Proses pembentukan batuan melibatkan berbagai proses geologi yang terjadi selama jutaan tahun.
Siklus batuan ini juga dipengaruhi beberapa hal secara alamiah. Yuk, simak bagaimana proses pembentukan batuan beserta hal-hal yang mempengaruhinya.
Berikut ini adalah beberapa proses pembentukan batuan beserta penjelasannya:
Batuan sedimen terbentuk melalui beberapa tahap berikut:
Contoh diagenesis adalah litifikasi, di mana partikel-partikel sedimen terikat bersama-sama menjadi batuan padat.
Batuan metamorf terbentuk melalui transformasi batuan pra-eksisiting melalui tekanan dan suhu tinggi, tanpa melibatkan peleburan.
Proses ini dapat terjadi dalam zona subduksi, di dekat magma intrusi, atau dalam lingkungan tektonik aktif.
Batuan vulkanik terbentuk ketika lava atau bahan piroklastik (fragmentasi material vulkanik) mendingin dan membeku di permukaan bumi.
Batuan intrusif terbentuk ketika magma mendingin dan mengkristal di dalam kerak bumi.
Proses-proses di atas adalah beberapa contoh umum dari pembentukan batuan di permukaan bumi.
Namun, proses geologi yang kompleks dan beragam dapat menghasilkan berbagai jenis batuan dengan sifat dan karakteristik yang unik.
Berdasarkan proses pembentukan batuan diatas, berikut ini hal yang mempengaruhi siklusnya di alam:
Komposisi mineral dalam batuan mempengaruhi sifat fisik dan kimia batuan serta kondisi yang diperlukan untuk pembentukan dan transformasinya.
Suhu dan tekanan yang dialami oleh batuan mempengaruhi proses metamorfosisnya.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Peningkatan suhu dan tekanan yang tinggi dapat menyebabkan batuan mengalami metamorfosis, yaitu perubahan mineral dan struktur batuan yang ada.
Kelembaban merupakan faktor penting dalam proses pelapukan dan transportasi material yang kemudian akan membentuk batuan sedimen. Air dapat memecahkan mineral dan mengangkut partikel-partikel batuan yang terdegradasi ke tempat penumpukan.
Aktivitas tektonik seperti pergerakan lempeng tektonik, lipatan, dan patahan dapat mempengaruhi pembentukan batuan.
Tektonik aktif dapat menyebabkan deformasi dan transformasi batuan yang ada, serta menghasilkan celah dan rekahan.
Sumber material yang tersedia, seperti fragmen batuan dari pelapukan, abu vulkanik, dan endapan organik, mempengaruhi komposisi batuan sedimen yang terbentuk. Bahan-bahan ini dapat terbawa oleh air, angin, gletser, atau proses lainnya.
Proses pembentukan batuan membutuhkan waktu yang sangat lama, terkadang berjuta-juta tahun.
Faktor waktu mempengaruhi lamanya proses pelapukan, transportasi, pengendapan, dan transformasi batuan menjadi batuan yang lebih padat dan terkompaksi.
Lingkungan di mana batuan sedimen terbentuk juga mempengaruhi sifat dan karakteristik batuan.
Lingkungan seperti sungai, danau, rawa, delta, pantai, dan laut dalam memiliki kondisi fisik, kimia, dan biologis yang berbeda.
Selain faktor-faktor di atas, masih ada faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi proses pembentukan batuan, seperti aktivitas vulkanik, pengaruh organisme hidup (seperti pembentukan karang), dan kondisi atmosfer yang berubah seiring waktu.
Semua faktor ini saling berinteraksi dan berkontribusi pada proses pembentukan batuan yang beragam di permukaan bumi.
Ketahui lebih lengkap tentang proses pembentukan batuan dalam buku Geologi Teknis yang ditulis Didi S. Agustiwijaya.
Kamu akan dapat referensi lebih lengkap tentang batuan dalam buku ini beserta penggunaannya secara praktik di lapangan seperti kegunaan industri.
Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!