Sebuah acara pastinya akan dimulai dengan salam pembuka dan diakhiri dengan salam penutup.
Bagi pembawa acara atau Master of Ceremony (MC), memberikan kata penutup adalah hal yang tak kalah penting.
Selain sebagai tanda bahwa acara telah selesai, kata penutup bisa menjadi salah satu cara untuk memberikan kesan bagi para audiens.
Agar penutupannya semakin seru dan berkesan, seorang MC bisa membacakan pantun saat akan menutup sebuah acara.
Pantun adalah salah satu jenis puisi lama yang tiap baitnya terdiri dari 4 baris dan memiliki sampiran serta isi.
Dengan tambahan pantun, penampilanmu di depan umum akan terasa lebih menarik dan juga berkesan.
Bagi kamu yang masih bingung dalam merangkai pantun penutup, berikut adalah beberapa contoh pantun yang bisa kamu jadikan inspirasi.
1. Kalau ada sumur di ladang
Bolehlah saya menumpang mandi
Kalau ada umur yang panjang
Boleh ya saya pidato lagi
2. Buah nanas buah ceri
Dicampur gula enak sekali
Cukup sekian hari ini
Semoga bertemu di lain hari
3. Untuk apa jadi bujang
Hidup sepi sendiri saja
Inginlah hati ini ceramah panjang
Apa daya masih ada acara
4. Dari Irian banyak Cenderawasih
Roti mengembang diberi ragi
Cukup sekian terima kasih
Semoga esok berjumpa lagi
5. Angin berhembus berkelana
Hujan indah sedang rintik-rintiknya
Manusia tidak ada yang sempurna
Mohon saran dan kritiknya.
6. Berbaju kurung si anak dara
Sanggul berhias kembang melati
Kalau tersilap tutur bicara
Mohon maaf yang sepenuh hati
7. Sungguh manis buah ini
Buahnya dimakan dengan cepat
Berakhir sudah acara ini
Semoga bisa memberi manfaat
8. Bunga melati di pekarangan
Cepatlah tumbuh dan segera besar
Saya masih banyak kekurangan
Maklum, masih tahap belajar
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
9. Batu pecah dibenturkan
Rusak bunganya di tengah taman
Terima kasih banyak saya haturkan
Untuk kehadiran teman-teman
10. Duduk santai di waktu petang
Tamannya indah airnya memancar
Kepada hadirin yang datang
Semoga rezekinya makin lancar
11. Petik mangga dapatnya lima
Dicuci dulu sampai bersih
Pidato saya ini tidak lama
Cukup sekian dan terima kasih
12. Jalan-jalan ke Surabaya
Tidaklah lupa beli makanan
Demikian pidato saya
Jika ada salah mohon dimaafkan
13. Menggoreng ikan dicampur bakmi
Digoreng pisah, jangan sekaligus
Cukup sekian presentasi dari kami
Semoga mendapat nilai bagus
14. Mentari senja telah tenggelam
Hujan turun mulai terjatuh
Saya tutup presentasi dengan salam
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
15. Bukan lebah atau sigung
Mungkin kancil bukan lutung
Jangan marah dan tersinggung
Ini pidato bukan manggung
Itulah beberapa contoh pantun untuk menutup acara yang bisa kamu jadikan sebagai referensi.
Kalau kamu ingin coba membuat teks pantun sendiri, kamu tentu harus memahami struktur penulisan pantun yang baik dan benar.
Pantun sendiri memiliki 2 bagian, bagian pertamanya adalah sampiran sementara bagian keduanya adalah isi.
Bagian sampiran bisa saja tidak memiliki hubungan dengan isi, tapi sampiran berperan untuk memberikan gambaran bagaimana bunyi pantun tersebut.
Oleh karena itu, kalimat di bagian sampiran pantun harus dibuat unik supaya para pendengarnya merasa tertarik.
Sementara itu, bagian isi pantun merupakan inti dari pikiran si pembuat pantun yang bentuknya harus disesuaikan dengan rima dari sampiran agar pantunnya tetap enak di dengar.
Kalau kamu tertarik untuk mempelajari materi soal pantun dan membuat pantun sendiri, kamu bisa membaca Buku Pintar Majas Pantun dan Puisi Terbaru & Terlengkap karya Deandra Alifana A.F.
Buku ini hadir untuk membantu kamu mengenal berbagai jenis pantun, majas, dan puisi lama, sehingga kamu bisa mengetahui perbedaannya satu persatu.
Buku ini berisi penjelasan materi dan cara-cara pembuatan pantun, majas, dan puisi lama yang akan menambah wawasan kamu mengenai dunia kesusastraan Indonesia.
Dikemas dengan sederhana, buku ini sangat cocok dibaca oleh semua kalangan mulai dari siswa sekolah, mahasiswa, dan masyarakat umum.
Buku Pintar Majas Pantun dan Puisi Terbaru & Terlengkap ini bisa segera kamu pesan melalui online di Gramedia.com.