Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Perbedaan Ketakutan Biasa dengan Fobia?

Kompas.com - 04/12/2024, 13:00 WIB
Apa Perbedaan Ketakutan Biasa dengan Fobia Sumber Gambar: Freepik.com Apa Perbedaan Ketakutan Biasa dengan Fobia
Rujukan artikel ini:
What Happened to You
Pengarang: Oprah Winfrey and BRUCE…
|
Editor Laila Wulanalfi

Masih banyak orang yang beranggapan jika ketakutan biasa dan fobia merupakan kondisi yang sama.

Bahkan, ada beberapa orang yang menganggap ketakutan mereka sebagai fobia tanpa mengetahui secara lebih mendalam mengenai kondisi tersebut.

Meskipun sekilas rasa takut terlihat sebagai sesuatu yang mengganggu, tapi ternyata rasa takut justru dapat melindungi kita dari kondisi yang berbahaya.

Namun, penting sekali untuk mencari tahu perbedaan antara ketakutan biasa dengan fobia agar tidak sembarangan mendiagnosis diri supaya bisa mendapatkan treatment yang tepat.

Ketakutan adalah respons sehat dan normal yang dirasakan setiap individu ketika tengah menghadapi ancaman.

Akan tetapi, perasaan takut yang berlebihan dapat berubah arah dan diartikan sebagai fobia.

Secara sederhana, fobia mengacu pada ketakutan berlebihan yang dialami terhadap suatu hal dan kerap kali dihubungkan dengan gangguan kecemasan.

Sementara itu, ketakutan biasa lebih condong memperlihatkan rasa takut yang bersifat sementara.

Perbedaan paling mencolok dan mendasar yang dapat dilihat antara ketakutan biasa dengan fobia adalah bagaimana seseorang menghadapi ketakutan yang dialaminya serta bagaimana fobia atau ketakutan ini dapat timbul dalam diri.

Lantas, apa perbedaan antara ketakutan biasa dan fobia itu sendiri? Cari tahu penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Pengertian Ketakutan Biasa

Ketakutan merupakan respons emosional alami seseorang saat sedang merasa adanya bahaya yang akan muncul atau tengah berlangsung.

Contohnya, tatkala ada suara petir yang menggelegar saat hujan turun, secara otomatis anak-anak pasti akan merasa ketakutan.

Selain itu, ketika sedang menonton film horor yang penuh dengan adegan jump scare, perasaan takut tentunya akan muncul dan mendominasi diri.

Meskipun kerap dianggap memalukan atau menghambat, nyatanya rasa takut yang sering kita alami bermanfaat supaya dapat melindungi atau mempersiapkan diri dari ketakutan terhadap sesuatu yang terjadi.

Rasa takut juga merupakan hal yang lumrah atau normal yang dialami seseorang sebagai bentuk emosi alami.

Berdasarkan The Recovery Village, ketakutan merupakan kualitas yang dimiliki oleh seluruh makhluk hidup karena tidak akan ada makhluk hidup manapun yang mampu bertahan hidup tanpa adanya mekanisme perlindungan diri demi mengantisipasi serta bereaksi terhadap bahaya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Dengan hadirnya rasa takut, mekanisme perlindungan diri dapat tumbuh dan berkembang secara alami.

Dalam otak terkandung sirkuit serta mekanisme khusus dalam bereaksi dan memahami terhadap rasa takut.

Pengertian Fobia

Sementara itu, fobia merupakan semacam gangguan kecemasan yang sudah jelas sangat berbeda dari ketakutan biasa.

Fobia bisa didefinisikan sebagai rasa takut berlebihan sampai membuat kondisi fisik dan mental mengalami tekanan.

Keadaan ini dapat memicu ketakutan atau kecemasan secara terus-menerus, berlebihan, dan tidak proporsional dengan bahaya aktual yang diciptakan oleh objek fobia, bahkan saat objek fobia itu sendiri tidak ada).

Contohnya, ketika seseorang memiliki fobia terhadap kecoa, maka saat menyaksikan siaran di layar kaca yang memperlihatkan gambar kecoa, orang itu dapat merasa cemas serta ketakutan bahkan hingga berteriak.

Fobia pun dapat menyebabkan ketakutan terhadap situasi tertentu.

Contohnya, saat seseorang mempunyai fobia ketinggian akan merasakan kecemasan berlebihan saat menaiki tangga atau eskalator.

Maka dari itu, alih-alih menggunakan tangga atau eskalator, seseorang yang fobia ketinggian akan memilih menaiki lift untuk bisa mencapai lantai gedung yang dituju.

Fobia juga biasanya dapat menimbulkan beberapa gejala fisik seperti sesak atau nyeri di dada, pusing sampai pingsan, jantung berdebar, berkeringat, mual, muntah, diare, kesemutan, hingga gemetar.

Tidak cuman menimbulkan gejala fisik, fobia pun dapat menimbulkan gejala psikis seperti serangan panik, cemas, depresi, hilang kendali hingga takut mati.

Fobia biasanya dapat timbul akibat trauma yang terjadi saat masih kecil sehingga menjadi ketakutan yang berlebihan hingga beranjak dewasa.

Maka dari itu, penting sekali untuk memahami trauma agar bisa mengobati luka dan berdamai dengan ketakutan-ketakutan yang tercipta di masa lalu.

Buku What Happened to You? yang ditulis oleh Oprah Winfrey dan Bruce D. Perry akan memberikan insight yang mendalam terkait trauma yang dikemas dengan cara yang mudah dipahami.

Di dalamnya akan dijelaskan secara mendetail tentang apa saja yang dapat menimbulkan trauma sekaligus cara untuk menangani dan berdamai dengan trauma yang dimiliki.

Dengan mengubah pertanyaan, “Apa yang salah denganmu?”, menjadi “Apa yang terjadi padamu?” mampu membuat perspektif banyak orang akan berubah dalam memandang trauma selama ini.

Segera miliki bukunya sekarang juga dengan memesannya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau