Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara agar Anak Nurut dan Patuh Ketika Diberi Nasihat

Kompas.com - 13/03/2022, 12:00 WIB
Sumber Gambar: Freepik.com
Rujukan artikel ini:
Parenting 4.0 Mendiidk Anak Di…
Pengarang: R.D. Asti
|
Editor Ratih Widiastuty

Memiliki seorang anak yang sedang memasuki fase eksplorasi memang sering kali membuat orang tua merasa lelah dan kesulitan karena anak seakan tidak mau mendengarkan.

Anak jadi sering rewel dan lebih menuruti instingnya sendiri untuk melakukan hal-hal yang mereka anggap benar.

Sebagian orang tua yang tidak bisa mengendalikan emosinya terkadang jadi meninggikan nada suara dan membentak anak yang sebenarnya merupakan tindakan yang kurang tepat.

Untuk membiasakan anak agar menjadi penurut dan mau mendengarkan ucapan atau nasihat kamu sebagai orang tua, berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu lakukan.

Cara agar Anak Nurut dan Patuh Ketika Diberi Nasihat

1. Hindari Berteriak dan Memaksa Anak

Bagaimanapun situasinya, selalu usahakan untuk tidak meninggikan suara dan memaksa anak untuk melakukan hal yang kamu inginkan.

Berteriak hanya akan membuat anak merasa cemas dan justru bersikap semakin agresif karena mereka menyadari sedang berada di kondisi yang tidak aman.

Bukannya menjadi patuh, anak akan menjadi lebih keras dan kamu akan semakin sulit untuk bisa menaklukan hatinya.

Berbicara dengan nada yang tenang dan penuh kasih sayang, sebaliknya akan membuat anak merasa tergerak untuk mendengarkan nasihat kamu.

2. Dengarkan Kemauan Anak Terlebih Dahulu

Pada masa eksplorasi, banyak hal bisa menarik perhatian anak yang membuat mereka cenderung lebih fokus dengan dunianya sendiri dan seakan tidak mau mendengarkan perkataan orang tua.

Ada kalanya orang tua tidak memahami situasi tersebut, sehingga tidak bisa berempati kepada anak dan hanya menganggap apa yang dilakukan oleh anak merupakan hal yang salah.

Bangunlah kedekatan dengan mendengarkan keinginan anak terlebih dahulu.

Dengan begitu anak bisa menyampaikan keluh kesahnya dan merasa orang tua mau memahami serta mengerti keadaan mereka.

Setelah merasa dirinya dipahami, anak pun akan menjadi lebih terbuka dan mau mendengarkan nasihat yang kamu sampaikan.

3. Bersikap Penuh Perhatian

Setelah mendengarkan isi hati yang diutarakan oleh anak, bersikaplah dengan penuh perhatian dan gunakan kalimat yang menunjukkan bahwa kamu memahami keinginan mereka.

Berikan pemahaman jika anak bisa kembali melakukan hal yang mereka sukai di lain waktu.

Jelaskan secara ringan agar anak mudah mengerti bahwa orang tua sebenarnya memiliki maksud yang baik untuk mereka.

4. Berikan Contoh

Anak memiliki kemampuan yang baik dalam mengamati dan menirukan kebiasaan dari orang tua yang menjadi panutan mereka.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Jika kamu menginginkan anak untuk memiliki tutur kata yang baik dan sopan, maka tunjukkan hal tersebut di rumah ketika mengobrol atau berbicara dengan pasangan kamu.

Jika kamu ingin agar anak tidak terus menerus bermain dengan ponsel, maka kamu pun perlu mencontohkan tindakan yang sama.

Menginginkan anak untuk melakukan suatu hal yang bahkan kamu sendiri tidak melakukannya hanya membuat mereka jadi semakin membangkang dan tidak mau mematuhi perkataan kamu.

5. Berikan Apresiasi

Jangan lupa untuk memberikan apresiasi atau pujian ketika anak berhasil menahan emosinya dan mau mendengarkan nasihat yang kamu berikan.

Apresiasi tersebut bisa membuat anak merasa dihargai dan semakin termotivasi untuk selalu mematuhi ucapan orangtua.

Ke depannya, hal ini memungkinkan anak untuk menuruti keinginan orang tua tanpa perlu adanya paksaan karena mereka tahu akan mendapatkan apresiasi ketika mereka melakukannya.

Nah, itulah beberapa cara yang bisa kamu terapkan saat menasihati anak agar mereka nurut dan mau mendengarkan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa menjadi orang tua merupakan tanggung jawab yang tidak mudah untuk dilakukan, terutama dengan semakin berkembangnya zaman.

Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua di zaman dahulu belum tentu masih ideal untuk digunakan dalam mendidik anak di era modern seperti saat ini.

Buku Parenting 4.0 Mendidik Anak di Era Digital yang ditulis oleh R. D. Asti bisa membantu kamu untuk menjawab dan mengatasi permasalahan ini.

Menurut penulis, perbedaan yang paling menonjol antara generasi Z dengan generasi-generasi sebelumnya adalah kelekatan pada gadget dan teknologi, serta kemampuan multitasking yang tinggi.

Orang tua perlu memahami dan awas terhadap tantangan yang akan dihadapi ketika melahirkan seorang anak di dunia teknologi modern seperti saat ini.

Hal ini dikarenakan adanya kemajuan dalam bidang teknologi bisa memberikan pengaruh terhadap cara anak berperilaku dan berkegiatan setiap harinya.

Melalui buku ini, penulis akan membagikan banyak hal mengenai generasi Z, khususnya terkait pengasuhan dan pendidikan yang ideal untuk diterapkan kepada mereka.

Dengan memahami modern parenting, orang tua bisa memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh anak di era digital saat ini.

Kamu bisa mendapatkan buku Parenting 4.0 Mendidik Anak di Era Digital ini dengan mudah di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa digunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau