Review Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas, Kisah Ajo Kawir yang Penuh Humor dan Aksi

Gema dari novel Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas sedang terdengar di mana-mana karena adaptasi filmnya telah sukses menarik perhatian banyak orang hingga ke luar negeri.

Kepiawaian seorang Eka Kurniawan dalam merangkai cerita yang bisa dibilang tidak biasa dan cenderung nyeleneh, nyatanya mampu memikat pembaca lewat kisah “burung” yang tertidur panjang.

Tidak banyak penulis cerdas yang mampu membuat sebuah penyakit impoten menjadi sebuah humor, drama, dan aksi yang justru bisa mengundang gelak tawa di dalamnya.

Inilah kisah Ajo Kawir, pemuda yang harus menerima fakta jika ia tidak bisa ereksi lagi akibat suatu peristiwa yang mengguncang jiwa dan fisiknya.

Sinopsis Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas

Sebuah peristiwa mengejutkan yang dialami oleh Ajo Kawir saat masih belia berhasil mengubah seluruh kehidupannya.

Gelora serta hasrat yang ada pada dirinya saat masih belia membawa dirinya bersama Si Tokek, sahabatnya, pada rasa penasaran akan nafsu sesaat.

Si Tokek mengajak serta Ajo Kawir untuk menyaksikan sebuah peristiwa menggairahkan yang kerap dia intip di rumah Rona Merah, seorang janda yang mengalami gangguan jiwa akibat ditinggal mati suaminya.

Sialnya, aksi mereka ketahuan saat dua orang polisi tengah memuaskan nafsu mereka terhadap Rona Merah.

Si Tokek berhasil kabur, sementara Ajo Kawir diseret masuk dan dipaksa untuk ikut menikmati aksi tersebut.

Nahas, saat salah satu polisi itu melepaskan celana Ajo Kawir, kemaluan bocah tersebut memilih meringkuk diam akibat rasa takut dan syok yang diterimanya.

Beranjak dewasa, Ajo Kawir memilih untuk melampiaskan rasa frustrasinya akan kemaluannya lewat berkelahi dengan siapa pun. Sampai suatu ketika, Ajo Kawir bertemu dengan seorang perempuan bernama Iteung yang berhasil membuatnya jatuh hati.

Sayangnya, “burung” milik Ajo Kawir yang tertidur pulas menjadi penghalang yang membuat hubungannya dengan Iteung tidak dapat berjalan mulus.

Setelah menjadi sopir truk, Ajo Kawir mencoba untuk belajar dari kemaluannya yang berdiam diri dengan tenang dan damai.

Review Buku Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas

Buku ini memiliki tema yang tergolong unik dan menarik, sehingga bisa menjadi angin segar di tengah pilihan bacaan yang temanya itu-itu saja.

Meskipun memiliki jalan cerita yang absurd, tapi keahlian Eka dalam mengolah kisah Ajo Kawir membuat cerita tentang “burung” yang tertidur malah menjadi sebuah humor berkelas yang tidak tampak murahan ataupun terkesan porno.

Kritik sosial yang diberikan dengan latar era 80’an menunjukkan jika buku ini tidak hanya mengolah fiksi, tapi ada makna dan pesan yang harus diterka oleh pembaca.

Walaupun dipenuhi dengan kata-kata kasar dan adegan sensual, pembaca tidak akan dibuat jengah karenanya.

Sebaliknya, kekasaran dan sensualitas yang diberikan malah menjadi senjata dan daya tarik yang menjadikan buku ini layak untuk dibaca.

Adegan-adegan aksi yang diperlihatkan pun turut menjadi kekuatan karena mampu mengajak pembaca untuk ikut merasakan adrenalin saat Ajo Kawir berkelahi hingga adu balap.

Alur ceritanya yang loncat-loncat mungkin pada awalnya akan membuat sedikit kebingungan, tapi lama kelamaan, pembaca akan terbiasa karena memang begitulah cara Eka menyajikan ceritanya yang aneh, tapi membuat ketagihan.

Terakhir, berbicara soal tokoh dan karakter, tidak bisa dibantah jika Eka Kurniawan mampu menciptakan tokoh-tokoh yang menari dengan karakter yang kuat, contohnya seperti Ajo Kawir yang dibuat bernyali besar dan tak takut mati.

Secara keseluruhan, Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas adalah sebuah pengingat akan kasus pelecehan seksual yang hingga saat ini masih terjadi, di mana semua ini berawal dari 'sesuatu' yang tak mampu dikendalikan laki-laki.

Sebelum menonton filmnya, alangkah baiknya jika kamu menikmati novelnya terlebih dahulu agar lebih puas.

Buku Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas bisa kamu beli dan dapatkan di Gramedia.com.