Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Terjebak dalam Situasi Friendzone? Yuk, Kenali Tanda-Tandanya dan Tips agar Cepat Move On

Kompas.com - 03/03/2022, 18:00 WIB
Sumber Gambar: Freepik.com
Rujukan artikel ini:
Seni Memahami Pria
Pengarang: Claudia Sabrina
Penulis Okky Olivia
|
Editor Ratih Widiastuty

Pernahkah kamu memiliki ketertarikan dan merasa jatuh hati pada seseorang yang sudah berteman denganmu dalam waktu yang lama, tapi si dia tidak merespon perasaanmu dan hanya menganggapmu sebagai teman biasa?

Jika iya, berarti saat ini kamu sedang terjebak dalam hubungan friendzone.

Friendzone biasanya terjadi saat dua orang lawan jenis saling bersahabat, kemudian salah satunya memiliki perasaan lebih kepada temannya, sementara temannya hanya menganggapnya tidak lebih dari sekadar teman.

Terjebak dalam situasi friendzone pasti sangat tidak mengenakan dan membuat kamu bingung.

Kamu akan sering bertanya-tanya mengenai perasaannya kepadamu, tapi di sisi lain kamu juga jadi mudah merasa baper saat dia melakukan hal yang baik kepadamu.

Hubungan zona teman atau friendzone ini secara alami akan menimbulkan rasa kecewa di antara kedua belah pihak, bahkan bisa merusak pertemanan yang sudah lama terjalin.

Lebih jelasnya, dalam hubungan friendzone ini hanya ada dua hal, kamu yang terlalu berharap untuk bisa menjalin hubungan yang lebih dari teman, dan si dia yang merasa cukup dengan status pertemanan saja, atau bahkan ia sendiri sudah punya gebetan.

Tapi bagaimana kamu bisa tahu kalau si dia sudah punya gebetan dan kamu saat ini sedang terjebak dalam hubungan friendzone? Yuk, simak penjelasannya berikut ini.

Tanda-Tanda Terjebak dalam Friendzone

1. Tidak Ada Usaha untuk Bisa Lebih Dekat Denganmu

Saat kamu menyukai seseorang, kamu pasti selalu ingin berada di dekatnya secara fisik, misalnya saat nongkrong, makan, jalan-jalan, dan lainnya.

Menurut Jeff Schafer dari Psychology Today, dekat secara fisik adalah salah satu indikator untuk bisa mengetahui apakah seseorang menyukai kita atau tidak.

Nah, saat kamu berdekatan dengannya tapi dia menghindar, berarti dia memang tidak siap atau tidak mau menjalin hubungan yang istimewa dengan kamu dan kamu saat ini sedang terjebak friendzone.

2. Kamu yang Selalu Berinisiatif dalam Hal Apapun

Tanda-tanda lain yang mengindikasi kalau kamu sedang terjebak friendzone adalah saat kamu berusaha selalu menarik perhatiannya dengan berbagai cara, tapi si dia tidak terlihat tertarik dan hanya menganggapmu sebagai teman saja.

Saat kamu menyadari bahwa hanya kamu yang selalu berinisiatif dalam hal apapun, hendaknya kamu bisa coba untuk move on dan mencoba untuk lebih memikirkan diri sendiri.

3. Jarang Terlihat Rapi Saat Bersamamu

Seseorang yang tertarik denganmu pada umumnya selalu ingin tampil bersih dan rapi, supaya kamu tidak ilfeel saat berdekatan dengannya.

Namun saat teman yang kamu taksir sering tampil apa adanya dan cenderung berantakan, berarti kamu memang hanya dianggap sebagai teman saja dan kamu harus mulai menyadarinya.

4. Sering Menceritakan Gebetannya Kepadamu

Hal ini bisa menjadi tanda terbesar yang menunjukkan bahwa kamu memang sedang terjebak dalam hubungan friendzone.

Kenapa? Karena dia secara mudah menceritakan mengenai seseorang yang ia suka kepadamu tanpa peduli bagaimana perasaanmu.

