Siapa bilang perjuangan kamu setelah lulus kuliah telah selesai?
Faktanya, masih ada dunia kerja yang jauh lebih berat dan memerlukan kerja keras.
Salah satu tahap yang akan kamu jalani ketika melamar pekerjaan ialah proses interview kerja.
Namun sebelum mencapai tahap tersebut, sebagian besar perusahaan akan meminta kamu untuk mengikuti psikotes kerja oleh pihak perekrut.
Hal ini dilakukan untuk melihat apakah kemampuan serta kepribadian yang kamu miliki akan cocok dengan jenis pekerjaan yang ditawarkan.
Perlu diingat, pihak perusahaan pun tidak ingin salah dalam memilih calon karyawan sehingga psikotes menjadi salah satu syarat wajib yang harus dilakukan oleh pelamar, untuk melihat potensi dan motivasi yang dimiliki.
Secara garis besar, psikotes memiliki peranan sebagai opsi yang tepat untuk perekrut dalam menempatkan calon karyawan pada posisi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Psikotes juga memiliki fungsi untuk melihat bagaimana kemampuan calon karyawan ketika bekerja di bawah tekanan dan menilai potensi yang ada di dalam diri mereka.
Hasil yang ditunjukkan psikotes juga akan mengurangi biaya perusahaan dalam pergantian karyawan akibat ketidakcocokan dalam posisi pekerjaan yang telah diberikan.
Pada umumnya, psikotes hanya berisi beberapa buah soal yang harus dijawab oleh peserta, tapi hasil dari jawaban itu sendiri tidak melulu menjadi acuan karena ketahanan peserta dalam menjawab soal pun menjadi indikator penting lainnya dalam menentukan hasilnya nanti.
Namun, di antara berbagai jenis psikotes yang ada, jenis psikotes apa sajakah yang kerap digunakan dalam dunia kerja?
Jenis Psikotes yang Sering Digunakan dalam Dunia Kerja
1. EPPS
Edward Personal Preference Schedule (EPPS) merupakan salah satu jenis tes yang dipakai untuk psikotes perusahaan.
Jenis tes ini berisikan 225 pernyataan berpasangan untuk mengukur dan mengidentifikasi calon karyawan dalam beberapa skala.
Diantaranya seperti, kemampuan mengerjakan tugas dengan baik (achievement), kemampuan beradaptasi, dan lain sebagainya.
Biasanya calon karyawan yang mengikuti psikotes jenis ini akan diharuskan untuk memilih salah satu dari dua kalimat pernyataan, A dan B, untuk mengetahui kepribadian secara lebih mendetail.
Melalui jenis psikotes ini pihak perusahaan bisa melihat dan mengukur sebesar apa motivasi calon karyawan dalam bekerja.
2. Tes Wartegg
Tes Wartegg ialah psikotes yang dikembangkan oleh seorang psikolog bernama Ehrig Wartegg di tahun 1920 hingga 1930 an.
Biasanya jenis psikotes ini terdiri dari delapan panel kotak putih, yang di setiap kotaknya berisi sebuah tanda kecil yang dipakai sebagai titik awal yang mesti diselesaikan oleh kandidat membentuk sebuah gambar.
Sebelum mengerjakannya, biasanya kandidat akan diberi instruksi maupun cara untuk mengerjakannya.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Melalui psikotes ini, pihak perusahaan bisa melihat dan menilai kemampuan kandidat dalam mengambil sebuah keputusan.
3. Tes Pauli
Salah satu jenis psikotes ini pertama kali ditemukan oleh Richard Pauli di tahun 1938 sebagai bentuk perkembangan dari tes Kraeplin yang diciptakan oleh Emil Kraeplin.
Tes ini berisi 2000 masalah perhitungan dengan 50 angka di setiap kolomnya.
Hal yang harus dilakukan oleh kandidat ialah menghitung angka per angka secara sistematis dari atas ke bawah.
Agar mampu mengerjakannya dengan akurat, maka kandidat memerlukan konsentrasi dan fokus penuh untuk bisa menyelesaikannya.
Beberapa hal yang bisa dilihat dari hasil tes ini oleh pihak perusahaan adalah kemampuan menyelesaikan pekerjaan di bawah tekanan, menilai motivasi, vitalitas, hingga ketahanan terhadap stres.
4. MBTI
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah salah satu jenis psikotes yang sering digunakan dalam dunia kerja sebagai proses rekrutmen karyawan oleh perusahaan.
MBTI terdiri dari 93 pertanyaan dengan kandidat diberi dua pilihan pernyataan yang menentukan kecenderungan yang paling sesuai dengan dirinya.
Hasil dari tes MBTI biasanya akan memperlihatkan bagaimana preferensi seseorang dalam mengambil sebuah keputusan dan bekerja dalam kelompok, sehingga menjadi salah satu faktor penting bagi pihak perusahaan.
5. Tes DISC
Dominance Influence Steadiness Compliance (DISC) biasa digunakan untuk mengukur sifat utama kandidat berdasarkan empat tipe kepribadian dari kepanjangan DISC itu sendiri.
Tes DISC berisikan 12 hingga 20 pertanyaan, di mana kandidat akan diberikan frasa atau kata yang harus dipilih mana dj antara kata atau frasa tersebut yang sesuai dengan diri mereka.
Melalui Tes DISC, pihak perusahaan akan mendapatkan karakter atau sifat calon karyawan serta kemampuannya untuk bekerja dalam sebuah tim sebagai hasil dari psikotes ini.
Setelah kini kamu tahu jenis psikotes yang kerap digunakan dalam proses rekrutmen karyawan, maka sekarang saatnya bagi kamu untuk mulai mempersiapkan diri dengan berlatih soal psikotes di buku latihan berikut ini.
Buku All New Diktat Psikotes Edisi Superlengkap adalah buku latihan psikotes yang boleh dibilang sangat lengkap dengan pembahasan yang rinci, sederhana, dan mudah dipahami.
Buku ini akan membantu kamu dalam mempersiapkan diri menembus tes CPNS, Bank, BUMN, Perusahaan Swasta, TNI-POLRI, hingga beasiswa S1, S2, dan S3.
Dan yang menarik dari buku ini adalah bonus DVD yang berisi full tip & trik video tutorial psikotes, software tes buta warna, software psikotes, software TOEFL, software CAT CPNS, dan masih banyak lagi.
Buku ini bisa kamu beli dan miliki melalui Gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.