Teacher Centered Learning: Konsep, Kelebihan, dan Kekurangan

Lihat Foto
Sumber Gambar: Freepik.com
Teacher Centered Learning
Rujukan artikel ini:
Manajemen Pendidikan : Aplikasi, Strategi,…
Pengarang: Dr. Jejen Musfah, M.A.
|
Editor: Laila Wulanalfi

Proses pembelajaran bukanlah sesuatu yang statis karena terus berkembang seiring dengan inovasi dan kemajuan teknologi.

Dari metode tradisional yang telah digunakan selama berabad-abad hingga pendekatan modern yang lebih interaktif, setiap strategi memiliki karakteristik dan manfaatnya sendiri.

Pendidikan adalah fondasi bagi perkembangan individu dan masyarakat sehingga pemilihan pendekatan pembelajaran yang tepat menjadi hal yang sangat penting.

Maka dari itu, guru harus bertindak kreatif dalam mendidik para siswa, dan salah satu metode yang sudah banyak diterapkan adalah Teacher Centered Learning (TCL) atau pembelajaran yang berpusat pada guru

Teacher Centered Learning adalah model pembelajaran yang menjadikan guru sebagai pusat utama dalam proses belajar mengajar.

Dalam pendekatan ini, guru bertindak sebagai sumber utama pengetahuan, sementara siswa lebih banyak berperan sebagai penerima informasi secara pasif.

Model ini telah lama digunakan dalam sistem pendidikan tradisional di berbagai negara.

Dalam pendekatan ini, guru menyampaikan materi melalui metode ceramah, demonstrasi, atau instruksi langsung.

Sementara siswa hanya mengikuti petunjuk guru, menghafal konsep-konsep yang diajarkan, dan mengerjakan tugas yang diberikan.

Fokus utama dari model ini adalah efektivitas penyampaian informasi dari guru kepada siswa.

Hubungan Teacher Centered Learning dengan Pendekatan Pembelajaran

Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, berbagai metode pembelajaran baru bermunculan untuk mengakomodasi kebutuhan siswa yang semakin beragam.

Namun, pendekatan Teacher Centered Learning yang berpusat pada guru ini tetap relevan dalam banyak situasi, terutama dalam mata pelajaran yang membutuhkan struktur dan disiplin tinggi.

Oleh karena itu, meskipun Teacher Centered Learning memiliki beberapa keterbatasan, metode ini sering kali dikombinasikan dengan pendekatan lain, seperti Student Centered Learning agar dapat menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif dan menarik bagi siswa.

Karakteristik Teacher Centered Learning

1. Guru sebagai Sumber Utama Ilmu

Guru memiliki kendali penuh terhadap proses pembelajaran dan bertindak sebagai pemberi informasi utama.

2. Interaksi Satu Arah

Komunikasi dalam kelas lebih banyak bersifat satu arah, yakni dari guru ke siswa.

3. Kurikulum yang Terstruktur

Pembelajaran dirancang dengan kurikulum yang ketat dan terstruktur sehingga siswa mengikuti pola yang telah ditentukan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

4. Evaluasi Berbasis Tes

Keberhasilan siswa diukur melalui ujian dan tes yang menguji pemahaman mereka terhadap materi yang telah diajarkan.

5. Sedikit Ruang untuk Kreativitas Siswa

Pembelajaran cenderung kurang memberikan kebebasan bagi siswa untuk bereksplorasi atau berpikir kritis secara mandiri.

Kelebihan Teacher Centered Learning

1. Efisiensi dalam Penyampaian Materi

Model ini memungkinkan penyampaian materi yang sistematis dan terorganisir sehingga siswa dapat menerima informasi secara jelas dan berurutan.

2. Cocok untuk Materi yang Kompleks

Beberapa konsep atau teori yang sulit dapat lebih mudah dipahami jika diajarkan secara langsung oleh guru.

3. Disiplin dalam Proses Pembelajaran

Dengan adanya kontrol penuh dari guru, suasana kelas dapat lebih teratur dan disiplin.

4. Standarisasi Evaluasi

Sistem evaluasi yang seragam memudahkan penilaian terhadap kemampuan siswa dalam memahami materi.

5. Membantu Siswa dengan Kemampuan Belajar Lambat

Siswa yang membutuhkan instruksi yang jelas dan sistematis akan lebih terbantu dalam memahami pelajaran.

Kekurangan Teacher Centered Learning

1. Kurangnya Keterlibatan Siswa

Model ini sering kali membuat siswa menjadi pasif dalam pembelajaran karena mereka hanya menerima informasi tanpa banyak interaksi.

2. Minimnya Pengembangan Kreativitas

Siswa memiliki keterbatasan dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif karena pembelajaran lebih bersifat satu arah.

3. Kurang Mampu Mengakomodasi Gaya Belajar yang Beragam

Tidak semua siswa dapat memahami materi dengan metode ceramah atau demonstrasi yang kaku.

4. Kurangnya Keterampilan Kolaborasi

Interaksi antara siswa biasanya lebih sedikit dibandingkan dengan pendekatan yang lebih student-centered.

5. Kurang Relevan dengan Dunia Nyata

Pembelajaran berbasis hafalan dan instruksi langsung tidak selalu mencerminkan tantangan yang akan dihadapi siswa dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.

Jika kamu tertarik untuk memahami lebih dalam tentang pengelolaan pendidikan dan strategi pembelajaran, kamu bisa membaca buku Manajemen Pendidikan: Aplikasi, Strategi, dan Inovasi karya Dr. Jejen Musfah, M.A.

Buku ini membahas berbagai aspek manajemen pendidikan, mulai dari teori hingga penerapan strategi dalam dunia nyata, bagaimana pendekatan Teacher Centered Learning dapat diimplementasikan secara efektif, serta bagaimana mengelola kelas agar proses belajar mengajar menjadi lebih optimal.

Selain itu, buku ini juga membahas berbagai inovasi dalam pendidikan yang dapat meningkatkan kualitas pengajaran dan hasil belajar siswa.

Dengan pendekatan yang berbasis teori dan praktik, buku ini menjadi referensi yang sangat berguna bagi pendidik, akademisi, dan siapa pun yang tertarik dengan dunia pendidikan.

Dapatkan segera buku Manajemen Pendidikan: Aplikasi, Strategi, dan Inovasi hanya di Gramedia.com.

TAG:

Terkini
Lihat Semua
Jelajahi