Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Rumah-rumah Adat di Sumatera

Kompas.com - 24/10/2023, 10:36 WIB
 Rumah Adat Sumatera Sumber Gambar: Kompas.com Rumah Adat Sumatera
Rujukan artikel ini:
Ensiklopedia Rumah-Rumah Adat Nusantara
Pengarang: Rizky Utami
|
Editor Puteri

Salah satu cara untuk mengenal kekayaan adat istiadat Sumatera adalah dengan mempelajari dan menjaga keberadaan rumah-rumah adat yang merupakan bagian dari warisan budaya yang patut dipertahankan.

Dengan memperhatikan dan melestarikan rumah-rumah adat ini, kita dapat memahami lebih dalam mengenai keanekaragaman adat istiadat serta identitas kultural yang terkandung di dalamnya.

Kita juga dapat memperkaya pengetahuan tentang sejarah dan peradaban Sumatera melalui pengenalan terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat yang terkait dengan rumah-rumah adat ini.

Oleh karena itu, menjaga kelestarian rumah-rumah adat menjadi tugas bersama untuk menjaga keragaman dan kekayaan budaya Nusantara.

Rumah adat memiliki arsitektur yang unik dan memiliki banyak fungsi yang terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari, seperti tempat tinggal, tempat berkumpul, dan dalam beberapa kasus bahkan berfungsi sebagai pusat spiritual bagi masyarakat setempat.

Kehadiran rumah adat ini juga merupakan cerminan dari keberagaman etnis dan budaya yang ada di Sumatera yang membuatnya semakin unik dan menarik untuk dipelajari.

Rumah Adat Sumatera

Rumah adat Sumatera terdiri dari beberapa jenis, yaitu Rumah Gadang, Rumah Bolon, Rumah Limas, Rumah Bagonjong, dan Rumah Panggung.

Sejarah rumah adat Sumatera bermula pada masa kerajaan-kerajaan di Sumatera pada abad ke-7 hingga ke-14 Masehi.

Pada masa itu, masyarakat Sumatera membangun rumah-rumah adat sebagai tempat tinggal mereka.

Rumah-rumah adat tersebut memiliki ciri khas masing-masing, tergantung dari suku dan daerah asal masyarakat yang membuatnya.

Rumah-rumah adat Sumatera dibangun dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti kayu, bambu, dan ijuk.

Selain itu, rumah-rumah adat ini juga memiliki filosofi dan makna penting bagi masyarakat Sumatera, seperti sebagai simbol keberhasilan, kekuatan, dan ketahanan hidup.

Berikut ini kami akan menjelaskan beberapa rumah adat yang ada di pulau Sumatera.

1. Rumah Gadang

Rumah Gadang adalah rumah adat Minangkabau yang berasal dari Sumatera Barat.

Rumah ini terkenal dengan atapnya yang melengkung ke atas dan ke bawah, serta dekorasi yang kaya akan simbol-simbol adat atau cerita adat Minangkabau.

Rumah Gadang biasanya digunakan sebagai tempat tinggal keluarga besar dan sebagai pusat kegiatan adat.

Di dalam rumah, terdapat beberapa ruangan yang memiliki fungsi yang berbeda-beda, seperti ruang tamu, ruang keluarga, dan ruang tidur.

Menurut sejarah, Rumah Gadang sudah ada sejak abad ke-17 dan menjadi simbol kekayaan dan kebesaran keluarga.

Rumah ini juga menjadi bagian penting dari adat dan budaya Minangkabau.

Di masa lalu, Rumah Gadang digunakan sebagai tempat tinggal keluarga besar dan sebagai tempat pertemuan adat.

2. Rumah Bolon

Rumah Bolon adalah rumah adat masyarakat Batak Toba yang tersebar di Sumatera Utara.

Rumah Bolon ini merupakan rumah adat yang digunakan sebagai tempat tinggal raja-raja Batak Toba pada masa lalu.

Selain memiliki ciri khas atap yang tinggi dan melengkung ke atas, Rumah Bolon juga memiliki bagian bawah yang terbuat dari kayu dan bagian atas yang terbuat dari ijuk atau daun rumbia.

Rumah Bolon terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian depan, tengah, dan belakang.

