Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Stunting? Cari Tahu Penyebab dan Cara Pencegahannya Berikut Ini

Kompas.com - 07/03/2022, 13:00 WIB
Sumber Gambar: Pexels.com
Rujukan artikel ini:
Cegah Stunting Sebelum Genting
Pengarang: Tanoto Scholar
|
Editor Almira Rahma Natasya

Mungkin hampir sebagian besar masyarakat Indonesia masih merasa asing saat mendengar kata stunting, yakni gangguan kesehatan yang masih sangat belum dimengerti oleh masyarakat sebab Indonesia masuk ke dalam salah satu negara dengan persentase kasus stunting tertinggi.

Biasanya, ciri utama dari stunting adalah ukuran tubuh anak yang cenderung lebih pendek jika dibandingkan dengan anak seusianya, dan kebanyakan masyarakat menganggap hal tersebut merupakan faktor keturunan, alih-alih masalah kesehatan, stunting.

Peran orang tua di sini sangat penting karena stunting biasanya diakibatkan oleh asupan gizi yang buruk, sehingga menghambat tumbuh kembang seorang anak yang akan terlihat jauh lebih pendek sebab mengalami gangguan pertumbuhan karena masalah nutrisi.

Jangan hanya berpatokan pada berat badan saja dalam menilai tumbuh kembang seorang anak yang sehat, sebab tinggi badan juga harus diperhatikan agar bisa mengenali tanda awal dari stunting yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

Maka perlu diketahui, penting sekali bagi Anda sebagai orang tua untuk bisa lebih aktif lagi dalam memahami stunting secara jauh lebih dalam.

Namun, apa saja sebenarnya penyebab dari stunting itu sendiri? Bagaimana cara pencegahannya? Simak jawabannya lewat ulasan berikut ini.

Penyebab Stunting pada Anak

1. Kebutuhan Gizi yang Kurang Tercukupi

Saat balita berusia dua tahun, dibutuhkan gizi yang cukup dan terpenuhi agar bisa tumbuh dan berkembang secara normal dan sehat, mulai dari ASI eksklusif, posisi menyusui yang sesuai, hingga kebutuhan MPASI yang berkualitas, semuanya harus terpenuhi.

Namun, saat semua kebutuhan tadi tidak diberikan dengan cukup atau kurang, risiko terkena stunting pun akan meningkat karena di usia belia, balita membutuhkan asupan gizi yang sesuai dan seimbang untuk membantu pertumbuhan mereka.

2. Pengetahuan tentang Gizi yang Kurang dari Orang Tua

Saat masih dalam kandungan, jabang bayi sudah harus diberikan asupan gizi yang sesuai dan cukup untuk membantu perkembangannya, sehingga diperlukan ilmu atau pengetahuan yang cukup untuk tahu tentang berbagai jenis makanan yang cocok dikonsumsi agar kebutuhan gizi bisa terpenuhi.

Maka dari itu, penting sekali untuk orang tua dapat lebih peka dan peduli terhadap kebutuhan gizi dan nutrisi anak, khususnya di usia 0-2 tahun, agar bisa tercukupi dan terhindar dari masalah kesehatan.

3. Terjadi Infeksi Kronis

Saat balita sering terkena penyakit infeksi, maka dibutuhkan energi yang banyak untuk melawannya, yang mengakibatkan kebutuhan energi di dalam tubuh anak menjadi berkurang, sehingga risiko terkena stunting pun terbuka lebar.

Sebelum semuanya terlambat, alangkah lebih baik untuk mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisi buah hati ketika mengalami penyakit infeksi, agar bisa mencegah terjadinya stunting.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Hal-Hal yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Stunting

1. Pahami dan Cukupi Kebutuhan Gizi

Sangat penting untuk diingat agar sebagai orangtua mampu memahami dan mencukupi kebutuhan gizi, baik ketika hamil maupun sudah melahirkan, kebutuhan gizi sang buah hati haruslah cukup dan terpenuhi agar tidak terkena stunting.

2. Lakukan Pemeriksaan Secara Rutin

Saat masa kehamilan, jangan lupa untuk selalu memeriksakan kondisi kandungan agar tahu perkembangan janin yang ada di dalam perut, apakah nutrisi dan gizinya sudah terpenuhi agar tidak terkena stunting nantinya.

3. Berikan ASI Secara Eksklusif

Setelah selesai melahirkan usahakan untuk selalu memberikan ASI secara eksklusif kepada buah hati Anda, agar tumbuh kembangnya bisa berjalan secara normal dan sehat dengan imun yang kuat dalam menjauhkan berbagai macam gangguan kesehatan, salah satunya adalah stunting.

4. Selalu Jaga Kebersihan

Perhatikan kebersihan di rumah Anda, mulai dari sanitasi hingga ketersediaan air bersih, agar bisa terhindar dari berbagai macam virus dan bakteri yang mampu memengaruhi kualitas gizi pada makanan buah hati Anda yang jika dibiarkan bisa berpotensi terkena stunting.

Semoga informasi ini dapat membantu Anda untuk bisa lebih sadar dan peduli lagi dengan kebutuhan gizi dan nutrisi pada buah hati, agar bisa terhindar dari masalah kesehatan seperti stunting.

Kabar baiknya, buku berikut ini juga bisa menolong dalam memahami pencegahan stunting agar pertumbuhan anak bisa berjalan normal dan sehat.

Buku Cegah Stunting Sebelum Genting akan memberikan pemahaman seputar stunting yang tidak boleh dianggap sebelah mata, karena selain menghambat pertumbuhan tinggi badan, stunting juga dapat membuat perkembangan otak menjadi terhambat.

Buku ini akan memberikan berbagai ide pola pencegahan stunting yang terbagi menjadi empat bagian, yakni pola kesehatan, pola pengasuhan, pola konsumsi, dan kesehatan lingkungan.

Di mana para remaja bisa menjadi agen yang tepat untuk menyebarluaskan mengenai informasi ini, yang dimulai dari diri sendiri sampai masyarakat umum untuk bisa mencegah terjadinya stunting.

Buku Cegah Stunting Sebelum Genting bisa kamu beli di Gramedia.com.

Selain itu, kamu juga bisa dapatkan gratis voucher diskon yang bisa digunakan tanpa minimal pembelian. Klik di sini untuk ambil vouchernya!

Dapatkan Diskonnya! Dapatkan Diskonnya!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau