Hampir setiap hari kita menggunakan alat transportasi, dan mungkin banyak dari kita yang memiliki transportasi pribadi, seperti mobil, motor, dan sepeda.
Saat melihat beragam alat transportasi ini dalam keseharian, anak-anak dengan rasa ingin tahunya yang besar akan menanyakan berbagai hal mengenai alat transportasi, yang mungkin membuat orangtua agak kesulitan menjelaskan.
Biasanya pertanyaan-pertanyaan apa saja sih yang anak keluarkan namun kita sebagai orang dewasa bingung untuk menjawabnya?
Daftar pertanyaan mengenai rahasia di balik alat transportasi
Mengapa Kotak Hitam (Black Box) Tidak Berwarna Hitam?
Kotak hitam pesawat adalah alat perekam penerbangan yang menyimpan semua data penerbangan dan perekam percakapan di kokpit.
Ketika pesawat mengalami kecelakaan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi akan berusaha untuk menemukan kotak hitam untuk menyelidiki apa yang terjadi dengan pesawat.
Walaupun diberi nama “kotak hitam”, alat perekam data penerbangan ini sebenarnya berwarna oranye, yang warna terangnya berfungsi untuk memudahkan pencarian jika terjadi kecelakaan.
Kotak hitam masih akan terus mengirimkan sinyal hingga 30 hari setelah terjadi kecelakaan pesawat, dan dari sinyal yang dipancarkan alat ini, Tim SAR bisa mencari para korban dan puing-puing pesawat.
Mengapa Kapal Bisa Mengapung di Air?
Beberapa waktu lalu, sebuah kapal kargo yang memiliki bobot sekitar 199 ton dan panjang 399 meter terjebak di Terusan Suez, Mesir, hingga menyebabkan pengiriman komoditas yang melewati kanal tersebut terhambat.
Lalu, bagaimana kapal dengan ukuran sebesar ini bisa mengapung di air? Meskipun terlihat kokoh dan terbuat dari baja, sebenarnya bagian dalam kapal kosong, tidak padat, yang membuat lambung kapal semakin berat, sehingga volume kapal menjadi besar.
Semakin besar volume kapal, semakin dalam sarat air atau draft (bagian kapal yang masuk air), serta semakin besar pula daya apung yang diterima kapal.
Kondisi kapal yang bisa mengapung di air adalah contoh penerapan Hukum Archimedes, “Daya apung yang diterima sebuah benda di air sama besarnya dengan berat air yang dipindahkan atau dibuang karena benda itu sendiri.”
Mengapa di Bus Transjakarta Tidak Ada Sabuk Pengaman?
Sabuk pengaman adalah salah satu hal yang wajib digunakan saat mengendarai mobil, namun sabuk pengaman tidak digunakan di bus transjakarta, mengapa?
Sesuai dengan UU tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 289, pengendara mobil yang tidak memakai sabuk pengaman dapat dipidana dengan kurungan maksimal satu bulan dan denda paling banyak Rp250.000.
Berbeda dengan Transjakarta yang tidak memiliki sabuk pengaman, hal ini karena dengan seringnya penumpang yang naik dan turun, penggunaan sabuk pengaman malah bisa merepotkan, dan karena bus sering berhenti di halte, kecepatan bus juga relatif lambat.
Selama sopir bus mengemudi dengan aman dan penumpang tertib, kecelakaan jarang terjadi.
Namun, hal ini akan berbeda di bus antarkota atau antarprovinsi yang waktu tempuhnya lumayan lama dan jarak yang jauh serta berkelok-kelok.
Karena beberapa faktor tersebut, saat ini pengelola bus antarkota dan antarprovinsi wajib menyediakan sabuk pengaman pada setiap kursi penumpang untuk menjaga keselamatan penumpang jika terjadi kecelakan.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Bagaimana Bentuk Sepeda Pertama di Dunia?
Selama pandemi, sepeda menjadi alat untuk berolahraga dan transportasi favorit masyarakat karena penggunaannya yang hemat tanpa bahan bakar serta membuat sehat.
Pada akhir abad ke-18, Sivrac menciptakan sepeda pertama yang terbuat dari kayu dengan desain sederhana, dimana dua buah roda kayu disambungkan dengan balok kayu, dan terdapat kursi kecil di atasnya.
Jika mau bergerak maju, pengendara harus menjejakkan kaki ke tanah dan mendorong dengan kaki, saat akan berbelok, pengendara harus turun dari sepeda dan memindahkan arah sepeda secara manual.
Meskipun terkesan aneh, sepeda ciptaan Sivrac menjadi perbincangan hangat saat itu dan memicu perkembangan sepeda yang lebih modern.
Mengapa Parasut Tidak Disediakan di Penerbangan Komersial?
Ada banyak alasan pesawat terbang komersial tidak dilengkapi dengan parasut.
Pertama, pesawat penerbangan komersial terbang pada ketinggian 10.000 meter atau lebih, sementara ketinggian yang cocok untuk terjun payung kurang lebih 1.000 meter.
Tubuh orang yang terjun dari pesawat akan terkena efek dingin dan kuat dari tekanan udara ataupun benda asing yang dapat mengakibatkan orang tersebut tidak sadarkan diri jika tidak pernah berlatih sebelumnya.
Selain itu, karena tidak tahu cara menggunakan parasut dengan benar, orang yang tidak terlatih bisa langsung jatuh ke tanah.
Kedua, kecelakaan pesawat biasanya terjadi dengan sangat cepat, tidak ada cukup waktu untuk melakukan persiapan terjun.
Pesawat penerbangan sipil juga hanya memiliki dua buah pintu yang akan membuat penumpang berebut menuju pintu keluar untuk terjun, sehingga bisa menyebabkan lebih banyak kekacauan.
Itu dia beberapa pertanyaan yang mungkin pernah ditanyakan anak-anak mengenai transportasi.
Para orangtua tidak perlu khawatir lagi bukan? Berbagai informasi dan pengetahuan tentang transportasi lainnya bisa Anda temukan di Komik Sains Plants vs Zombies seri Transportasi.
Dengan daya imajinasi anak-anak yang luar biasa dan rasa ingin tahu tak ada habisnya, cerita dan informasi dalam komik edukasi dapat memicu terciptanya ide dan bentuk baru sistem transportasi di masa depan.
Mari ajak anak-anak untuk bertualang dan belajar melalui komik sains ini!