Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Contoh Serangga yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna

Kompas.com - 11/10/2023, 13:00 WIB
 Metamorfosis Tidak Sempurna Sumber Gambar: Freepik.com Metamorfosis Tidak Sempurna
Rujukan artikel ini:
Ensiklopedia 4D : Wow! Dunia…
Pengarang: Devar Entertainment LLC
|
Editor Puteri

Serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna disebabkan karena hanya menjalani tiga tahap dalam siklus hidupnya.

Tahap pertama yakni telur yang menetas menjadi nimfa atau serangga kecil sampai pada akhirnya menjadi serangga dewasa.

Metamorfosis sendiri merupakan istilah yang dipakai untuk membahas mengenai perkembangan proses biologis hewan yang meliputi perubahan wujud akibat diferensiasi dan bertambahnya sel hewan sehingga tampak perbedaan yang signifikan saat hewan baru menetas menjadi wujud dewasanya.

Di antara metamorfosis tersebut, ada pula jenis metamorfosis tidak sempurna, yaitu metamorfosis yang tidak mengalami fase larva dan pupa. Serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna akan langsung menuju fase dewasa atau imago.

Serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna biasanya mengalami beberapa modifikasi.

Contohnya seperti mempunyai insang trachea, alat mulut yang bisa mengambil makanan di dalam air, tungkai untuk merangkak serta menggali, dan lain sebagainya.

Lalu, apa saja contoh serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna? Cari tahu penjelasannya di bawah ini.

Contoh Serangga Metamorfosis Tidak Sempurna

1. Capung

Capung masuk ke dalam kelompok serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Tidak sama seperti serangga lainnya, capung melewati fase larva sebelum nantinya berubah menjadi nimfa.

Biasanya, capung betina akan meletakkan telurnya yang mempunyai bentuk sedikit lonjong di aliran air berarus deras seperti sungai.

Memasuki usia tiga minggu, telur capung akan menetas menjadi larva ganas yang memakan segalanya.

Beberapa yang dimangsa oleh larva capung ini antara lain seperti ikan kecil, hewan kecil, atau cacing.

Setelah dirasa cukup mengonsumsi makanan, larva capung akan berubah menjadi nimfa dan tumbuh menjadi capung dewasa.

2. Belalang

Belalang cuma mengalami tiga fase metamorfosis, yaitu fase telur, fase nimfa, lalu memasuki fase imago.

Ketika musim kemarau, belalang betina akan mengeluarkan sekitar 10 sampai 300 telur yang akan menetas menjadi nimfa sekitar sepuluh bulan kemudian.

Meski mempunyai wujud fisik layaknya belalang dewasa, nimfa belalang belum memiliki sayap serta alat reproduksi.

Kedua organ tubuh itu akan muncul setelah 30 hari kemudian, sesudah nimfa berganti kulit selama beberapa kali dan menjadi dewasa.

3. Kepik

Kepik adalah serangga bagian dari keluarga hemiptera.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Seekor kepik betina dapat menghasilkan 1000 telur cuma dalam satu musim kawin saja.

Namun, nahasnya, tidak semua telur mampu bertahan karena banyak di antaranya yang menjadi santapan hewan predator.

Telur kepik biasanya akan disimpan di dedaunan dan akan menetas setelah berusia satu minggu.

Menariknya, kepik mengalami fase pupa serta keluar menjadi kepik dewasa.

Satu-satunya fase yang tidak dialami oleh kepik adalah fase nimfa.

4. Jangkrik

Jangkrik mengalami tiga fase metamorfosis dalam hidupnya, yaitu fase telur, fase nimfa, dan tumbuh menjadi jangkrik dewasa atau imago.

Jangkrik betina dapat menghasilkan sekitar 500 telur dalam satu kali musim kawin.

Telur-telur ini hanya memerlukan waktu sekitar dua atau tiga hari saja untuk menetas.

Jangkrik betina biasanya hanya bisa bertahan hidup selama tiga bulan atau lebih untuk bertelur.

Sebaliknya, jangkrik jantan justru hidup kurang dari tiga bulan atau mati tak lama sesudah mereka kawin.

5. Kecoak

Saat musim kawin, kecoak jantan dan betina akan kawin untuk menghasilkan sekitar 40 sel telur yang akan menjadi telur.

Luar biasanya, dalam satu telur dapat menampung sekitar 50 kecoak.

Setelah 38 hari, telur-telur ini akan menetas menjadi nimfa berwarna putih layaknya kutu.

Seperti serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, nimfa kecoak tidak akan mengalami fase pupa atau larva.

Mengenalkan anak pada dunia serangga tentunya akan jauh lebih menyenangkan apabila dilakukan melalui buku yang edukatif.

Buku Ensiklopedia 4D: Wow! Dunia Serangga akan mengajak anak-anak bertualang ke dunia serangga yang menakjubkan.

Kita bisa melihat kalajengking paling beracun, mencari belalang yang bersembunyi di balik bunga-bunga, atau bahkan memegang kumbang hercules.

Bukunya bisa dipesan sekarang juga di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com