Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Organ Penyusun Sistem Reproduksi pada Laki-Laki dan Fungsinya

Kompas.com, 17 Desember 2025, 09:00 WIB
Organ Penyusun Sistem Reproduksi pada Laki-Laki  Sumber Gambar: Freepik.com Organ Penyusun Sistem Reproduksi pada Laki-Laki 
Rujukan artikel ini:
Andrologi Dasar
Pengarang: Dr. Eddyman W. Ferial
Penulis Adnan
|
Editor Novia Putri Anindhita

Tubuh pria menyimpan mekanisme biologis yang sering kali luput dari perhatian pemiliknya sendiri hingga masalah kesehatan muncul.

Padahal, pemahaman mengenai anatomi tubuh bukan hanya milik para dokter, melainkan pengetahuan dasar yang wajib dimiliki setiap pria dewasa.

Kesehatan seksual dan kesuburan sangat bergantung pada bagaimana sistem ini bekerja setiap harinya.

Banyak orang mengira fungsi reproduksi hanya berpusat pada satu organ yang terlihat saja.

Faktanya, terdapat rangkaian organ rumit yang bekerja di balik layar untuk memproduksi hormon dan sel sperma yang sehat.

Simak penjelasan singkatnya mengenai organ penyusun sistem reproduksi pada laki-laki berikut ini.

Apa Itu Sistem Reproduksi Laki-Laki?

Sistem reproduksi laki-laki adalah sekumpulan organ tubuh yang bekerja sama untuk memproduksi, menyimpan, dan menyalurkan sperma guna membuahi sel telur wanita.

Berbeda dengan wanita yang siklusnya terjadi bulanan, sistem pada pria bekerja secara kontinyu memproduksi jutaan sel sperma setiap harinya sejak masa pubertas.

Selain fungsi reproduksi, sistem ini juga bertanggung jawab atas produksi hormon testosteron.

Hormon inilah yang memberikan karakteristik fisik khas laki-laki, seperti suara yang berat, pertumbuhan massa otot, serta rambut di wajah dan tubuh.

Organ Reproduksi Laki-laki

Secara anatomis, organ reproduksi pria terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu organ eksternal yang berada di luar rongga tubuh dan organ internal yang tersembunyi di dalam.

A. Organ Reproduksi Eksternal

Bagian ini adalah struktur yang dapat dilihat secara langsung dan memiliki fungsi perlindungan serta penyaluran.

1. Penis

Penis berfungsi sebagai saluran keluarnya urine dari kandung kemih sekaligus jalur utama sperma.

Jaringan spons di dalamnya akan terisi darah saat menerima rangsangan seksual sehingga memungkinkan terjadinya ereksi.

Ujung penis memiliki sensitivitas tinggi terhadap rangsangan sentuhan yang berperan dalam proses ejakulasi pria.

Bagian pangkalnya menempel kuat pada tulang panggul untuk memberikan stabilitas saat melakukan hubungan seksual.

2. Skrotum

Skrotum adalah organ reproduksi luar pada pria yang berbentuk seperti kantong dan terletak di bawah penis.

Fungsi utamanya adalah sebagai sistem pengatur suhu alami agar sperma dapat tetap hidup.

Selain itu, skrotum juga dapat menjaga suhu ideal testis, saat suhu tubuh meningkat ia akan mengendur menjauhi tubuh agar menjauh dari tubuh dan tetap sejuk.

Sebaliknya, saat suhu testis dingin akan mengerut untuk mendekatkan testis ke panas tubuh.

3. Testis

Testis merupakan sepasang organ berbentuk oval yang menjadi pabrik utama dalam sistem reproduksi pria.

Tugas utamanya adalah memproduksi jutaan sel sperma setiap hari dan hormon testosteron yang penting.

Organ ini menggantung di dalam skrotum dan memiliki ukuran yang sedikit berbeda antara kiri kanan.

Kesehatan testis sangat mempengaruhi tingkat kesuburan dan kemampuan seorang pria untuk memiliki keturunan.

B. Organ Reproduksi Internal

Bagian ini adalah saluran reproduksi pria dan kelenjar aksesoris yang bertugas mematangkan dan mengangkut sperma.

1. Epididimis

Saluran panjang berkelok-kelok yang menempel di belakang setiap testis ini berfungsi sebagai tempat pematangan.

Sperma yang baru diproduksi akan disimpan di sini hingga matang dan mampu bergerak lincah.

Proses pematangan ini memakan waktu beberapa hari sebelum sperma siap untuk dikeluarkan saat ejakulasi.

2. Vas Deferens

Saluran ini bertugas mengangkut sperma matang dari epididimis menuju uretra sebagai persiapan ejakulasi.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Dinding saluran ini berotot tebal untuk mendorong sperma bergerak melawan gravitasi menuju rongga panggul.

Saluran inilah yang biasanya dipotong atau diikat dalam prosedur kontrasepsi permanen pria atau vasektomi.

3. Vesikula Seminalis

Kelenjar ini menghasilkan cairan kaya fruktosa yang menjadi sumber energi utama bagi pergerakan sperma.

Cairan dari kelenjar ini menyumbang sebagian besar volume dari total cairan semen yang dikeluarkan.

Letaknya berada di belakang kandung kemih dan bermuara menyatu dengan vas deferens.

4. Kelenjar Prostat

Organ kecil seukuran kacang kenari yang memproduksi cairan putih susu untuk melindungi sperma dari asam.

Cairan prostat membantu menetralkan suasana asam dalam vagina wanita agar sperma bisa bertahan hidup.

Kelenjar ini mengelilingi leher kandung kemih dan sering membesar seiring bertambahnya usia pria.

5. Kelenjar Bulbouretra (Cowper)

Sepasang kelenjar kecil ini menghasilkan cairan bening dan licin sebelum terjadinya ejakulasi yang sesungguhnya.

Fungsinya adalah melumasi uretra dan menetralisir sisa urine yang mungkin masih tertinggal di saluran.

Cara Merawat Organ Reproduksi Pria

Menjaga kesehatan organ intim adalah investasi jangka panjang.

Berikut adalah lima langkah praktis untuk merawatnya.

1. Jaga Kebersihan Area Genital

Cuci area penis dan skrotum secara teratur dengan air bersih setiap kali mandi untuk mencegah bakteri.

Pastikan area tersebut benar-benar kering sebelum mengenakan pakaian dalam agar tidak menjadi sarang jamur.

2. Gunakan Pakaian Dalam yang Tepat

Pilih celana dalam berbahan katun yang menyerap keringat dan tidak terlalu ketat menekan organ intim.

Sirkulasi udara yang baik membantu menjaga suhu testis tetap optimal untuk produksi sperma yang sehat.

3. Lakukan Pemeriksaan Mandiri

Raba testis secara berkala saat mandi air hangat untuk mendeteksi adanya benjolan aneh sejak dini.

Mengenali bentuk normal organ sendiri membantu menyadari perubahan kecil yang mungkin berbahaya.

4. Terapkan Pola Makan Sehat

Konsumsi makanan kaya antioksidan seperti buah dan sayuran untuk melindungi kualitas sperma dari radikal bebas.

Hindari konsumsi alkohol berlebih dan rokok yang terbukti merusak pembuluh darah di area reproduksi.

5. Praktikkan Seks yang Aman

Gunakan pengaman saat berhubungan untuk mencegah penularan penyakit menular seksual yang merusak organ reproduksi.

Setia pada satu pasangan merupakan langkah paling efektif untuk menjaga kesehatan sistem reproduksi.

Setelah mengetahui organ reproduksi pada laki-laki beserta fungsinya, kini kita dapat memahami betapa pentingnya menjaga kesehatan organ tersebut agar tetap berfungsi dengan baik.

Dengan menerapkan pola hidup sehat, menjaga kebersihan, serta melakukan pemeriksaan rutin bila diperlukan, kesehatan reproduksi dapat terjaga sehingga proses reproduksi dapat berjalan optimal.

Buku Andrologi Dasar karya Eddyman W. Ferial merupakan sumber referensi yang tepat.

Buku ini membahas salah satu cabang ilmu kedokteran yaitu andrologi ilmu yang berkaitan dengan sistem reproduksi pria.

Penyajian materi yang sistematis dan lugas akan membantu pembaca menyerap informasi dengan mudah.

Dalam buku ini dibahas berbagai topik penting yang diperlukan untuk memahami sistem reproduksi pria sehingga tepat untuk dijadikan bahan ajar dalam perkuliahan.

Beli bukunya sekarang juga di Gramedia Digital.

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau