Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut Penjelasan Apa Itu Ilmu Negara dan Kajian yang Dibahas di Dalamnya

Kompas.com - 28/03/2022, 10:00 WIB
Sumber Gambar: Freepik.com
Rujukan artikel ini:
Ilmu Negara
Pengarang: Putera Astomo
|
Editor Almira Rahma Natasya

Bagi kamu yang sedang menempuh pendidikan atau merupakan lulusan sarjana di fakultas hukum, mungkin sudah tidak asing lagi saat mendengar istilah Ilmu Negara.

Mata kuliah ini wajib dipelajari oleh mahasiswa-mahasiswa di fakultas hukum karena Ilmu Negara membahas mengenai konsep dan teori tentang negara yang menjadi dasar dalam mempelajari Hukum Tata Negara.

Karena sama-sama mempersoalkan negara sebagai objek kajiannya, kedua mata kuliah ini memiliki keterikatan yang kuat dan tidak bisa dipisahkan.

Oleh karena itu, untuk memahami apa itu Ilmu Negara dan kajian yang dibahas di dalamnya, berikut adalah penjelasan lengkapnya yang bisa kamu simak.

Pengertian Ilmu Negara

Istilah Ilmu Negara pertama kali dicetuskan oleh George Jellinek, seorang filsuf dan ahli tata negara yang berasal dari Jerman, dengan istilah staatslehre.

Dalam bahasa lain, istilah Ilmu Negara juga dikenal sebagai Theory of State (Inggris), Theorie d'etat (Prancis), dan staatsleer (Belanda).

George Jellinek yang kini lebih dikenal sebagai Bapak Ilmu Negara, membagi pengertian mengenai istilah ini menjadi dua, yaitu pengertian dalam arti sempit, serta dalam ilmu pengetahuan hukum.

Pengertian Ilmu Negara dalam arti sempit dianggap sebagai ilmu pengetahuan yang menekankan penyelidikannya pada negara sebagai objek, terkait sifat hakikat, struktur, bentuk, asal mula, atau negara secara umum.

Sedangkan dalam ilmu pengetahuan hukum, Ilmu Negara dimaknai sebagai disiplin ilmu tentang negara yang pengkajiannya difokuskan dalam segi hukum, yaitu meliputi hukum tata negara, administrasi negara, serta pidana.

3 Hal Utama yang Dipelajari dalam Ilmu Negara

1. Asal Mula Negara

Asal mula terbentuknya suatu negara merupakan salah satu objek yang diselidiki saat mempelajari Ilmu Negara.

Asal mula negara yang dimaksud adalah pengertiannya secara umum, terkait bagaimana sebuah negara bisa terbentuk dan berdiri teguh.

Berdasarkan Buku Sejarah Pemikiran Pendirian Pakistan yang ditulis oleh Muhammad Ruslan, terdapat empat teori mengenai terbentuknya negara, meliputi teori ketuhanan, teori perjanjian masyarakat, teori kekuasaan, dan teori hukum alam.

2. Hakikat Negara

Sama halnya dengan asal mula negara, hakikat negara yang dipelajari dalam Ilmu Negara ini merupakan pengertiannya secara universal.

Menurut buku Ilmu Negara yang ditulis oleh Anna Marpaung, syarat berdirinya suatu negara yang menjadi hakikatnya, yaitu harus memiliki rakyat, wilayah, pemerintahan, kemerdekaan, dan lain-lain.

Selain membahas mengenai unsur-unsur yang perlu dipenuhi, hakikat negara juga mencakup pengertian dari negara, sifat-sifat negara, dan juga fungsinya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

3. Bentuk Negara

Hal utama terakhir yang dipelajari dalam Ilmu Negara, yaitu meliputi bentuk-bentuk dari negara yang ada di dunia.

Dua bentuk negara yang paling banyak dianut di seluruh dunia, ialah negara kesatuan (Unitarianisme) dan negara serikat (Federasi).

Selain kedua bentuk negara tersebut, berdasarkan sisi pelaksana dan mekanisme pemilihannya, bentuk negara dapat dikelompokkan menjadi tiga, yang terdiri dari monarki, oligarki, dan juga demokrasi.

Hubungan Ilmu Negara dan Hukum Tata Negara

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa Ilmu Negara merupakan dasar sebelum mempelajari Hukum Tata Negara untuk bisa memahami pengertian dan asas-asas pokok tentang negara secara umum.

Meskipun memiliki ikatan yang kuat dan meneliti objek yang sama, namun Ilmu Negara dan Hukum Tata Negara juga memiliki perbedaan.

Dalam Ilmu Negara, hal-hal yang dikaji tentang negara merupakan hal yang universal atau pengertiannya secara umum.

Sedangkan Hukum Tata Negara mengkaji secara spesifik atau khusus tentang suatu negara tertentu, misalnya Hukum Tata Negara Indonesia.

Hukum Tata Negara bisa diartikan sebagai pengaplikasian atau penerapan nyata dari teori-teori yang dipelajari dalam Ilmu Negara.

Oleh karena itu, Ilmu Negara merupakan ilmu dasar yang penting untuk dikuasai, terutama bagi mahasiswa fakultas Hukum, sebelum bisa melangkah lebih lanjut untuk mempelajari terkait Hukum Tata Negara.

Untuk memahami mengenai Ilmu Negara dengan lebih mendalam, kamu bisa membaca buku Ilmu Negara yang ditulis oleh Dr. Putera Astomo, S.H., M.H.

Menurut penulis yang merupakan seorang dosen di Universitas Sulawesi Barat, lahirnya suatu negara dilatarbelakangi oleh berbagai faktor, yaitu meliputi filosofi, sejarah (historis), politik, hukum, serta sosiologis.

Pembahasan mengenai terbentuknya negara akibat faktor-faktor di atas diulas secara ringan dan lengkap, yang akan memberikan kamu pemahaman dan wawasan yang luas terkait bagaimana sebuah negara bisa terbentuk.

Buku ini juga telah diperkaya dengan berbagai teori-teori kebangsaan serta kenegaraan yang mutakhir dan modern, sehingga kamu akan memperoleh informasi yang lebih up-to-date dan lebih berkembang.

Kamu bisa mendapatkan buku Ilmu Negara ini dengan mudah di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau