Proses pembentukan batuan melibatkan berbagai proses geologi yang terjadi selama jutaan tahun.
Siklus batuan ini juga dipengaruhi beberapa hal secara alamiah. Yuk, simak bagaimana proses pembentukan batuan beserta hal-hal yang mempengaruhinya.
Proses Pembentukan Batuan
Berikut ini adalah beberapa proses pembentukan batuan beserta penjelasannya:
1. Pembentukan Batuan Sedimen
Batuan sedimen terbentuk melalui beberapa tahap berikut:
- Pelapukan: Batuan yang ada di permukaan bumi mengalami pelapukan fisik dan kimia akibat paparan cuaca, air, angin, dan organisme hidup.
- Transportasi: Fragmen-fragmen batuan hasil pelapukan terbawa oleh angin, air sungai, atau gletser menuju tempat penumpukan.
- Pengendapan: Material yang terbawa oleh angin, air, atau gletser akan terendapkan ketika kecepatan aliran berkurang. Material ini kemudian terkompaksi dan terikat oleh mineral atau bahan organik untuk membentuk batuan sedimen.
- Diagenesis: Batuan sedimen mengalami perubahan fisik dan kimia di bawah tekanan dan suhu yang lebih tinggi, yang dapat mengubah komposisi dan strukturnya.
Contoh diagenesis adalah litifikasi, di mana partikel-partikel sedimen terikat bersama-sama menjadi batuan padat.
2. Pembentukan Batuan Metamorf
Batuan metamorf terbentuk melalui transformasi batuan pra-eksisiting melalui tekanan dan suhu tinggi, tanpa melibatkan peleburan.
Proses ini dapat terjadi dalam zona subduksi, di dekat magma intrusi, atau dalam lingkungan tektonik aktif.
- Perubahan mineral: Akibat tekanan dan suhu yang tinggi, mineral dalam batuan pra-eksisiting mengalami perubahan. Mineral yang tidak stabil dapat berubah menjadi mineral yang lebih stabil secara termodinamika.
- Rekristalisasi: Kristal-kristal mineral dapat tumbuh lebih besar dan teratur ulang, membentuk batuan metamorf dengan tekstur yang khas.
- Deformasi: Tekanan dan gaya yang diberikan pada batuan dapat menyebabkan deformasi dan perubahan struktural, seperti lipatan dan patahan.
3. Pembentukan Batuan Vulkanik (Batu Lava)
Batuan vulkanik terbentuk ketika lava atau bahan piroklastik (fragmentasi material vulkanik) mendingin dan membeku di permukaan bumi.
- Eruptif: Lava cair yang dikeluarkan dari gunung berapi mengalami pendinginan dan pembekuan cepat di udara, membentuk batuan vulkanik seperti basalt.
- Piroklastik: Material piroklastik, seperti abu vulkanik, bom vulkanik, dan lapili, ditembakkan ke udara selama letusan gunung berapi. Material ini kemudian jatuh ke permukaan bumi dan membentuk batuan vulkanik seperti breksi vulkanik dan tuf.
4. Pembentukan Batuan Intrusif (Batuan Beku)
Batuan intrusif terbentuk ketika magma mendingin dan mengkristal di dalam kerak bumi.
- Intrusi mafik: Magma mendingin secara perlahan di dalam kerak bumi membentuk batuan beku seperti granit dan diorit.
- Intrusi ultramafik: Magma dengan kandungan mineral ultramafik mendingin dan membentuk batuan beku seperti peridotit dan dunite.
- Pegasan: Magma yang terjebak di dalam kerak bumi dapat membentuk batuan beku dalam celah-celah dan rekahan, seperti dikes dan sill.
Proses-proses di atas adalah beberapa contoh umum dari pembentukan batuan di permukaan bumi.
Namun, proses geologi yang kompleks dan beragam dapat menghasilkan berbagai jenis batuan dengan sifat dan karakteristik yang unik.
Hal yang Mempengaruhi Proses Pembentukan Batuan
Berdasarkan proses pembentukan batuan diatas, berikut ini hal yang mempengaruhi siklusnya di alam:
1. Komposisi Mineral
Komposisi mineral dalam batuan mempengaruhi sifat fisik dan kimia batuan serta kondisi yang diperlukan untuk pembentukan dan transformasinya.
2. Suhu dan Tekanan
Suhu dan tekanan yang dialami oleh batuan mempengaruhi proses metamorfosisnya.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Peningkatan suhu dan tekanan yang tinggi dapat menyebabkan batuan mengalami metamorfosis, yaitu perubahan mineral dan struktur batuan yang ada.
3. Kelembaban
Kelembaban merupakan faktor penting dalam proses pelapukan dan transportasi material yang kemudian akan membentuk batuan sedimen. Air dapat memecahkan mineral dan mengangkut partikel-partikel batuan yang terdegradasi ke tempat penumpukan.
4. Aktivitas Tektonik
Aktivitas tektonik seperti pergerakan lempeng tektonik, lipatan, dan patahan dapat mempengaruhi pembentukan batuan.
Tektonik aktif dapat menyebabkan deformasi dan transformasi batuan yang ada, serta menghasilkan celah dan rekahan.
5. Sumber Material
Sumber material yang tersedia, seperti fragmen batuan dari pelapukan, abu vulkanik, dan endapan organik, mempengaruhi komposisi batuan sedimen yang terbentuk. Bahan-bahan ini dapat terbawa oleh air, angin, gletser, atau proses lainnya.
6. Waktu
Proses pembentukan batuan membutuhkan waktu yang sangat lama, terkadang berjuta-juta tahun.
Faktor waktu mempengaruhi lamanya proses pelapukan, transportasi, pengendapan, dan transformasi batuan menjadi batuan yang lebih padat dan terkompaksi.
7. Lingkungan Sedimen
Lingkungan di mana batuan sedimen terbentuk juga mempengaruhi sifat dan karakteristik batuan.
Lingkungan seperti sungai, danau, rawa, delta, pantai, dan laut dalam memiliki kondisi fisik, kimia, dan biologis yang berbeda.
Selain faktor-faktor di atas, masih ada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi proses pembentukan batuan, seperti aktivitas vulkanik, pengaruh organisme hidup (seperti pembentukan karang), dan kondisi atmosfer yang berubah seiring waktu.
Semua faktor ini saling berinteraksi dan berkontribusi pada proses pembentukan batuan yang beragam di permukaan bumi.
Ketahui lebih lengkap tentang proses pembentukan batuan dalam buku Geologi Teknis yang ditulis Didi S. Agustiwijaya.
Kamu akan dapat referensi lebih lengkap tentang batuan dalam buku ini beserta penggunaannya secara praktik di lapangan seperti kegunaan industri.
Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!