Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mewaspadai Risiko Politik Abad Kedua Puluh Satu

Kompas.com - 17/01/2022, 09:34 WIB
Dok: Gramedia
Rujukan artikel ini:
Political Risk
Pengarang: CONDOLEEZZA RICE & AMY…
|
Editor Ratih Widiastuty

Kajian Akan Risiko Bisnis Perusahaan Yang Diulas Dalam Sebuah Buku

Dalam penyusunan rencana bisnis untuk masa depan, perusahaan pada umumnya memperhitungkan berbagai potensi kerugian, terutama pada aspek pasar dan operasional.

Selain itu, perusahaan juga mempelajari sisi regulasi pemerintah, yang mencakup perubahan kebijakan yang mungkin terjadi sehingga mengganggu jalannya bisnis. Namun, bagaimana dengan risiko politik? Apakah mereka juga mengkajinya? Di sinilah letak urgensi buku Condoleezza Rice dan Amy Zegart ini.

Rice dikenal sebagai mantan penasihat keamanan dan menteri sekretaris negara AS dan akademisi di Universitas Stanford, sementara Zegart juga akademisi di universitas yang sama.

Mereka memaparkan berbagai jenis risiko yang berada dalam ranah politik dan menawarkan kerangka kerja yang dapat diterapkan oleh semua perusahaan untuk meningkatkan manajemen risiko politik mereka.

Rice dan Zegart mendefinisikan risiko politik abad kedua puluh satu sebagai probablilitas bahwa tindakan politis dapat mempengaruhi perusahaan secara signifikan.

Dulu, risiko politik hanya menyangkut tindakan pemerintah. Misalnya, seorang diktator menyita aset perusahaan atau dewan legislatif menetapkan peraturan baru untuk sektor industri.

Sekarang, pemerintah bukan lagi satu-satunya yang memainkan peran penting dalam keputusan bisnis.

Semua orang yang memiliki telepon seluler atau akun Twitter atau Facebook bisa menciptakan risiko politis. Sebuah tulisan atau video yang viral di media sosial bisa menggerakkan warga masyarakat, pelanggan, pejabat, organisasi, kepolisian, pemerintah daerah, pemerintah pusat, bahkan dunia internasional.

Ilustrasi Krisis Yang Pernah Terjadi di Dunia

Sebagai ilustrasi, kedua penulis menggunakan contoh nyata, yaitu krisis Blackfish. Ini adalah sebuah film dokumenter yang menggambarkan pertunjukan paus orca dan perlakuan SeaWorld Entertainment terhadap ikan paus itu.

Perlakuan buruk itu merugikan hewan itu sendiri dan memakan korban manusia, yaitu pelatih mereka. Film yang beredar di dunia maya itu langsung memicu aksi politik di tingkat akar rumput, dan negara bagian dan federal.

Ujung-ujungnya, saham SeaWorld anjlok dan kondisi finansial perusahaan belum pulih hingga betahun-tahun kemudian.

Saat ini, pemicu risiko tampil di lima tingkat yang saling bertautan, termasuk individu, organisasi, pemerintah lokal, pemerintah nasional, organisasi transnasional, dan institusi supranasional dan internasional.

Peristiwa yang berlangsung nun jauh di pelosok bisa memengaruhi masyarakat dan bisnis di seluruh penjuru dunia dengan sangat cepat. Demo anti-China di Vietnam menyebabkan terjadinya kelangkaan stok pakaian di Amerika.

Perang saudara di Suriah memicu krisis pengungsi dan serangan teroris di Eropa sehingga bisnis pariwisata terguncang. Video tentang seorang penumpang United Airlines yang dipaksa turun dari pesawat di Chicago menjadi viral di China.

Karena itu, risiko sekarang berbeda dari risiko dulu. Dengan latar pemikiran itu, Rice dan Zegart menyoroti sepuluh risiko politik teratas saat ini, yaitu geopolitik, konflik internal, perubahan kebijakan, pelanggaran kontrak, korupsi, jangkauan ekstrateritorial, manipulasi sumber daya alam, aktivisme sosial, terorisme, dan ancaman dunia maya.

Namun, setelah teori risiko politik disusun, mengapa manajemen risiko politik yang baik sulit dijalankan?

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Kedua penulis meneliti dan menyimpulkan bahwa ada lima hambatan.

Risiko politik sulit dinilai, sulit dipahami, sulit diukur, sulit diperbarui, dan sulit dikomunikasikan.

Karena itu, agar perusahaan berhasil mengelolanya dengan baik, mereka perlu menerapkan empat landasan yang benar: memahami, menganalisis, mengurangi, dan merespons risiko.

Ketika bom meledak di hotel JW Marriot Jakarta, pihak hotel mengaktifkan tim tanggap krisis mereka untuk mengevakuasi dan menangani semua tamu, memberikan dukungan kepada keluarga korban, mendampingi penyelidik, menjaga para karyawan, dan memperkirakan ancaman-ancaman lanjutan.

Staf komunikasi Marriott secara rutin mengabarkan perkembangan terbaru lewat Twitter. Respons Marriott cepat, tegas, dan simpatik. Masalahnya, serangan teroris itu menarik perhatian media global. Banyak dari mereka melontarkan kritik yang keliru tentang keamanan Marriott.

Dalam wawancara dengan CNN, pihak Marriot mengubah arah narasi.

Sesi wawancara itu digunakan untuk membicarakan protokol keamanan Marriot yang amat ketat. Ketika tragedi 17 Juli 2009 terjadi, itu bukan karena pihak Marriott lalai.

Dengan demikian masyarakat tidak hanya mendengarkan pemberitaan negatif mengenai prosedur keamanan jaringan hotel Marriot.

Pesan dari wawancara itu jelas: pengamanan di Marriott sudah sedemikian ketat, tetapi perusahaan tetap akan berkomitmen untuk melakukan peninjauan menyeluruh atas serangan itu dan menambahkan protokol keamanan jika diperlukan.

Risiko politik selalu ada. Ketika risiko itu sudah dekat, kita tidak bisa melakukan apa-apa selain mempersiapkan diri dan mencoba mencegahnya dengan belajar dari peristiwa atau pengalaman sebelumnya.

Beberapa perusahaan melakukannya dengan baik, terutama FedEx, Marriott, Disney, dan Lego Group serta banyak perusahaan pelayaran, perusahaan kimia, firma hukum, perusahaan teknologi, dan lain-lain. Beberapa di antaranya bahkan menciptakan semacam agen intelijen berukuran mini di dalam perusahaan.

Berdasarkan penelitian, wawancara, dan pengalaman mereka, Rice dan Zegart memaparkan perusahaan yang berhasil dan gagal ketika menghadapi tantangan baru ini.

Mendapatkan informasi yang sahih, membangun hubungan yang saling memercayai, menganalisis secara terus-menerus, dan mengintegrasikan analisis risiko politik ke dalam pengambilan keputusan bisnis adalah cara yang efektif untuk mendekati risiko politik.

Organisasi yang melakukan pendekatan serius dan sistematis terhadap manajemen risiko politik kemungkinan besar tidak mudah dikejutkan oleh dampak risiko-risiko tersebut dan bisa pulih dengan lebih cepat.

Sebaliknya, perusahaan yang tidak serius menyikapi hal-hal mendasar ini cenderung akan mudah diserang pada titik kelemahannya.

Buku ini bisa kamu beli dan dapatkan di Gramedia.com. Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, borong semua buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Dapatkan Diskonnya! Dapatkan Diskonnya!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau