Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hobi Seorang Kutu Buku yang Bisa Jadi Inspirasi

Kompas.com - 05/02/2024, 10:00 WIB
Hobi Seorang Kutu Buku Sumber Gambar: Freepik.com Hobi Seorang Kutu Buku
Rujukan artikel ini:
Tragedi Pedang Keadilan
Pengarang: Keigo Higashino
|
Editor Puteri

Selain dapat menambah ilmu dan wawasan, buku juga bisa menjadi media untuk menghibur diri sekaligus keliling dunia hanya dengan memanfaatkan imajinasi dalam benak kita.

Bagi sebagian besar orang mungkin sudah tidak asing lagi dengan istilah “kutu buku” yang memang sudah sangat sering berseliweran di mana-mana, baik dalam obrolan langsung maupun dunia maya.

Kutu buku sendiri kerap diidentikkan dengan orang-orang yang gemar membaca buku dan sering disalah artikan sebagai sosok yang kurang berinteraksi dengan orang-orang.

Faktanya, asumsi tentang kutu buku yang selama ini banyak orang percayai adalah tidak sepenuhnya benar karena seorang kutu buku sendiri bukanlah orang yang anti sosial.

Kutu buku hanya sekedar julukan yang merujuk pada seseorang yang hobi membaca dan mengoleksi buku, tanpa ada embel-embel lainnya.

Kebanyakan media menggambarkan seorang kutu buku dengan penampilan yang culun dan berkacamata seolah-olah dunia mereka hanya berkisar tentang buku saja.

Pada dasarnya seorang kutu buku juga mempunyai kehidupan seperti kebanyakan orang, tapi intensitas mereka dalam membaca jauh lebih tinggi.

Tidak hanya membaca, seorang kutu buku juga mempunyai hobi lainnya yang sudah tentu bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja yang ingin mencoba aktivitas baru dalam dunia literasi.

Apa saja hobi kutu buku yang bisa menjadi inspirasi? Berikut 4 hobi kutu buku yang dapat dicoba.

4 Hobi Seorang Kutu Buku

1. Membaca Buku

Sebagai kutu buku sudah pasti hobi pertama adalah membaca buku sebagai alasan mengapa julukan tersebut disematkan.

Kutu buku akan banyak menghabiskan waktu dengan membaca karena hobi ini sudah seperti makan dan minum yang wajib dilakukan.

Entah di mana pun tengah berada, kutu buku akan selalu membawa buku ke mana-mana, mulai dari kendaraan umum, restoran, kafe, atau bersantai sambil minum kopi di rumah.

Membaca buku adalah terapi yang akan memenangkan kutu buku di tengah tuntutan kehidupan.

2. Mengoleksi Buku

Selain membaca buku, kutu buku juga akan mengoleksi banyak buku, baik secara fisik maupun digital.

Apalagi saat melihat diskonan buku, mata para kutu buku seolah tertutup dan kalap memborong semua buku dengan harga yang miring.

Mengoleksi buku dengan menimbunnya sampai rak buku penuh sudah menjadi hal yang lumrah dilakukan kutu buku.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Koleksi buku yang berjejer sesak di rak buku menjadi harta paling berharga bagi para kutu buku.

3. Menulis

Biasanya selain hobi membaca, kutu buku juga gemar menulis karena biasanya mereka akan mendokumentasikan pengalaman membaca melalui ulasan buku.

Semakin bertambahnya jumlah kosakata yang dibaca kutu buku, semakin lihai pula kemampuan menulis mereka.

Tidak hanya menulis ulasan buku, kutu buku juga biasanya mampu menulis beberapa karya lainnya, baik cerita fiksi, puisi, ataupun esai.

Hobi membaca tak jarang pula ikut meningkatkan kemampuan menulis yang menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.

4. Gemar Menambah Wawasan

Para kutu buku biasanya mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi sehingga untuk memuaskan dahaga itu mereka banyak membaca buku.

Dengan membaca buku, kutu buku akan memperoleh wawasan baru yang berguna bagi kehidupan mereka.

Menambah wawasan membuat kutu buku mampu beradaptasi dengan perubahan dunia yang semakin cepat.

Wawasan yang diperoleh tidak hanya dari buku nonfiksi saja, sebab ada banyak pula wawasan yang bermanfaat dalam cerita-cerita fiksi.

Nah, bagi kamu yang gemar membaca kisah fiksi juga, khususnya cerita thriller dan misteri, buku terbaru dari Keigo Higashino, Tragedi Pedang Keadilan, sudah terbit dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.

Buku ini bercerita mengenai Nagamine Shigeki yang semenjak istrinya meninggal, kini hanya hidup berdua bersama putrinya, Ema.

Nahasnya, Ema tidak pernah kembali pulang ke rumah setelah pergi menonton festival musim panas hingga jasadnya ditemukan di sungai.

Sambil menunggu proses penyelidikan kepolisian, Nagamine mendapatkan telepon dari seseorang yang memberikan informasi mengenai para pelaku serta lokasi pembunuhan Ema.

Saat mendatangi tempat yang diperolehnya dari informasi tersebut, Nagamine menemukan kaset video berisi rekaman pemerkosaan dan pembunuhan Ema.

Nagamine yakin jika para pelaku tidak akan mendapatkan hukuman yang setimpal mengingat usia mereka yang masih di bawah umur. Nagamine pun mengambil keputusan untuk mengadili mereka dengan tangannya sendiri.

Bagaimana, menarik bukan premis ceritanya? Segera pesan bukunya sekarang juga di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau