Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harusnya Jadi Tulang Rusuk, eh Malah Jadi Tulang Punggung!

Kompas.com - 03/02/2025, 18:00 WIB
Rujukan artikel ini:
Hari-Hari Haru Huru-Hara tapi Hore…
Pengarang: Lita Iqtianty
|
Editor Ratih Widiastuty

Dinamika Hidup Ibu Tunggal

Rasanya tidak ada perempuan yang ingin kehilangan pasangannya saat ia menikah.

Namun, saat itu terjadi, suka tidak suka, ia harus menelan kenyataan itu.

Dimulailah hari-hari yang penuh air mata, kebingungan, kemarahan, hilang harapan, dan segala perasaan negatif lainnya.

Bagi seseorang yang baru saja memasuki fase menjadi ibu tunggal, ada banyak dinamika yang mesti dihadapi, dan mungkin ia sendiri tidak tahu bagaimana cara menyelesaikannya.

Lita Iqtianty pun paham tentang hal ini karena ia pernah mengalami perceraian dan kini menjadi seorang ibu tunggal.

Berangkat dari pengalaman pribadinya, Lita menulis buku Hari-Hari Haru Huru-Hara tapi Hore Ibu Tunggal yang diterbitkan oleh Penerbit Miracle.

Segala persiapan perceraian, harta gono-gini, mencari tempat tinggal, tantangan finansial, mengasuh anak, sampai menghadapi stigma negatif tentang janda dari lingkungan terhadap seorang ibu tunggal disajikan dalam buku ini.

Memang, di awal-awal seorang perempuan pasti sulit menerima kenyataan menjadi ibu tunggal.

Tangis dan haru mengiringi keseharian, padahal banyak yang mesti disiapkan.

Mulai dari berbagai dokumen penting untuk pembatalan pernikahan, menginventori barang yang akan jadi harta gono-gini, membereskan barang di rumah, membiasakan si kecil atas ketidakhadiran ayahnya, membiasakan diri untuk mengambil keputusan, menghadapi pertanyaan dari orang-orang sekitar, dan terakhir adalah siapa yang akan menggugat.

Tak hanya pengalamannya sendiri yang Lita ceritakan dalam buku ini.

Ia pun mengajak ibu-ibu tunggal lainnya untuk membagikan kisah mereka.

Kisah Seru Tentang Ibu Tunggal

Para perempuan ini menceritakan berbagai latar belakang yang menyebabkan mereka menjadi ibu tunggal, ada yang karena perceraian, suami meninggal, atau pun memang menjadi ibu tunggal atas kemauannya sendiri, dengan segala jatuh bangunnya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Tentu, huru-hara dalam keseharian tak bisa dihindari karena ibu tunggal mesti menghadapi berbagai tantangan, terutama finansial.

Hal ini pun tak luput dibahas, lengkap dengan penjelasan dari perencana keuangan dan pengalaman nyata dari beberapa ibu tunggal.

Seorang ibu tunggal juga mesti ingat bahwa meski kini ia sendiri, namun ia tidaklah sendirian karena ada support system di sekitarnya, bisa dari keluarga, sahabat, psikolog, maupun komunitas.

Jika memang merasa tidak sanggup, jangan segan untuk meminta bantuan.

Tak kalah penting juga pembahasan Lita dan psikolog tentang mental health.

Tak jarang, ibu tunggal mengalami masalah dengan kesehatan mentalnya pasca peristiwa yang ia alami, padahal ia harus tetap mengurus anak atau pun bekerja.

Berbicara soal mengurus anak, yang juga diangkat adalah isu tentang co-parenting, alias mengasuh anak bersama dengan mantan suami karena faktanya tak semua co-parenting bisa berjalan mulus.

Yang membuat buku ini makin unik karena selain Lita dan para ibu tunggal yang membagikan kisah mereka, ada juga berbagai pendapat dari psikolog, pengacara, dan akademisi sekaligus konsultan hukum yang semuanya adalah ibu tunggal.

Membaca buku ini jadi terasa seperti mendengarkan cerita dan mengobrol dengan para sahabat di coffee shop.

Semua yang tertulis terasa sangat nyata, relate, sekaligus inspiratif karena mampu meyakinkan para perempuan, tak hanya ibu tunggal, bahwa mereka mampu menjalani dan menyelesaikan semua satu persatu.

Seperti kata Lita, “Masalah itu enggak pernah hilang, cuma datangnya aja gantian.”

Seharu dan huru-hara apapun yang terjadi, pada akhirnya ibu tunggal pun layak, dan diharapkan, untuk bisa berucap HORE saat menjalani hari-harinya.

Segera dapatkan buku ini di toko-toko buku terdekat, marketplace, dan Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau