Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyakitnya Orang Indonesia, Nomor 3 Adalah Penyakit Umum yang Mungkin Kamu Juga Miliki

Kompas.com - 29/03/2022, 11:00 WIB
Sumber Gambar: Canva
Rujukan artikel ini:
Atomic Habits: Perubahan Kecil yang…
Pengarang: James Clear
Penulis Renny Novita
|
Editor Novia Putri Anindhita

Hal yang menarik dari orang Indonesia adalah kita mempunyai penyebutan nama sendiri untuk beberapa penyakit, sehingga kita menyebutnya menjadi penyakitnya orang Indonesia.

Cara pengobatannya pun juga ada yang unik dan tidak dilakukan di negara lain.

Apa saja itu? Berikut adalah lima penyakitnya orang Indonesia.

5 Penyakitnya Orang Indonesia

1. Tumit Kaki Pecah-Pecah

Kombinasi tekanan dan kekeringan yang menyebabkan tumit pecah-pecah dikenal pula sebagai retak.

Retak atau disebut rhagades dalam istilah medis adalah robekan dalam di kulit yang meluas ke dermis.

Hal ini cenderung terjadi di area kulit yang kering dan kurang elastis seperti tumit.

Ketika kelembaban kulit turun di bawah tingkat kritis, kulit menjadi rapuh dan pecah-pecah.

Sebaliknya, kelembapan membuat kulit tetap elastis dan mencegah robekan.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan tumit kaki pecah-pecah, di antaranya kurangnya kelembapan kulit, kurangnya vitamin dan mineral, penyakit seperti diabetes melitus, penyakit tiroid, kaki atlet, psoriasis, dan penyakit kulit lainnya yang dapat menyebabkan retakan.

2. Anyang-Anyangan

Anyang-anyangan adalah nama penyakit yang disebut sebagai disuria dalam istilah medis.

Disuria ditandai dengan nyeri pada saluran kencing atau uretra (pembukaan) saat buang air kecil dan umumnya disertai rasa terbakar, gatal, dan perih.

Rasa sakit dan sensasi terbakar disebabkan oleh reseptor rasa sakit di mukosa meradang yang dirangsang oleh kontak dengan urin.

Stimulasi menyebabkan kontraksi pada otot kandung kemih dan uretra.

Disuria biasanya disertai dengan sering buang air kecil dan kebutuhan mendesak untuk mengosongkan kandung kemih.

Jika rasa sakit dimulai saat kamu mulai buang air kecil, mungkin ada masalah dengan uretra.

Jika rasa sakit terjadi di akhir buang air kecil, ini bisa menjadi indikasi adanya gangguan kandung kemih.

Ada berbagai penyebab penyakit ini, di antaranya bakteri, infeksi, sampai penyakit kelamin.

3. Masuk Angin

Masuk angin atau tidak enak badan paling sering diderita oleh orang Indonesia.

Seperti yang dikutip dari situs Good Doctor, ada beberapa penyebab yang menyebabkan gejala yang kita sebut masuk angin, di antaranya suhu dingin, faktor makanan yang dikonsumsi dapat meningkatkan asam lambung, serta demam dan pilek.

Biasanya penyakit ini diatasi dengan menggunakan metode kearifan lokal, yaitu dengan kerokan.

Sedangkan menurut medis sendiri, penyakit ini dapat disembuhkan dengan tidur yang cukup, mengonsumsi air putih dengan cukup, mengonsumsi makanan bergizi, dan juga mengonsumsi obat-obatan.

4. Kesemutan

Jika kamu pernah merasa seperti sedang kesetrum, mati rasa, atau gatal tanpa alasan yang jelas, kamu mungkin mengalami parestesia atau yang biasa orang Indonesia sebut dengan kesemutan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Hampir setiap orang pernah mengalami parestesia di beberapa titik.

Salah satu situasi paling umum di mana orang mengalami perasaan kesemutan yang akrab adalah ketika lengan atau kaki mereka "tertidur".

Perasaan ini biasanya terjadi karena kamu secara tidak sengaja memberi tekanan pada saraf.

Rasa ini bisa langsung normal setelah kamu mengubah posisi untuk mengambil tekanan dari saraf yang terkena.

Jenis parestesia ini bersifat sementara dan biasanya sembuh tanpa pengobatan.

Jika parestesia berlanjut, kamu mungkin memiliki kondisi medis mendasar yang memerlukan perawatan.

5. Angin Duduk

Hal yang disebut sebagai angin duduk sebenarnya adalah penyakit yang berbahaya, yaitu merupakan gejala penyakit jantung koroner.

Nama medis dari angin duduk adalah angina pectoris.

Mungkin dari kata angin inilah sehingga penyakit ini orang Indonesia sebut dengan angin duduk.

Angina pectoris (stenocardia medis) berarti sesak dada, karena dipicu oleh kekurangan oksigen di jantung.

Awalnya ditandai dengan rasa sakit yang tiba-tiba di daerah jantung dan perasaan tertekan di dada.

Karena kondisi ini sangat berbahaya dan bisa mematikan, kamu harus segera menghubungi tim medis jika ada sanak keluarga yang mengalami gejala ini.

Menjalani Gaya Hidup Sehat

Apa yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan kesehatan kita, yaitu dengan mengadopsi kebiasaan baik yang memberikan manfaat bagi kesehatan.

Jika kamu menemukan kesulitan untuk merubah kebiasaan buruk, buku Atomic Habits: Perubahan Kecil yang Memberikan Hasil Luar Biasa wajib kamu baca.

Apa pun tujuan kamu, Atomic Habits menawarkan kerangka kerja yang telah terbukti untuk ditingkatkan setiap hari.

James Clear, salah satu pakar terkemuka dunia tentang pembentukan kebiasaan, mengungkapkan strategi praktis yang akan mengajarimu dengan tepat bagaimana membentuk kebiasaan baik, menghentikan kebiasaan buruk, dan menguasai perilaku kecil yang menghasilkan hasil luar biasa.

Jika kamu kesulitan mengubah kebiasaan, masalahnya bukan pada diri kamu, tapi masalahnya terletak pada sistem yang kamu buat.

Kebiasaan buruk berulang lagi dan lagi bukan karena kamu tidak ingin berubah, tetapi karena kamu memiliki sistem perubahan yang salah.

Kamu tidak naik ke tingkat tujuan yang ingin kamu capai, kamu justru jatuh ke tingkat sistem yang kamu buat.

Di sini, kamu akan mendapatkan sistem terbukti yang dapat membawa kamu ke tingkat yang baru dan cara lain, seperti meluangkan waktu untuk kebiasaan baru, mengatasi kurangnya motivasi dan kemauan, kembali ke jalurnya saat kamu keluar jalur, dan masih banyak lagi.

Buku Atomic Habits bisa kamu dapatkan di toko buku Gramedia terdekat di kotamu atau pesan langsung di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com