Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Media Tanam Hidroponik yang Sederhana dan Mudah Ditemukan di Sekitar Rumah

Kompas.com - 28/08/2023, 13:00 WIB
Media Tanam Hidroponik  Sumber Gambar: Freepik.com Media Tanam Hidroponik 
Rujukan artikel ini:
Bertanam Hidroponik Untuk Pemula
Pengarang: Puput Alviani
Penulis Okky Olivia
|
Editor Puteri

Sudah sejak lama masyarakat Indonesia mengenal tanaman hidroponik, tepatnya sejak tahun 1980-an.

Berkat kemudahan yang ditawarkan, banyak orang yang akhirnya memilih untuk membudidayakan jenis tanaman hidroponik karena biasanya memiliki hasil yang jauh lebih baik.

Hal ini karena proses hidroponik mulai dari pembibitan sampai panen tidak membutuhkan waktu yang panjang sehingga lebih efektif dan efisien.

Untuk penjelasan lebih lanjut mengenai tanaman hidroponik, kamu bisa simak artikelnya di bawah ini.

Pengertian Tanaman Hidroponik

Hidroponik adalah salah satu jenis budi daya tanaman yang melibatkan penanaman tanpa tanah, tapi menggunakan air dan nutrisi mineral.

Nutrisi tersebut bisa didapatkan dari berbagai sumber misalnya kotoran ikan, bebek, pupuk kimia, atau pupuk buatan.

Ada beberapa jenis tanaman yang bisa ditanam dengan cara hidroponik, seperti tomat, stroberi, selada, paprika, bunga anggrek, dan cabai.

Sistem penanaman hidroponik ini tidak memerlukan ruangan yang besar dibandingkan dengan sistem penanaman konvensional sehingga jauh lebih praktis untuk dilakukan.

Selain itu, sistem hidroponik juga bisa mendorong pertumbuhan tanaman agar lebih cepat tumbuh dan memiliki kualitas panen yang jauh lebih baik.

Dibandingkan dengan penanaman biasa, hidroponik memiliki cara tersendiri sehingga tanamannya bisa langsung terpapar air dan nutrisi.

Budidaya hidroponik ini membutuhkan media tanamnya sendiri yang berfungsi untuk menahan kelembaban dan nutrisi untuk kemudian disalurkan ke akar.

Berikut ini adalah beberapa jenis media tanam hidroponik yang sederhana dan mudah untuk ditemukan di sekitar rumah.

5 Media Tanam Hidroponik

1. Serabut Kelapa

Serabut kelapa adalah salah satu media tanam yang banyak digunakan oleh para petani hidroponik.

Hal ini karena serabut kelapa mengandung banyak nutrisi yang bisa memperkuat tanaman dan melindungi tanaman dari ancaman kerusakan karena berbagai faktor.

Jika tidak digunakan untuk hidroponik, serabut kelapa juga bisa dijadikan sebagai pupuk kompos agar tidak terbuang sia-sia.

2. Arang Sekam

Selain serabut kelapa, arang sekam juga cocok dijadikan sebagai media tanam hidroponik, terutama untuk menanam paprika, timun, dan tomat.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Selain harganya yang terjangkau, arang sekam juga ramah lingkungan dan memiliki kemampuan yang baik untuk mengikat dan menyerap air.

Sayangnya, saat ini arang sekam sudah mulai sulit ditemukan sehingga para petani hidroponik harus membuatnya sendiri di rumah.

3. Tanah Liat

Tanah liat yang berbentuk bulat seperti pelet juga bisa dijadikan sebagai salah satu media tanam hidroponik.

Pelet tanah liat ini memiliki PH yang netral sehingga mampu menyeimbangkan oksigen dan air yang membuat tanaman tidak mudah mengering.

4. Batang Tumbuhan Pakis

Batang pakis dibagi menjadi 2 jenis yakni batang pakis hitam dan coklat, tapi yang lebih sering dijadikan sebagai media tanam adalah batang pakis hitam.

Jenis batang pakis ini berasal dari tumbuhan pakis yang sudah tua kemudian dipotong menjadi beberapa bagian.

Media tanam yang satu ini biasanya digunakan untuk menanam anggrek karena memiliki drainase yang baik sehingga mudah menyerap dan mengikat air.

5. Batu Kerikil

Meski sering diabaikan, batu kerikil ternyata juga bisa dijadikan sebagai media tanaman hidroponik.

Batu kerikil ini memiliki banyak pori yang bisa mengedarkan unsur hara dan udara untuk tanaman, dan membantu akar tanaman agar bisa tumbuh dengan baik.

Sayangnya, batu kerikil terkadang sulit untuk mengikat air sehingga kamu harus sering-sering menyirami tanamannya agar tidak mudah kering.

Untungnya, saat ini sudah ada batu kerikil sintesis yang punya keunggulan lebih baik dalam mengikat air dan mempertahankan kelembapan serta sirkulasi udara.

Kalau kamu tertarik untuk menanam tanaman hidroponik, kamu bisa lebih dulu membaca panduannya dalam buku Bertanam Hidroponik untuk Pemula dan buku Hidroponik Bertanam Sayur Tanpa Tanah.

Buku Bertanam Hidroponik untuk Pemula akan menjelaskan hal-hal umum yang terkait dengan hidroponik, yang tentunya akan sangat membantu kamu sebagai pemula yang baru tertarik dengan sistem hidroponik.

Melalui buku Hidroponik Bertanam Sayur Tanpa Tanah, kamu akan mengenal jenis-jenis tanaman apa saja yang bisa ditanam dengan sistem hidroponik.

Selain itu, kamu juga akan mengenal berbagai macam media tanam hidroponik beserta cara-cara penanamannya sehingga kamu bisa menyesuaikannya dengan jenis tanaman yang akan kamu tanam.

Selain dijadikan sebagai hobi, kamu juga bisa menjalankan bisnis budi daya hidroponik sebagai salah satu cara untuk menambah pundi-pundi rupiah.

Kalau kamu tertarik, kamu bisa pesan kedua buku ini di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau