Membaca novel tidak hanya dilakukan untuk sekedar hiburan saja karena biasanya pembaca juga mencari sensasi tersendiri yang mampu mengikat dan membangkitkan emosi selama prosesnya.
Novel yang mampu mengundang air mata kerap menjadi bacaan favorit bagi sebagian pembaca karena biasanya cerita sedih menjadi cerminan kehidupan.
Apalagi jika cerita sedih yang diangkat tentang keluarga, maka emosi yang ikut terlibat juga tentunya akan terasa jauh lebih dalam dan intens.
Pasalnya, keluarga merupakan hal paling penting bagi sebagian besar orang sehingga jika dipadukan dengan kesedihan akan menimbulkan kedekatan yang menguras emosi.
Novel sedih tentang keluarga bisa mengenai hubungan orangtua dan anak, kehilangan saudara, atau usaha untuk berdamai dengan luka dari lingkungan keluarga.
Banyak elemen atau bahan yang bisa digunakan dalam menciptakan cerita sedih tentang keluarga.
Apa saja novel sedih tentang keluarga yang dijamin menguras air mata? Siapkan tisu terlebih dahulu karena rekomendasi novel berikut ini dijamin bikin nangis bombay.
Jakarta selalu menjadi tempat untuk mereka yang datang dengan membawa segudang harapan.
Mereka yang siap mengundi nasib masing-masing.
Akan tetapi, kota metropolitan ini selalu berhasil melumat habis cita-cita dan harapan yang digantikan dengan keputusasaan.
Mulai dari pemulung, pengamen, pramuria yang menjajakan tubuh supaya perut anaknya bisa terisi, pemimpin-pemimpin cilik yang culas, pria uzur di balik kostum badut ayam, pelaku curanmor yang ingin membeli obat untuk ibunya, remaja yang menjadi manusia perak, sampai orang-orang yang bergelut di terminal setelah terpaksa melepaskan impiannya yang habis digerus kejamnya Jakarta.
Di kota ini, semua orang dipaksa berjuang dan bertempur agar dapat hidup dari hari ke hari.
Sebuah kisah mengenai kehidupan kaum marginal yang bertahan hidup di sisi tergelap surga ibu kota bernama Jakarta.
Satoko dan suaminya berusaha keras untuk segera mempunyai anak dalam pernikahan mereka.
Namun, kelainan aspermia yang diidap oleh suaminya menyulitkan mereka untuk segera memiliki anak.
Tekanan dan caci maki dari lingkungan membuat mereka semakin merasa sedih dan cemas.
Bahkan Satoko sampai dibilang tidak pantas untuk menjadi seorang ibu.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Sampai suatu ketika mereka menyaksikan tayangan iklan Baby Baton, asosiasi nirlaba yang mencarikan orangtua angkat untuk seorang anak.
Satoko dan suaminya tertarik untuk mengadopsi seorang anak dan mereka pun resmi mengadopsi Asato menjadi anak mereka.
Akan tetapi, timbul masalah setelah enam tahun berlalu.
Ibu kandung dari Asato yang bernama Hikaru tiba-tiba muncul untuk menemui Satoko dan suaminya.
Di mana Hikaru meminta Asato untuk kembali bersamanya.
Sepasang suami istri pergi ke kota untuk menemui anak-anak mereka yang sudah dewasa.
Sang suami dengan sigap bergegas menaiki gerbong kereta bawah tanah dan mengira jika istrinya ada di belakangnya.
Sesudah melewati beberapa stasiun, barulah dirinya sadar jika istrinya sudah tidak ada.
Istrinya tertinggal di Stasiun Seoul.
Wanita yang hilang itu tidak kunjung ditemukan dan keluarga yang kehilangan ibu/istri/ipar itu harus mengatasi trauma akibat tragedi tersebut.
Satu per satu dari mereka teringat kembali memori-memori di masa lalu yang saat ini membuat mereka tersadar betapa pentingnya peran sang ibu dalam kehidupan mereka.
Dan betapa sedikitnya mereka mengenal sosok sang ibu selama ini—perasaan-perasaannya, harapan-harapannya, serta mimpi-mimpinya.
Ketiga novel sedih tentang keluarga di atas dijamin akan bikin nangis bombay karena ceritanya mampu menyentuh hati.
Mulai dari bertahan hidup untuk keluarga, usaha mempunyai seorang anak, hingga peran ibu yang ternyata kerap dipandang sebelah mata.
Semua novel tersebut akan menyuguhkan kisah yang sedih sekaligus mengingatkan kembali akan pentingnya peran keluarga dalam kehidupan kita.
Tidak hanya menguras emosi, ketiga novel tersebut juga mempunyai pesan dan makna yang mendalam di dalamnya.
Pesan dan miliki novelnya sekarang juga dengan membelinya di Gramedia.com.