Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Rakyat Sumatera Utara, Asal-usul Danau Toba

Kompas.com - 14/02/2024, 12:00 WIB
Asal-usul Danau Toba Sumber Gambar: Travel Kompas.com Asal-usul Danau Toba
Rujukan artikel ini:
Pesona Kain Indonesia: Kain Ulos…
Pengarang: Threes Emir
|
Editor Ratih Widiastuty

Danau Toba merupakan salah satu danau yang menjadi destinasi wisata yang banyak dikunjungi turis, baik lokal maupun mancanegara.

Tidak mengherankan apabila Danau Toba mampu menarik minat banyak orang untuk mengunjunginya karena keindahannya dapat memanjakan netra sekaligus menenangkan jiwa.

Danau Toba membentang sepanjang 100 km dengan lebar 30 km yang terbentuk karena letusan yang sangat dahsyat dari Gunung Api Purba Toba.

Akan tetapi, masyarakat setempat juga mempunyai kisah legenda tersendiri mengenal asal-usul terbentuknya Danau Toba.

Cerita rakyat Danau Toba merupakan cerita turun temurun yang dipercayai oleh masyarakat Batak, suku yang tinggal di daerah Danau Toba.

Lalu, bagaimanakah cerita rakyat tentang asal-usul Danau Toba itu sendiri? Simak legenda terbentuknya Danau Toba berikut ini.

Legenda Asal-usul Danau Toba

Alkisah zaman dahulu kala, ada seorang pemuda yatim-piatu bernama Toba.

Toba adalah seorang petani ladang yang kadang kala juga mencari ikan di sungai untuk dijual di pasar.

Suatu hari, ketika Toba tengah memancing ikan di sungai, mata kail pancingannya dilahap seekor ikan.

Saat tali pancingan ditarik, benar saja Toba mendapatkan ikan mas dengan ukuran besar.

Segera saja Toba membawa hasil tangkapannya itu ke rumah.

Setibanya di rumah, ikan mas yang dibawa oleh Toba mendadak berubah menjadi seorang wanita cantik yang mengaku telah dikutuk oleh Dewa karena melanggar aturan.

Wanita itu akan berubah menjadi apa pun ketika disentuh orang.

Wanita itu pun meminta kepada Toba untuk memberinya tempat tinggal.

Toba yang masih kaget dan terheran-heran menyetujui permohonan wanita itu.

Setelah saling mengenal satu sama lain, Toba pada akhirnya jatuh cinta pada wanita cantik itu.

Tidak lama kemudian mereka pun menikah.

Lahirnya Samosir

Setelah menikah, sang istri pun hamil dan menyampaikan kabar tersebut kepada suaminya, Toba, dengan mengajukan syarat yang mesti dipatuhi oleh Toba.

Syaratnya adalah apa pun yang terjadi pada anak mereka saat lahir nanti, Toba tidak boleh memanggilnya dengan sebutan anak ikan.

Toba pun setuju dengan syarat tersebut.

Sang istri akhirnya melahirkan seorang anak laki-laki yang disambut dengan suka cita oleh Toba.

Toba memberikan nama Samosir untuk anak laki-lakinya itu.

Meskipun Samosir sedikit pemalas, tapi dirinya tumbuh dengan sehat.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Saking malasnya, Samosir sampai enggan mengantarkan makanan kepada ayahnya di ladang atas perintah ibunya.

Sampai pada suatu hari, Samosir dipaksa ibunya untuk mengantarkan makan siang kepada ayahnya.

Samosir pun berangkat ke ladang dengan wajah cemberut dan langkah yang enggan.

Di tengah jalan Samosir merasa lapar dan justru malah memakan makan siang yang seharusnya dia berikan kepada ayahnya.

Samosir tidak menandaskan bekal untuk ayahnya tersebut dengan menyisakannya sedikit.

Sesampainya di ladang, Samosir pun memberikan bekal tersebut kepada ayahnya.

Terciptanya Danau Toba

Toba yang dari pagi hingga siang hari bekerja merasa lelah dan lapar.

Alangkah kaget dan marahnya dia tatkala membuka bekal makan siangnya yang hanya tinggal tersisa sedikit.

Samosir pun menjelaskan jika bekal tersebut memang dimakan oleh dirinya yang merasa lapar di tengah jalan.

Dikuasai amarah dan rasa lapar, Toba tak dapat lagi menguasai emosinya dengan berkata, “Dasar kau anak ikan!”.

Samosir yang kaget dan sedih mendengar perkataan ayahnya langsung pergi berlari untuk pulang.

Sesampainya di rumah, Samosir menceritakan apa yang dikatakan oleh ayahnya pada ibunya.

Istri Toba pun merasa kecewa dan sedih karena suaminya telah melanggar syarat yang sudah disetujui sebelum Samosir lahir.

Selanjutnya, Samosir dan ibunya pun menghilang untuk sementara.

Tidak berselang lama, desa tempat Toba tinggal diguyur hujan deras yang menyebabkan banjir yang amat dahsyat, sampai menciptakan danau yang sekarang dikenal dengan nama Danau Toba.

Di tengah danau ada pulau besar bernama Pulau Samosir yang dipercaya sebagai tempat Samosir dan ibunya menghilang.

Di dalam Danau Toba juga disinyalir hidup seekor ikan mas ajaib yang adalah jelmaan istri Toba.

Berbicara soal Danau Toba, tentunya kurang lengkap jika tidak membahas warisan budayanya.

Salah satu kebudayaan yang ada di daerah Danau Toba adalah Kain Ulos.

Buku Pesona Kain Indonesia: Kain Ulos Danau Toba akan memperkenalkan jenis-jenis Kain Ulos dari Danau Toba.

Tidak hanya memperlihatkan hasil akhirnya, buku ini juga menampilkan bagaimana cara memproses selembar kain dan bagaimana proses ini dapat memengaruhi budaya setempat.

Tidak sekedar membahas keunikan Kain Ulos, buku ini pun turut mendukung kelestarian budaya, pengembangan pariwisata, dan pemasaran Danau Toba.

Pesan bukunya sekarang juga di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau