Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Gaya Hidup Orang Jepang yang Bikin Sehat dan Bahagia

Kompas.com - 29/02/2024, 18:00 WIB
Rujukan artikel ini:
Omoiyari: Pedoman Hidup Bahagia Dan…
Pengarang: ERIN NIIMI LONGHURST
|
Editor Ratih Widiastuty

 Gaya Hidup Orang Jepang Gaya Hidup Orang Jepang

Jepang adalah negara yang terkenal dengan gaya hidupnya yang tenang, damai, dan disiplin.

Banyak sekali praktik dari gaya hidup orang Jepang yang dapat ditiru agar membuat kualitas hidup menjadi jauh lebih baik.

Tak heran banyak masyarakat di seluruh dunia yang mulai terinspirasi untuk menerapkan gaya hidup orang Jepang yang banyak memberikan sisi positif.

Pasalnya, gaya hidup orang Jepang terbukti mampu meningkatkan kesehatan fisik, ketenangan mental, dan kebahagiaan dengan mempraktikkan perilaku ini ke dalam kehidupan sehari-hari.

Banyak sekali masyarakat Jepang yang berumur panjang dan minimnya tingkat penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup.

Jepang menawarkan gaya hidup sehat yang bersumber pada praktik-praktik tradisional serta kebiasaan makan.

Gaya hidup ini mampu mengeksplorasi aspek-aspek penting yang berkontribusi pada kebahagiaan dan kesehatan masyarakat Jepang.

Mulai dari pola makan seimbang yang didominasi dengan makanan laut, sayuran, dan nasi, serta praktik-praktik penuh kesadaran dan rasa hormat mereka pada alam.

Masing-masing elemen memberikan pendekatan dan wawasan yang berharga mengenai holistik mereka terhadap kesehatan.

Maka tidak mengherankan apabila banyak masyarakat dunia yang mulai meniru gaya hidup orang Jepang yang mengedepankan kesadaran dan kesehatan dalam praktiknya.

Lalu, apa saja gaya hidup orang Jepang yang bisa ditiru untuk meningkatkan kualitas kehidupan? Berikut 5 gaya hidup orang Jepang yang dapat dipraktikkan.

5 Gaya Hidup Orang Jepang

1. Pekerja Keras

Masyarakat Jepang sangat menghargai pekerjaan serta tanggung jawab yang diberikan dengan mengerjakan tugas sebaik-baiknya.

Bahkan hal ini sampai tercermin dalam perilaku masyarakatnya yang menjadi “gila kerja” dengan prinsip hidup cuman untuk terus bekerja.

Waktu yang mereka bagi dan fokuskan untuk pekerjaan nyatanya mampu menjadikan negara Jepang sebagai salah satu negara Asia paling maju, baik secara teknologi maupun ekonomi.

Kerja keras seakan-akan telah menjadi bagian dari budaya kerja dan prinsip di perusahaan-perusahaan Jepang, bahkan di sana karyawan sudah terbiasa dengan lembur.

2. Disiplin

Orang-orang Jepang sangat menghargai waktu sehingga bersikap disiplin sudah menjadi bagian dari prinsip hidup mereka.

Kedisiplinan sudah mereka terapkan dalam kehidupan, baik dalam bidang profesional maupun aktivitas sehari-hari.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Maka tidak mengherankan apabila kita akan sangat jarang menemui orang Jepang yang telat datang ketika membuat janji temu.

Salah satu hal menarik dari budaya disiplin di Jepang adalah bagaimana alat transportasi umum di sana yang selalu datang dan berangkat tepat sesuai jadwal.

3. Gaya Hidup Sehat

Jepang menjadi salah satu negara dengan usia harapan hidup tertinggi di dunia.

Rata-rata seorang wanita di Jepang mempunyai harapan hidup sampai di atas 85 tahun, sementara pria sekitar 78 tahun.

Hal ini tentunya dilatarbelakangi oleh gaya hidup orang Jepang yang sangat memerhatikan kesehatan dan kebugaran tubuh sebagai prinsip hidup.

Orang Jepang sangat memerhatikan makanan yang mereka konsumsi, seperti mengurangi nasi dan lebih banyak makan lauk termasuk sayuran dan buah-buahan.

4. Berdedikasi Tinggi

Orang Jepang dikenal sangat loyal dan berdedikasi tinggi ketika mengerjakan sesuatu.

Hal ini memang sudah mendarah daging mengingat sejarah masyarakat Jepang pada zaman samurai .

Seorang samurai akan setia hingga mati pada tuannya serta akan memilih bunuh diri dengan cara merobek perut atau yang lebih dikenal dengan hara-kiri jika gagal dalam menjalankan tugas atau dipaksa untuk berkhianat.

Hingga saat ini masyarakat Jepang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka.

5. Sopan

Masyarakat Jepang sangat mementingkan etika saat berinteraksi dengan orang lain.

Hal ini bisa dilihat dari bagaimana perbedaan pemakaian bahasa ketika berbicara dengan teman, orang tua, atau orang yang lebih dihormati.

Sopan santun telah menjadi prinsip hidup dan norma sosial, orang Jepang mesti pandai memosisikan diri serta bersikap dalam masyarakat.

Mereka biasanya akan sangat menghargai lawan bicara dan bersikap sangat positif.

Jika ingin mencari tahu lebih lanjut perihal gaya hidup orang Jepang, maka buku Omoiyari: Pedoman Hidup Bahagia dan Tenteram ala Jepang yang akan memberikan wawasan dan insight baru tentang cara menjalani kehidupan.

Buku ini berbagi tips dan saran praktis Omoiyari yang memperlihatkan cara-cara “ajaib” untuk mengaplikasikan seni cinta kasih Jepang dalam hidup, mulai dari hal-hal terkecil yang akan menuntun pada kehidupan seutuhnya yang tenteram dan bahagia.

Omoiyari merupakan bentuk welas asih tanpa pamrih yang menempatkan diri pada posisi orang lain, mengantisipasi kebutuhan orang lain, bertindak dengan cara yang dapat membuat orang lain merasa nyaman dan bahagia.

Pesan dan beli bukunya sekarang juga di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau