Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara agar Anak Menjadi Pintar? Berikut Panduannya yang Bisa Dilakukan dengan Mudah

Kompas.com - 03/04/2022, 16:00 WIB
Sumber Gambar: Canva
Rujukan artikel ini:
Smart Practice Book : Membaca…
Pengarang: Fitri Nurul Aulia
Penulis Renny Novita
|
Editor Almira Rahma Natasya

Apa yang kamu pikirkan ketika mendengar kata "pintar"?

Seorang pengusaha seperti Elon Musk yang mempunyai IQ tinggi dan membangun perusahaannya karena terinspirasi dari buku-buku yang dia baca? Atau mantan teman sekelas yang selalu mendapatkan ranking satu? Atau mungkin juga anak teman yang berusia 6 tahun tapi fasih 5 bahasa hanya dengan menonton tayangan?

Sayangnya, ada yang sering kita lupakan.

Kecerdasan bukan hanya mendapatkan nilai 100 atau nilai A dalam akademis, atau juga masuk member Mensa karena mempunyai IQ tinggi.

Menurut peneliti kecerdasan Howard Gardner, kecerdasan bukan hanya tentang IQ, melainkan seluruh rangkaian kemampuan dan bakat yang berada di berbagai area otak.

7 Tipe Kecerdasan Menurut Howard Gardner

Garner menjelaskan bahwa ada tujuh tipe kecerdasan, yaitu:

  1. Kecerdasan visual-spasial
  2. Kecerdasan linguistik
  3. Kecerdasan musikal
  4. Kecerdasan matematika logis
  5. Kecerdasan kinestetik jasmani
  6. Kecerdasan interpersonal
  7. Kecerdasan intrapersonal

Rata-rata anak memiliki tiga, empat, atau bahkan lebih pada tipe kecerdasan dengan level yang berbeda-beda.

Kecerdasan ini akan terus berkembang asalkan mereka dilatih sesuai dengan tipe kecerdasannya.

Anak tidak harus menjadi pintar di semua kemampuan, dan jika memang anak kita tidak pintar di bidang akademis, ada kecerdasan lain yang bisa kita gali dari dirinya yang akan berguna untuk masa depannya.

Sebagai orang tua, kita harus bisa memahami semua kemampuan dan minat anak, sehingga kita bisa menawarkannya sebanyak mungkin kesempatan bermain dan belajar dengan cara yang berbeda.

4 Cara agar Anak Menjadi Pintar

1. Memberikan Ruang untuk Mengeksplorasi dan Bereksperimen

Jika anak yang sudah memiliki kecerdasan tertentu, pasti akan lebih mudah untuk menangkap dan belajar di bidang tersebut.

Sebagai orang tua atau sebagai pembelajar, orang dewasa perlu memastikan bahwa anak-anak memiliki kesempatan yang banyak untuk mengeksplorasi, mencari, dan bereksperimen.

Anak biasanya akan mengajukan banyak pertanyaan untuk menyalurkan rasa ingin tahunya.

Seorang orang tua yang mendukung tumbuh kembang anaknya akan menghargai upaya, menjawab pertanyaan, mengoreksi dengan lembut dan tidak mengindahkan mereka, apalagi mengatakan, “Berisik” misalnya.

2. Memastikan Mereka Cukup Bermain dengan Teman-temannya

Bermain selain meningkatkan kemampuan bersosialisasi, tapi juga meningkatkan skill problem solving serta meningkatkan kebahagiaan anak.

Bahagia dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan kecerdasan, sementara ketakutan dapat membuat anak mengalami hal yang sebaliknya.

Rasa ketakutan dapat mengalihkan fungsi otak menjadi ke modus sistem pertahana, yaitu fight or fly.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Kondisi ini terkait dengan rasa khawatir, ketakutan, dan menjadikan anak tidak kreatif.

3. Menjadikan Membaca sebagai Kebiasaan

Orang tua sebaiknya membatasi informasi dari televisi atau komputer.

Menurut sebuah penelitian di Amerika Serikat, informasi yang diambil melalui komputer atau televisi akan diproses lebih lambat oleh otak sehingga penyerapannya minimal dibandingkan dengan informasi yang kita ambil dari buku.

Dalam dua belas tahun pertama kehidupan, struktur pemahaman dikembangkan, terutama ketika membaca buku, yang memungkinkan pemrosesan informasi abstrak.

Oleh karena itu, total waktu yang dihabiskan anak-anak di depan layar tidak boleh lebih dari satu jam sehari.

4. Beri Anak Buku yang Tepat

Rekomendasi buku yang sesuai dengan anak adalah yang disesuaikan dengan umurnya, karena terkait dengan banyaknya kosakata yang sudah dia miliki dan pemahaman akan cerita.

Pilih jenis buku fantasi untuk mempertajam persepsi dan perhatian serta juga mengurangi ketegangan, atau pilih juga buku aktivitas sehingga anak tidak hanya pasif membaca, tapi juga aktif melakukan kegiatan sesuai dengan arahan dan petunjuk di dalam buku.

Sebelum anak bisa membaca buku, tentunya harus dilengkapi dengan kemampuan membaca terlebih dahulu.

Untuk anak usia PAUD, yaitu sekitar umur 3 - 4 tahun, buku Smart Practice Book, Membaca untuk PAUD bisa menjadi buku yang sesuai.

Di dalam buku ini, anak akan belajar mengenal huruf alfabet, baik itu huruf besar maupun huruf kecil, dan membaca huruf.

Setelah anak mulai terbiasa dengan alfabet, pelajaran dan latihan berlanjut dengan membaca suku kata, kemudian membaca dua suku kata, dan dilanjutkan dengan membaca dua suku kata yang berakhiran konsonan, juga kata yang mengandung huruf diftong seperti ny, ny, sy dan kh.

Pelajaran membaca ini akan terasa mengasyikan bagi anak karena dilengkapi dengan ilustrasi yang menarik serta lembar buku berwarna warni.

Karena ini adalah buku aktivitas, diharapkan orang tua dapat membimbing dan mendampingi anak dalam proses belajarnya.

Buku ini juga dilengkapi dengan catatan kecil untuk orang tua sehingga tujuan kita membeli buku ini juga dapat tercapai, yaitu agar anak bisa lancar membaca.

Buku aktivitas Smart Practice Book, Membaca untuk PAUD bisa kamu dapatkan di toko buku Gramedia atau cukup dengan membeli secara online melalui Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com