Pada bagian depan digunakan sebagai tempat berkumpul dan menerima tamu, bagian tengah digunakan sebagai tempat tidur dan beristirahat, sedangkan bagian belakang digunakan sebagai dapur dan tempat menyimpan barang-barang.

Rumah Bolon memiliki makna dan kepentingan yang penting bagi masyarakat Batak Toba, yaitu sebagai simbol kekuasaan dan status sosial.

3. Rumah Limas

Rumah Limas adalah rumah adat yang berasal dari daerah Lampung.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Rumah ini memiliki ciri khas atap berbentuk limas yang menjulang tinggi.

Atap rumah Limas terbuat dari ijuk atau daun rumbia, sedangkan dindingnya terbuat dari kayu dan bambu.

Pada bagian depan rumah terdapat serambi atau panggung kecil yang digunakan sebagai tempat berkumpul dan menerima tamu.

Rumah Limas memiliki fungsi sebagai tempat tinggal dan juga sebagai simbol status sosial pemiliknya.

Rumah ini juga memiliki makna filosofis, seperti limas yang merupakan lambang kesatuan dan kebersamaan dalam keluarga.

Selain itu, rumah Limas juga dianggap sebagai wujud penghormatan terhadap leluhur dan tradisi nenek moyang.

4. Rumah Bagonjong

Rumah Bagonjong adalah rumah adat yang berasal dari suku Minangkabau di Sumatera Barat.

Rumah ini memiliki bentuk atap yang khas, yaitu berbentuk seperti tanduk kerbau atau bagonjong.

Rumah Bagonjong memiliki struktur bangunan yang kuat dan kokoh, bagian atapnya terbuat dari ijuk atau daun rumbia yang diikat dengan kayu.

Konstruksi rumah ini menggunakan sistem kuda-kuda yang terbuat dari kayu ulin yang sangat tahan lama.

Rumah Bagonjong memiliki fungsi sebagai tempat tinggal, tempat berkumpul keluarga, dan tempat penyimpanan barang-barang berharga.

Selain itu, rumah ini juga digunakan untuk upacara adat seperti perkawinan, pertunangan, dan penyambutan tamu penting.

5. Rumah Panggung

Rumah panggung adalah jenis rumah adat yang paling banyak ditemukan di Sumatera.

Seperti namanya, rumah ini dibangun di atas tiang-tiang kayu yang disebut panggung, hal ini dilakukan untuk menghindari banjir dan hewan liar seperti ular dan harimau.

Rumah panggung biasanya memiliki atap yang tinggi dan curam serta dinding yang terbuat dari kayu.

Bentuk atapnya pun bervariasi, mulai dari berbentuk limas hingga berbentuk pelana tergantung pada suku bangsa yang membuatnya.

Selain sebagai tempat tinggal, rumah panggung juga digunakan sebagai tempat berkumpul dan melakukan upacara adat.

Di dalam rumah panggung, terdapat ruangan yang diberi nama balai adat atau balai basandi syarak.

Ruangan ini digunakan untuk menerima tamu dan mengadakan pertemuan penting.

Nah, itu dia ulasan mengenai rumah adat di pulau Sumatera yang harus kamu ketahui.

Rumah adat di Sumatera merupakan warisan budaya yang sangat berharga.

Melalui pengetahuan tentang rumah adat di Sumatera, kita dapat lebih memahami sejarah dan kekayaan budaya Indonesia.

Selain membaca informasi ini, kamu juga bisa mencari tahu lebih luas lagi mengenai rumah adat yang ada di Indonesia dengan membaca Ensiklopedia Rumah-Rumah Adat Nusantara yang ditulis oleh Rizky Utami.

Rumah adat merupakan ciri khas tiap suku di Indonesia yang memperlihatkan keanekaragaman kebudayaan yang memikat.

Meski berbeda-beda, perbedaan tersebut tak membuat terpecah belah, namun justru memperkokoh persatuan bangsa sebagai Bhineka Tunggal Ika.

Hal yang menarik adalah meski kuno, bangunan adat tersebut masih punya manfaat yang tinggi bagi generasi sekarang dan masa depan.

Baca selengkapnya buku Ensiklopedia Rumah-Rumah Adat Nusantara hanya di Gramedia Digital dan dapatkan informasi-informasi seru lainnya.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau