Cara mengukur jangka sorong memang tidak bisa dilakukan secara sembarangan.
Terdapat langkah-langkah yang harus diikuti supaya tidak keliru ketika membaca hasil ukuran secara presisi.
Maka dari itu, penting sekali bagi pengguna jangka sorong untuk memahami cara mengukur jangka sorong.
Memahami cara mengukur jangka sorong sangat penting untuk dipelajari jika jangka sorong yang dipakai merupakan jangka sorong manual.
Fungsi jangka sorong sendiri adalah sebagai alat ukur suatu benda, seperti mengukur diameter luar dan dalam benda, mengukur kedalaman benda, serta mengukur panjang benda berukuran kecil.
Skala terkecil atau tingkat ketelitian jangka sorong disebut dengan skala nonius yang selalu mengalami perkembangan setiap tahunnya, mulai dari 0,05 mm, 0,1 mm, 005 mm, sampai saat ini yang banyak dipakai mencapai 0,02 mm.
Sebelum mencari tahu lebih lanjut tentang cara mengukur jangka sorong, simak pengertiannya terlebih dahulu berikut ini.
Jangka sorong merupakan alat ukur yang bisa mengukur panjang, diameter dalam, diameter luar, serta kedalaman suatu benda.
Jangka sorong termasuk alat ukur besaran panjang yang mempunyai tingkat presisi sampai seperseratus milimeter.
Jangka sorong dapat dibilang memiliki tingkat ketepatan dan akurasi yang sangat baik.
Pemakaian jangka sorong bisa dipakai jika sebuah benda tidak bisa diukur memakai penggaris.
Bagian-bagian jangka sorong, seperti:
Dalam memakai jangka sorong, kita hanya perlu menggeser bagian rahang sesuai dengan jarak benda yang akan diukur.
Setelah memperoleh ukuran dari benda tersebut, penguncian pun bisa dilakukan dengan cara diputar.
Selanjutnya perhatikan dan lihatlah skala yang diperoleh.
Jangka sorong mempunyai dua skala, yaitu skala nonius dan skala utama.
Skala nonius adalah skala yang terbaca pada bagian rahang geser.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Sementara skala utama adalah skala yang terdapat pada rahang tetap, dibaca mulai dari angka 0 pada rahang tetap hingga angka di depan skala 0 pada rahang geser.
Dalam menetapkan nilai skala terkecil (NST) bisa ditentukan dengan menggunakan rumus:
NST = nilai skala terkecil dari skala utama : jumlah skala nonius
Contohnya, pada sebuah jangka sorong jarak skala 4 dan 5 adalah 1 cm, dan antara skala 4 serta 5 terdapat 10 garis skala.
Maka nilai skala terkecil utamanya adalah:
1 cm : 10 = 0,1 cm
Skala terkecil jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Berikutnya lihatlah skala nonius.
Pada skala nonius ada 50 garis skala.
Maka nilai skala terkecil jangka sorong tersebut adalah:
NST = 0,1 cm : 50
= 0,002 cm
= 0,02 mm
Untuk bisa memahami dan mempelajari materi mata pelajaran fisika memang dibutuhkan buku pendamping yang biasanya disertai pula dengan kumpulan rumus yang memudahkan pelajar dalam mengerjakan berbagai macam soal.
Buku Rumus Pocket Fisika SMA Kelas 10, 11, 12 merupakan buku yang sangat praktis untuk dimiliki dalam menunjang proses belajar.
Memuat soal-soal HOTS (High Order Thinking Skill), ringkasan materi-materi penting sesuai dengan kurikulum 2013, contoh soal dan pembahasan yang sering muncul dalam UN dan SBMPTN, latihan soal dan pembahasan untuk menguji kemampuan, serta pembahasan disertai dengan trik untuk memudahkan dalam menemukan jawaban.
Semua keunggulan yang terdapat di buku ini akan mengantarkan para pelajar untuk siap menempuh berbagai macam tes demi memperoleh hasil yang maksimal dan memuaskan.
Tunggu apa lagi, segera pesan buku Rumus Pocket Fisika SMA Kelas 10, 11, 12 di Gramedia.com.