Jadi saat teman yang kamu taksir sering melakukan hal ini, maka bersiap-siaplah untuk keluar dari zona pertemanan ini karena akan membuat kamu semakin tidak nyaman.

Tips agar Kamu Cepat Move On

Saat si dia sudah menunjukkan beberapa tanda yang sudah disebutkan sebelumnya, berarti kamu harus mulai belajar melupakan perasaanmu terhadapnya walaupun itu adalah hal yang sulit.

Berikut ini ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk move on dan melupakan orang yang sudah menyakiti hati kamu.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

1. Jangan Terlalu Berusaha

Hubungan friendzone memang merupakan hubungan yang tidak seimbang, karena salah satu pihak pasti terlihat lebih berusaha dibanding pihak lainnya.

Oleh karena itu, saat kamu sudah menyadari bahwa kamu ternyata terjebak dalam hubungan friendzone, kamu bisa coba untuk pelan-pelan keluar dari situasi yang tidak mengenakkan ini.

Cobalah untuk mengurangi frekuensi kirim pesan, menelepon, atau mengajaknya bertemu, kamu juga bisa mengurangi intensitas pertemuan mu dengan si dia untuk membantu kamu lebih cepat move on.

2. Fokus pada Diri Sendiri

Melakukan me-time bisa menjadi salah satu cara untuk bisa fokus mencintai diri kamu sendiri, bahkan kamu juga bisa melakukan banyak hal yang kamu sukai.

Ada banyak kegiatan yang bermanfaat dan bisa menambah kemampuan kamu, misalnya seperti memasak, berkebun, belajar make up, dan masih banyak kegiatan lain yang akan membuat kamu merasa jauh lebih baik daripada hanya memikirkan si dia.

3. Menegaskan Batasan

Memutus hubungan pertemanan saat kamu merasa terjebak dalam hubungan friendzone bukanlah keputusan yang bijak, walaupun hal itu memang termasuk cara yang cepat untuk bisa membuat kamu move on.

Tapi hal itu tetap tidak bisa dilakukan karena kamu tidak bisa mengorbankan hubungan pertemanan yang sudah kamu jalani dalam waktu yang lama.

Untuk itu, kamu bisa coba membuat dan menegaskan batasan yang boleh dan tidak boleh kalian lakukan dalam pertemanan, misalnya kamu melarang si dia untuk menceritakan tentang gebetannya kepadamu, dan sebagainya.

Hal ini dilakukan untuk tetap mempertahankan hubungan pertemanan kalian dan membuat kamu terbebas dari rasa patah hati.

Sebenarnya ada satu cara yang paling mudah untuk bisa membuat kamu cepat move on dari hubungan friendzone ini, yaitu menemukan orang baru yang bisa membuatmu nyaman dan melupakan si dia.

Walaupun tidak mudah untuk menemukan orang baru dan jatuh hati, tapi jika kamu tetap diam di tempat dan situasi yang sama, kamu akan lebih kesulitan lagi untuk move on.

Supaya kamu tidak salah menaruh hati untuk kedua kalinya, kamu bisa coba untuk mengenal dunia pria lewat buku Seni Memahami Pria karya Claudia Sabrina.

Banyak orang yang bilang bahwa wanita itu berasal dari planet Venus sementara pria itu dari planet Mars, alasannya karena pria maupun wanita punya cara pandang dan cara pikir yang berbeda-beda, dan seringkali memicu perdebatan di antara kedua belah pihak.

Dalam buku ini kamu akan menemukan banyak hal dari sudut pandang para pria yang sebelumnya mungkin belum kamu ketahui.

Selain itu, buku ini juga membahas topik lainnya seperti tips menarik dan memahami isi hati pria.

Lewat buku ini, kamu akan lebih menyadari bahwa wanita dan pria sama-sama memiliki perasaan dan kamu akan lebih mudah untuk memahami isi hati pria dan bisa mencoba untuk memulai hubungan yang baru.

Jika kamu tertarik ingin memiliki dan membaca buku ini lebih lanjut, kamu bisa membelinya di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau