Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Gaya Lompat Tinggi untuk Hasilkan Loncatan yang Maksimal

Kompas.com - 01/11/2023, 10:00 WIB
Gaya Lompat Tinggi  Sumber Gambar: Pexels.com Gaya Lompat Tinggi 
Rujukan artikel ini:
Yuk, Stretching Sekarang! Panduan Peregangan…
Pengarang: dr. Adrian Setiaji
|
Editor Puteri

Lompat tinggi merupakan salah satu cabang olahraga atletik yang mengharuskan atletnya untuk melakukan atraksi melompat setinggi mungkin guna melewati mistar.

Diperlukan teknik yang tepat untuk bisa melakukan gerakan lompat tinggi dengan baik.

Gerakan melompat ke atas dengan cara mengangkat kaki ke depan dan ke atas sebagai usaha membawa titik berat badan setinggi mungkin serta secepat mungkin untuk jatuh mendarat dengan cara melakukan tolakan menggunakan salah satu kaki.

Terdapat beberapa gaya yang bisa menentukan kesuksesan lompatan setinggi mungkin yang digunakan oleh para atlet.

Gaya lompat tinggi ini menjadi faktor penentu paling penting apakah atlet tersebut mampu melewati mistar tanpa menjatuhkannya.

Tidak hanya itu, gaya dalam lompat tinggi juga memiliki peran penting untuk melakukan teknik dasar dalam olahraga yang satu ini.

Tidak jauh berbeda dengan nomor lompat pada olahraga atletik lainnya, teknik dasar dalam lompat tinggi terdiri dari ancang-ancang, gerakan tolakan, sikap tubuh ketika mengudara, dan mendarat.

Maka dari itu, penting sekali untuk mempelajari dan menguasai beberapa gaya lompat tinggi agar bisa menghasilkan loncatan setinggi mungkin melewati mistar.

Apa saja gaya lompat tinggi yang ada dalam cabang olahraga atletik satu ini? Berikut lima gaya lompat tinggi yang dapat dipelajari.

5 Gaya Lompat Tinggi

1. Gaya Guling (Straddle)

Gaya guling merupakan salah satu gaya lompat tinggi yang mengharuskan posisi tubuh berputar dengan cepat ketika tubuh melewati mistar.

Saat melakukan gerakan ini, pendaratan adalah dengan posisi posisi tubuh telungkup.

Gaya ini diawali dengan ancang-ancang, tolakan, sikap tubuh di atas mistar, dan mendarat.

Gaya ini mengharuskan atletnya untuk mengambil ancang-ancang di samping menuju mistar dan mengambil tiga hingga sembilan langkah tergantung ketinggiannya.

2. Gaya Gunting (Scissors)

Gaya gunting diciptakan oleh Michael Sweeney pada tahun 1896 yang memodifikasi gaya jongkok menjadi gaya gunting karena dianggap lebih efektif untuk lompat tinggi.

Atlet harus memosisikan tubuh dengan tegak lurus dan sedikit miring ke arah mistar.

Apabila telah menemukan momentum yang tepat, kaki yang dijadikan tumpuan akan melakukan tolakan untuk menyeberangi mistar.

Selanjutnya, diikuti kaki satunya lagi ketika jatuh mendarat.

3. Gaya Guling (Eastern Cut-Off)

Gaya ini tampak seolah-olah mirip dengan gaya gunting, teknik mendaratnya dilakukan dengan menggunakan kaki.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Akan tetapi, jika dilihat secara lebih saksama, kedua gaya lompat tinggi ini mempunyai karakteristik masing-masing.

Ada perputaran badan bagian atas dan bawah saat melewati mistar.

Tak hanya itu, posisi punggung pun condong lebih datar serta lurus dibandingkan teknik gunting.

Gaya guling mengharuskan posisi badan sedikit miring ketika akan melakukan lompatan.

4. Gaya Guling Sisi (Western Roll)

Gaya lompat tinggi yang satu ini dilakukan memakai kaki yang paling dekat jaraknya dengan tiang mistar, yaitu badan diangkat ke atas dengan posisi telentang sampai mencapai tiang mistar.

Kemudian, badan dimiringkan ke sisi lain tolakan untuk melakukan pendaratan.

Ketika melompat, posisi kepala mesti lebih rendah dibandingkan pinggul.

Posisi mendarat pada gaya ini adalah dengan berguling.

5. Gaya Fosbury Flop

Gaya ini harus melengkungkan badan saat berada di atas mistar.

Ketika mengudara, posisi tubuh harus telentang dengan kedua kaki dalam kondisi rileks.

Saat jatuh mendarat, bagian punggung akan menyentuh matras terlebih dahulu diikuti kedua kaki.

Gaya lompat tinggi yang satu ini merupakan gaya yang populer di kalangan atlet lompat tinggi.

Pasalnya, teknik ini dinilai sangat efektif dalam melakukan lompatan setinggi-tingginya.

Sebelum berolahraga tentunya mesti dilakukan pemanasan atau stretching terlebih dahulu supaya meminimalisir terjadinya cedera.

Buku Yuk, Stretching Sekarang! akan membahas tentang masalah struktur otot dan stretching.

Pasalnya, pentingnya melakukan stretching untuk mengatasi otot yang kaku, mencegah risiko cedera otot, dan memperbaiki posisi serta postur yang salah.

Semua hal tentang stretching akan kita temukan dalam buku yang dikemas dengan ringan dan sederhana ini.

Miliki dan pesan bukunya sekarang juga di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau