Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Niat dan Tata Cara Sholat Syuruq

Kompas.com - 27/06/2023, 13:00 WIB
Sholat Syuruq Sumber Gambar: Freepik.com Sholat Syuruq
Rujukan artikel ini:
Bimbingan Lengkap Shalat Wajib Dan…
Pengarang: UST. ASRIFIN AN NAKHRAWIE,…
|
Editor Puteri

Dalam Islam ada berbagai amalan sunnah yang dapat dilakukan untuk meraih pahala dan meningkatkan kedekatan diri kepada Sang Maha Pencipta.

Salah satu amalan sunnah yang dapat dilakukan adalah sholat syuruq atau juga dikenal dengan sholat isyraq.

Sholat ini biasanya juga disebut sama dengan sholat dhuha karena dilaksanakan pada waktu matahari terbit.

Meski begitu, ada pendapat lain yang mengatakan bahwa sholat dhuha dan sholat syuruq merupakan dua hal yang berbeda.

Nah, untuk kamu yang penasaran dengan sholat syuruq mulai dari niat, tata cara, dan apa saja keutamaannya, simak penjelasannya di bawah ini.

Apa Itu Sholat Syuruq?

Sholat syuruq atau juga dikenal sebagai sholat isyraq adalah sholat sunnah yang umumnya dilakukan sebanyak dua rakaat dan dilakukan pada pagi hari setelah matahari terbit.

Meski disebut sama, arti dari sholat syuruq dan shalat isyraq memiliki makna yang berbeda.

Kata syuruq memiliki arti sebagai akhir waktu subuh, sedangkan isyraq diartikan sebagai awal waktu sholat dhuha yang dimulai 15 hingga 20 menit setelah matahari terbit atau waktu syuruq.

Pada dasarnya, tidak ada jumlah rakaat yang tetap untuk sholat syuruq karena sejumlah pendapat ulama lain mengatakan bahwa sholat sunnah ini dapat dilakukan empat, enam, atau delapan rakaat.

Maka dari itu, jumlah rakaat yang dilakukan saat melakukan sholat syuruq dapat bervariasi tergantung pada pendapat masing-masing individu atau praktik lokal.

Dalam ketentuan waktu pelaksanaan sholat syuruq biasanya dilakukan setelah matahari naik sekitar 20 menit dari waktu terbit.

Jika tidak bisa melakukannya pada waktu tersebut, sholat sunnah satu ini masih bisa dilakukan di waktu lain dengan syarat tidak dilaksanakan di waktu terlarang seperti saat setelah matahari terbit secara tinggi.

Dalam pelaksanaannya, sholat syuruq memiliki keutamaan bagi yang mengamalkannya, yaitu setara pahala haji dan umrah yang sempurna.

Hal tersebut tertulis dalam Hadits Riwayat At-Tirmidzi, yaitu:

"Siapa yang shalat Subuh berjamaah kemudian duduk berzikir kepada Allah sampai terbit matahari kemudian shalat dua rakaat maka baginya pahala seperti pahala haji dan umrah." Anas berkata bahwa Rasulullah bersabda, "Sempurna, sempurna, sempurna." (HR. At-Tirmidzi).

Niat Sholat Syuruq

Adapun niat yang dibaca ketika akan melakukan sholat syuruq dua rakaat adalah sebagai berikut:

أُصَلِّيْ سُنَّةَ اْلِإشْرَاقِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Ushalli sunnatal Isyraqi rak'ataini mustaqbilal kiblati lillahi ta'ala.

Artinya: Aku berniat sholat isyraq dua rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah ta'ala.

Setelah membaca niat, maka dapat melanjutkan dengan takbiratul ihram dan mengerjakan sholat seperti shalat sunnah lainnya.

Tata Cara Sholat Syuruq

Untuk tata cara sholat syuruq pada dasarnya sama dengan ketika melaksanakan sholat wajib maupun sunnah lain, yaitu dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:

  1. Membaca niat
  2. Membaca takbiratul ihram
  3. Membaca doa Iftitah
  4. Membaca Al-Fatihah
  5. Membaca surat dalam Al-Qur’an
  6. Ruku
  7. I’tidal
  8. Sujud
  9. Duduk di antara dua sujud
  10. Sujud
  11. Duduk tasyahud
  12. Mengucapkan salam

Setelah selesai sholat, kemudian dianjurkan untuk memanjatkan doa setelah sholat syuruq sebagai berikut:

اَللّهُمَّ يَا نُوْرَ النُّوْرِ بِالطُّوْرِ وَكِتَابٍ مَسْطُوْرٍ فِيْ رِقٍّ مَنْشُوْرٍ وَالبَيْتِ المَعْمُوْرِ، أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِيْ نُوْرًا أَسْتَهْدِيْ بِهِ إِلَيْكَ وَأَدُلُّ بِهِ عَلَيْكَ وَيَصْحَبُنِيْ فِيْ حَيَاتِيْ وَبَعْدَ الْاِنْتِقَالِ مِنْ ظَلاَم مِشْكَاتِيْ، وَأَسْأَلُكَ بِالشَّمْسِ وَضُحَاهَا وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا، أَنْ تَجْعَلَ شَمْسَ مَعْرِفَتِكَ مُشْرِقَةً بِيْ لَا يَحْجُبُهَا غَيْمُ الْأَوْهَامِ وَلَا يَعْتَرِيْهَا كُسُوْفُ قَمَرِ الوَاحِدِيَّةِ عِنْدَ التَّمَامِ، بَلْ أَدِمْ لَهَا الْإِشْرَاقَ وَالظُهُوْرَ عَلَى مَمَرِّ الْأَيَّامِ وَالدُّهُوْرِ. وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَاتِمِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللهم اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِإِخْوَاِننَا فِي اللهِ أَحْيَاءً وَأَمْوَاتًا أَجْمَعِيْنَ.

Allahumma ya nurannuri bit thur wa kitabim masthurin fi riqqim mansyurin wal baitil ma’mur, as-aluka an tarzuqani nuran astahdi bihi ilaika wa adullu bihi ‘alaika wa yashhabuni fi hayati wa ba’dal intiqali min dhalami misykati, wa as-aluka bissyamsi wa dhuhaha wa nafsin wa ma sawwaha, an taj’ala syamsa ma’rifatika musyriqatam bi la yahjubuha ghaimul auhami wala ya’tariha kusuful qamaril wahidiyyati ‘indat tamam, bil adim lahal Isyraqa wad dhuhura ‘ala mamarril ayyami wad duhur.

Wa shallallahu ‘ala Sayyidina Muhammadin khatamil anbiya-i wal mursalin. Wal hamdulillahi rabbil alamin. Allahummaghfirlana waliwalidina wa li-ikhwanina fillahi ahya-an wa amwatan ajma’in.

Artinya: “Ya Allah, Wahai Cahayanya Cahaya, dengan wasilah bukit Thur dan Kitab yang ditulis pada lembaran yang terbuka, dan dengan wasilah Baitul Ma'mur, aku memohon padamu atas cahaya yang dapat menunjukkan ku kepada-Mu. Cahaya yang dapat mengiringi hidupku dan menerangiku setelah berpindah (ke alam lain; bangkit dari kubur) dari kegelapan liang (kubur) ku. Aku meminta kepada-Mu dengan wasilah matahari beserta cahayanya di pagi hari, dan dengan jiwa dan kesempurnaannya, agar Engkau menjadikan matahari ma’rifat kepada-Mu yang seperti matahari cerahnya bersinar menerangiku, tidak tertutup oleh mendung-mendung keraguan, tidak pula terlintasi gerhana pada rembulan kemahaesaan di kala purnama. Tapi jadikanlah padanya selalu bersinar dan selalu tampak, seiring berjalannya hari dan tahun. Berikanlah rahmat ta'dzim Wahai Allah kepada junjungan kami Muhammad, sang pamungkas para nabi dan rasul. Segala Puji hanya milik Allah Tuhan penguasa alam. Ya Allah ampunilah kami, kedua orang tua kami serta kepada saudara-saudara kami seagama seluruhnya, baik yang masih hidup ataupun yang telah meninggal." (Nawawi al-Jawi, Nihâyatuz Zain, halaman 103).

Itulah niat dan tata cara sholat syuruq serta doa setelah sholat yang bisa kamu amalkan untuk meraih pahala.

Meski termasuk sebagai ibadah sunnah, sholat ini juga dapat meningkatkan kedekatan kita kepada Allah SWT dengan melaksanakannya secara ikhlas.

Untuk lebih memahami tentang sholat sunnah lainnya, kamu bisa mempelajarinya dengan membaca buku Bimbingan Lengkap Shalat Wajib dan Sunnah.

Dalam buku ini akan menjelaskan berbagai hal terkait ilmu tentang sholat yang benar yang didasarkan pada tataran fiqih praktis shalat.

Pembaca juga akan diarahkan untuk memahami tata cara mengerjakan sholat, syarat, dan rukun-rukunnya hingga hal-hal apa saja yang membatalkan shalat dan apa yang boleh dilakukan saat sedang shalat.

Selain itu, ada pula penjelasan tentang ilmu dalam memahami bagaimana caranya sholat saat dalam bepergian maupun ketika sakit.

Buku ini cocok menjadi referensi bacaan dalam memahami bagaimana cara mengerjakan sholat wajib dan sunnah yang benar sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Nabi.

Dapatkan buku Bimbingan Lengkap Shalat Wajib dan Sunnah yang bisa dibeli secara langsung di toko buku Gramedia atau secara online melalui Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com