Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Kehidupan Anak-Anak Sungai Utik, Kalimantan Barat

Kompas.com - 21/05/2025, 09:00 WIB
Buku Kisah dari Sungai Utik  Sumber Gambar: Dok. Bhuana Ilmu Populer Buku Kisah dari Sungai Utik 
Rujukan artikel ini:
Kisah dari Sungai Utik
Pengarang: Maria Monica WiharjaAio
|
Editor Ratih Widiastuty

Minggu, 11 Mei 2025, Penerbit BIP dan Anak-Anak Lintas Nusantara menggelar peluncuran buku kelima dari seri Kisah dari di Gramedia Matraman, Jakarta Timur.

Buku kumpulan cerita anak ini diberi judul Kisah dari Sungai Utik dan ditulis oleh Maria Monica Wihardja, co-founder Anak-Anak Lintas Nusantara, dan Aio, seorang pendongeng internasional.

Maria menjelaskan bahwa proyek Anak-Anak Lintas Nusantara digagas untuk membuat anak-anak Indonesia menjadi lebih dekat satu sama lain lewat buku cerita yang kental dengan budaya, kehidupan sehari-hari, tempat, rumah, bahasa, pahlawan lokal, dari kelompok etnis berpopulasi kecil yang hidup di daerah pedalaman.

Aio juga memaparkan bahwa buku cerita berilustrasi ini sengaja ditulis untuk menjembatani dan mengisi kesenjangan informasi mengenai budaya dan daerah mereka sehingga anak-anak menjadi lebih akrab satu sama lain.

Buku ini merupakan publikasi kelima dari Penerbit BIP untuk proyek buku Anak-Anak Lintas Nusantara.

Buku-buku sebelumnya adalah Kisah dari Alor (2015), Kisah dari Banggai (2017), Kisah dari Sumba (2018), dan Kisah dari Pegunungan Bintang (2022).

Dalam buku Kisah dari Sungai Utik, terdapat lima cerita pendek yang mengisahkan kegiatan anak-anak suku Dayak Iban Sungai Utik, Kalimantan Barat.

Kelima judul ceritanya adalah “Anak Sungai”, “Pesan Rahasia”, Menginap di Hulu”, “Rumah Budaya”, dan “Mendongeng di Rumah Betang”.

Kejutan di Tengah Acara Peluncuran

Acara pertama dibuka dengan bincang buku dengan penulis, Katharina R. (ilustrator), dan tokoh yang muncul dalam cerita, Kak Putry, Kak Ratna, dan Om Ben.

Ternyata, penulis dan ilustrator, sengaja datang ke Sungai Utik, Kalimantan untuk mendapat pengalaman yang nyata agar cerita dan tulisan diambil berdasarkan pengalaman yang sesungguhnya.

Setelah sesi tanya-jawab dan penyerahan mockup buku dari Penerbit BIP kepada penulis —sebagai tanda peluncuran buku berakhir, peserta acara dikejutkan dengan kedatangan dua anak asli suku Dayak Iban Sungai Utik.

Mereka bernama Okta dan Siah.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Salah satunya kemudian tampil menarikan tarian asli sukunya yang diiringi musik Taboh Iban.

Seketika, semua peserta memperhatikan pertunjukan itu dengan asyik.

Suara alat musik iban yang mengalun menyihir mereka bersama gerakan sang penari sesuai irama.

Setelah tarian selesai, ada yang lebih spesial lagi, yaitu penampilan Kak Aio yang mendongengkan cerita tentang anak-anak Sungai Utik yang mandi di sungai.

Cerita diawali dengan Rumah Betang, tempat suku Dayak Iban Sungai Utik tinggal, dan kegiatan anak-anak Sungai Utik.

Anak-anak diminta Kak Aio untuk maju ke depan panggung agar dapat menikmati cerita lebih fokus.

Sepanjang acara, Kak Aio juga berinteraksi dengan anak-anak agar mereka menikmati dongengnya.

Pada akhir sesi, MC mengumumkan bahwa buku Kisah dari Sungai Utik dapat GRATIS di aplikasi Gramedia Digital.

Cara mendapatkan e-book gratisnya dapat dilihat di video reels akun Instagram @kisahanaknusantara yang telah disematkan.

Tak hanya itu, Anak-Anak Lintas Nusantara juga akan membagikan gratis buku kumpulan cerita bergambar ini kepada berbagai taman baca masyarakat yang aktif.

Buku ini juga akan diluncurkan di Bandung dan Singapura dalam waktu dekat.

Kisah dari Sungai Utik dapat dibeli dengan mengirim DM ke akun Instagram @kisahanaknusantara atau @putryamelinda.

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau