Kebiasaan ngulet atau meregangkan tubuh biasanya dilakukan oleh sejumlah orang setiap bangun tidur.
Selain orang dewasa, ngulet juga kerap jadi kebiasaan yang dilakukan oleh bayi terutama saat memasuki usia 2 hingga 3 bulan.
Ngulet menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan manusia untuk membuat tubuh menjadi lebih rileks dan tidak kaku ketika bangun tidur.
Adapun bayi sering ngulet termasuk hal yang wajar sebagai bentuk perkembangan keterampilan motorik.
Meski begitu, kebiasaan tersebut juga bisa jadi merupakan tanda bahwa ada yang tidak normal pada tubuh bayi.
Untuk lebih memahami kenapa bayi sering ngulet, simak penjelasannya di bawah ini.
Penyebab Bayi Sering Ngulet
Secara umum, kebiasaan bayi sering ngulet terjadi sebagai bentuk dari upaya untuk meregangkan otot-otot bayi yang tegang, seperti setelah tidur atau digendong terlalu lama.
Gerakan ngulet juga dapat memperkuat otot bayi, membantunya berguling atau mengubah posisi tidurnya.
Selain itu, penyebab bayi sering ngulet juga dapat terjadi karena si kecil sedang bersiap untuk buang air besar.
Meski termasuk sebagai kebiasaan yang normal, penyebab bayi sering ngulet juga bisa menjadi pertanda ada hal yang tidak normal dalam tubuhnya.
Adapun penyebab dari kebiasaan bayi sering ngulet yang perlu diwaspadai, yaitu:
1. Bayi Kembung
Ketika bayi ngulet hingga badannya melengkung disertai dengan sering kentut dan sendawa, maka kemungkinan ia mengalami perut kembung.
Oleh karena itu, bayi jadi sering ngulet agar dapat mendorong keluar gas yang menumpuk dalam perut.
Kondisi tersebut masih wajar terjadi selama bayi tidak rewel dan kesakitan.
2. Adanya Kolik atau Refluks
Penyebab bayi sering ngulet disertai dengan menangis terus menerus lebih dari 3 jam perlu diwaspadai, karena kemungkinan adanya kolik atau refluks dalam tubuhnya.
Kolik merupakan kondisi pencernaan yang tidak baik, berupa adanya kandungan gas di dalam perut sehingga membuat bayi tidak nyaman.
Jika bayi sering ngulet juga dibarengi dengan gerakan hingga badannya melengkung, hal itu dapat menjadi pertanda bahwa si kecil kesulitan mencerna makanan.
Ketika kondisi tersebut berlangsung terus-menerus disertai tangisan keras dan diikuti demam, maka segeralah berkonsultasi ke dokter.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
3. Cerebral Palsy
Cerebral palsy merupakan penyakit yang menyebabkan gangguan pada otot, gerak, dan koordinasi tubuh.
Kondisi tersebut dapat diketahui sejak dini dilihat dari kebiasaan ngulet ketika bayi.
Jika bayi sering ngulet dan melengkungkan tubuhnya, maka hal tersebut mungkin menjadi tanda awal dari cerebral palsy.
Secara umum, terdapat dua gerakan melengkungkan punggung yang dapat menjadi indikator seorang anak mengidap cerebral palsy, yaitu refleks labirin tonik dan refleks tonik asimetris.
Refleks labirin tonik merupakan keadaan tubuh bayi melengkung ke belakang dan kaki kaku selama beberapa bulan pertama.
Sementara refleks tonik asimetris, yaitu saat bayi melengkungkan tubuh ke belakang dan memutar kepalanya.
Biasanya, kondisi tersebut juga disertai kaki yang menjulur ke sisi kepala berputar.
4. Nyeri Pada Pusar atau Tali Pusat
Penyebab bayi sering ngulet lainnya, yaitu adanya masalah berupa infeksi pada pusar atau tali pusat yang mengakibatkan nyeri.
Biasanya, bayi yang mengalami kondisi tersebut akan sering ngulet dan menangis secara bersamaan.
Selain ngulet dan menangis, gejala lain adanya nyeri pada pusar atau tali pusat bayi di antaranya pusar yang terlihat bengkak, mengeluarkan cairan berbau, atau kondisinya memerah.
5. Mengekspresikan Perasaannya
Meski bayi belum bisa bicara, tetapi ia dapat melakukan komunikasi untuk mengekspresikan perasaannya salah satunya dengan ngulet.
Penyebab bayi sering ngulet salah satunya untuk mengekspresikan perasaannya seperti menunjukkan rasa frustasi, kemarahan, rasa sakit, ataupun emosi-emosi lainnya.
Lewat bahasa tubuh yang dilakukannya, bayi melakukan komunikasi untuk memberitahu kepada orang dewasa tentang hal-hal yang tidak nyaman dalam tubuhnya.
Nah, itulah penyebab kenapa bayi sering ngulet yang perlu kamu ketahui dan pahami.
Setelah mengetahui kebiasaan bayi sering ngulet di atas, tentunya hal tersebut diharapkan mampu membuat kita lebih mengenali gerak tubuh bayi dengan lebih baik.
Untuk lebih mengenali perkembangan pertumbuhan bayi, kamu juga dapat membaca buku Panduan Tumbuh Kembang Bayi 0-12 Bulan.
Buku ini cocok dibaca untuk kamu yang belum menjadi orang tua maupun telah memiliki anak untuk dapat lebih mengenali kemampuan si kecil.
Dalam buku ini juga akan membimbing kamu untuk menentukan strategi parenting yang sesuai dengan tahapan perkembangan anak.
Tertarik mengenali perkembangan tumbuh kembang anak dengan lebih maksimal? Baca buku Panduan Tumbuh Kembang Bayi 0-12 Bulan yang bisa kamu beli di toko buku Gramedia atau secara online melalui Gramedia.com.