Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Understanding Why Children Bully: Membantu Anak-Anak Menghadapi Masalah Bullying dengan Efektif

Kompas.com - 28/10/2024, 13:58 WIB
Buku Understanding Why Children Bully Sumber Gambar: Dok. Gramedia Widiasarana Indonesia Buku Understanding Why Children Bully
Rujukan artikel ini:
Understanding Why Children Bully
Pengarang: Hanlie Muliani & Robert…
|
Editor Novia Putri Anindhita

Perundungan (bullying) merupakan masalah yang mendesak untuk ditangani.

Mengapa anak-anak (dan bahkan orang dewasa!) mem-bully?

Penulis, Hanlie Muliani dan Robert Pereira, mengenalkan paradigma baru untuk menggali penyebab bullying dan cara mengatasi masalah bullying yang berbeda kepada anak perempuan dan anak laki-laki, yaitu Paradigma ABC, berdasarkan Cognitive Behavioural Therapy yang dikembangkan oleh Albert Ellis.

Orang tua dan guru yang menggunakan model Paradigma ABC dapat menuntun anak-anak (perempuan atau laki-laki) untuk memahami dan mendiskusikan pemikiran mereka tentang masalah yang dialami.

Orang tua sebagai "pendidik utama" dapat membantu anak-anak menghadapi masalah bullying dengan lebih efektif.

Sementara, guru adalah figur yang memiliki posisi dan peran strategis untuk mencegah dan mengatasi bullying.

Saat di kelas, guru bertemu dengan semuanya, yaitu pelaku, korban, dan by stander (penonton).

Penyebab Bullying pada Anak-anak

Activating Agents (penyebab utama terkait bullying) untuk anak perempuan adalah teman lebih cantik, tubuh teman lebih indah, barang-barang milik teman lebih bagus, teman lebih populer, karakter teman lebih baik, teman lebih pintar, keluarga teman lebih baik, teman lebih berbakat, teman laki-laki lebih suka kepada teman itu, dan lain-lain.

Activating Agents (penyebab utama terkait bullying) untuk anak laki-laki adalah dilihat dari sisi kecerdasan, nilai akademis, minat, fisik, olahraga, karakter, keluarga, disabilitas, dan lain-lain.

Perasaan iri hati dan cemburu tetap menjadi alasan utama mengapa anak-anak melakukan bully.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Perasaan iri hati adalah perasaan tidak bahagia atau penolakan karena orang lain memiliki barang atau meraih kesuksesan yang sangat ia inginkan.

Rasa iri hati adalah saat kita menginginkan milik orang lain, tetapi rasa cemburu adalah saat kita merasa khawatir kalau orang lain mencoba mengambil milik kita, hal ini biasanya berhubungan dengan orang lain.

Kata “cemburu” sering digunakan untuk rasa iri hati, padahal ada perbedaan di antara keduanya.

Sama halnya dengan kompleksitas pelajaran sains dan matematika, demikian juga ada kompleksitas dalam sifat alami manusia yang bila terus dibiarkan dan tidak segera diatasi, akan berkembang menjadi perilaku bullying di sekolah.

Para guru perlu mengajarkan realitas ini karena masalah ini akan terus menjadi masalah sepanjang hidup, para guru juga perlu terus belajar sepanjang hidup.

Bullying akan terus menjadi masalah di semua sekolah di semua negara.

Pendekatan Cognitive Behavioural Therapy (CBT) akan sangat bermanfaat dalam menjawab problem bullying ini.

Perubahan hanya akan terjadi bila banyak guru di sekolah ingin mempelajari cara menggunakan metode ini dengan baik.

Buku Understanding Why Children Bully memberikan panduan bagi orang tua dan guru dalam menghadapi masalah bullying, dengan harapan dapat menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak.

Dapatkan segera buku Understanding Why Children Bully di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau