung di sini merangsang pencernaan, dan dengan demikian mencegah sembelit serta membuat kenyang lebih lama.

Karena produk sayuran dan buah mengandung kalori lebih sedikit, mungkin ada beberapa orang yang memilih menjadi vegetarian atau vegan.

Makanan bagi Ibu Hamil yang Vegetarian atau Vegan

Diet ovo-lacto-vegetarian dimungkinkan untuk mereka yang sedang hamil.

Untuk memastikan kamu mengkonsumsi zat besi yang cukup, kamu harus mendiskusikan dengan dokter kandungan apakah suplemen zat besi tambahan diperlukan.

Sementara bagi mereka yang vegan, kamu harus tetap mencari nasihat medis dan melengkapi diet dengan zat gizi mikro.

Buku Seri Sehat Vegetarian: Ibu Hamil Vegan dapat membantu kamu untuk merencanakan sesuai anjuran diet sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi selama hamil.

Manfaat yang bisa didapat dari diet vegan adalah kecukupan folat sejak awal dan kemungkinan berkurangnya resiko preeklampsia.

Selain informasi gizi yang disuguhkan di dalam buku ini, juga ada pojok sharing para ibu yang pernah menjalani diet vegan.

Salah satu yang berbagi cerita di buku ini adalah Dewi Dee Lestari, yang selain seorang penyanyi juga penulis banyak novel best seller.

Dee Lestari yang sudah vegetarian semenjak sebelum hamil mengatakan bahwa tidak ada perubahan menu yang drastis selama kehamilan.

Beliau hanya menambahkan multivitamin prenatal yang organik.

Untuk menambah zat besi, Dee minum jus bit.

Atisha, anaknya lahir sehat, responsif, mendapatkan inisiasi menyusui dini (IMD) dan tidak pernah kuning.

Untuk ibu yang punya kekhawatiran anaknya kurang gizi dengan pola makan vegetarian, ada baiknya membekali pengetahuan tentang nutrisi.

Carilah info sebanyak-banyaknya dan jika perlu lakukan konsultasi kepada dokter gizi yang mengerti gizi vegetarian.

Selain makanan yang harus diperhatikan, tapi juga dengan keseluruhan gaya hidup kita.

Lakukan olahraga dan meditasi karena dapat menjadi faktor untuk mendapatkan kehamilan yang sehat dan nyaman.

Untuk mendapatkan buku Seri Sehat Vegetarian: Ibu Hamil Vegan, kamu bisa memesannya di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com