Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Perbedaan  Metagenesis Tumbuhan Lumut dan Paku

Kompas.com - 15/08/2023, 18:00 WIB
 Metagenesis Tumbuhan Lumut  Sumber Gambar: Pexels.com Metagenesis Tumbuhan Lumut 
Rujukan artikel ini:
Magic Trick Praktis Ala Bimbel…
Pengarang: Tim Bimbel
|
Editor Ratih Widiastuty

Metagenesis adalah salah satu bentuk siklus hidup pada tumbuhan maupun hewan.

Singkatnya, metagenesis merupakan suatu proses pergiliran keturunan yang berlangsung dengan dua cara reproduksi di dalam hidupnya, yaitu lewat fase vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual).

Masing-masing generasi merasakan pergiliran keturunan atau metagenesis, yakni mulai dari generasi gametofit (generasi yang menghasilkan gamet) ke generasi sporofit (generasi yang menghasilkan spora).

Hal ini juga yang terjadi pada metagenesis tumbuhan lumut dan paku.

Dalam ilmu biologi, metagenesis dikenal sebagai pergantian generasi atau pergiliran keturunan.

Terdapat pergantian fase seksual (gametofit) dan aseksual (sporofit) dalam siklus hidup suatu organisme.

Bisa dibilang masing-masing generasi dapat berbeda bergantung pada kebutuhannya ketika itu.

Pergiliran keturunan ini dapat diartikan masing-masing generasi akan menjadi generasi yang berbeda demi kebutuhannya.

Metagenesis merupakan proses reproduksi tumbuhan yang tidak memiliki biji.

Ada dua macam generasi ketika proses metagenesis, yakni sporofit dan gametofit.

Metagenesis Lumut

Lumut adalah tumbuhan autotrof fotosintetik, tak berpembuluh, namun telah mempunyai daun dan batang yang jelas bisa diamati walaupun akarnya masih berbentuk rizoid.

Lumut dikira sebagai peralihan antara tumbuhan talus ke tumbuhan berkormus sebab mempunyai ciri talus berbentuk rizoid serta kormus yang sudah menunjukkan adanya bagian daun dan batang.

Metagenesis lumut mengalami dua fase kehidupan, yakni fase sporofit (diploid) dan fase gametofit (haploid).

Alat untuk berkembang biak jantan berupa anteridium, sementara alat berkembang biak betina berupa arkegonium.

Pergiliran keturunan lumut contohnya berlangsung pada lumut daun, generasi gametofit (haploid) adalah generasi yang dominan, sementara generasi sporofitnya (diploid) hidup lebih pendek dan lebih kecil.

Generasi sporofit (diploid) memproduksi spora haploid lewat pembelahan meiosis dalam suatu struktur yang dinamakan spongarium.

Spora yang kecil jika menyebar dan mendapatkan tempat yang cocok akan berkembang menjadi tumbuhan gametofit yang baru.

Metagenesis Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku merupakan jenis tumbuhan yang multiseluler eukariotik, mempunyai ukuran besar, dan selnya mempunyai organel bermembran.

Bisa bermetamorfosis memproduksi glukosa (organisme autotrof) dan sudah mempunyai batang, akar, dan daun sejati, sekaligus mempunyai spora.

Sama seperti lumut, tumbuhan paku pun merasakan metagenesis atau pergiliran keturunan.

Gametofitnya disebut sebagai protalium yang adalah hasil perkecambahan spora haploid.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Wujud protalium mirip dengan jantung, memiliki warna hijau, menempel pada substrat dengan memakai rizoid berukuran kecil.

Protalium memproduksi spora dengan ukuran dan bentuk yang beragam.

Generasi sporofit berbentuk tumbuhan paku.

Suatu protalium akan dibentuk arkegonium (badan yang menghasilkan ovum) dan anteridium (badan yang menghasilkan spermatozoid).

Ovum serta spermatozoid melalui media air akan bertemu dan melebur menjadi zigot.

Selanjutnya zigot akan tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan paku yang adalah sporofit.

Daun fertile dibentuk oleh sporangium (kotak spora) yang di dalamnya mempunyai sel induk spora yang akan membelah secara meiosis dengan membentuk spora haploid.

Pada akhirnya sporangium pun pecah dan spora-spora keluar.

Apabila jatuh di lokasi yang tepat spora akan berkecambah membentuk protalium serta pergiliran keturunan.

Perbedaan Metagenesis Lumut dan Tumbuhan Paku

Proses gametofit pada lumut berlangsung lebih lama dan dominan apabila dibandingkan dengan sporofit.

Gametofit yang akan mendukung kehidupan sporofit, sementara pada tumbuhan paku, proses sporofit terjadi lebih dominan daripada gametofit.

Bisa dibilang gametofit hanya untuk mendukung kehidupan awal bagi sporofit.

Tumbuhan paku adalah hasil pertemuan dari dua sel kelamin dari tumbuhan itu sendiri.

Sementara pada tumbuhan lumut adalah hasil perkembangan spora dengan pembelahan meiosis.

Meiosis merupakan proses pembelahan yang memungkinkan memproduksi spora dalam ukuran serta bentuk yang berbeda.

Sementara lumut tidak memproduksi spora yang berbeda.

Spora dari tumbuhan paku pasti bergerak hogroskopik sampai kotak spora pecah serta menyebabkan melalui bantuan angin.

Sementara lumut akan berkembang secara aseksual dengan membentuk fragmen talus dan tunas.

Agar materi pelajaran biologi ini bisa lebih dipahami secara lebih mendalam lagi, maka buku Magic Trick Praktis ala Bimbel Biologi SMA Kelas 10, 11, 12 dapat menjadi pedoman belajar yang tepat dan memudahkan.

Berisi metode-metode praktis ala bimbingan belajar dengan materi yang sudah disesuaikan dengan kurikulum baru. Buku yang sangat cocok untuk menunjang kesuksesan dalam belajar.

Buku ini pun dilengkapi dengan rangkuman materi yang lengkap dan bonus aplikasi serta video tentor.

Dapatkan bukunya di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau