Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 7 Keajaiban Dunia Terbaru, Destinasi Wisata yang Menarik untuk Dikunjungi

Kompas.com - 02/06/2023, 13:00 WIB
 7 Keajaiban Dunia Sumber Gambar: Freepik.com 7 Keajaiban Dunia
Rujukan artikel ini:
Sukses Jadi Travel Blogger!
Pengarang: DEWI RIEKA
Penulis Okky Olivia
|
Editor Puteri

Keajaiban dunia merupakan bangunan maupun situs bersejarah yang berharga dan dilindungi keberadaannya oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization atau UNESCO.

Daftar keajaiban dunia ini pertama kali dibuat pada abad ke-2 SM oleh para petualang Hellenic yang kagum dengan kemegahan bangunan yang pernah dibuat oleh manusia.

Mereka kemudian merangkum dan membuat daftarnya dengan istilah ‘7 Keajaiban Dunia Kuno’, meliputi Piramida Giza (Mesir), Taman Gantung Babilonia (Irak), Patung Zeus (Yunani), Kuil Artemis (Turki), Mercusuar Iskandariyah (Mesir), Mausoleum Mausolus (Turki), dan Kolosus di Rodos (Yunani).

Dari ke-7 daftar Keajaiban Dunia Kuno tersebut, hampir seluruhnya telah hancur akibat peperangan atau bencana alam, dan hanya menyisakan Piramida Giza yang diperkirakan telah dibangun sejak tahun 2560 SM.

Saat ini, telah dibuat daftar 7 Keajaiban Dunia Terbaru pada tahun 2000-an oleh Swiss New Open World Corporation (NOWC).

Berikut adalah daftar 7 Keajaiban Dunia Versi Terbaru yang bisa kamu jadikan sebagai destinasi wisata selanjutnya.

Daftar 7 Keajaiban Dunia Terbaru

1. Tembok Besar - Cina

7 Keajaiban Dunia 7 Keajaiban Dunia

Tembok Besar Cina adalah konstruksi bangunan terpanjang yang pernah dibuat oleh manusia, diperkirakan memiliki panjang sekitar 21.196 km dengan tinggi 6 meter.

Pembangunan Tembok Besar ini dimulai pada masa Dinasti Zhou sampai Dinasti Ming dan diperkirakan membutuhkan waktu selama 1.800 tahun.

Bangunan ini terbuat dari batu-batuan, bata, tanah, dan semen yang kemudian digunakan untuk melindungi Kekaisaran Tiongkok dari serangan musuh di berbagai penjuru.

Sayangnya, proyek pencegahan tersebut dinyatakan gagal dan Tembok Besar Cina hanyalah dianggap sebagai bentuk propaganda politik semata.

Tak hanya itu, pembangunan Tembok Besar ini juga mempekerjakan lebih dari 1 juta orang yang terdiri dari para petani dan tentara, yang kemudian menelan lebih dari 400 ribu korban jiwa.

2. Taj Mahal - India

 7 Keajaiban Dunia 7 Keajaiban Dunia

Sampai sekarang, Taj Mahal masih menjadi ikon atau simbol budaya India sekaligus menjadi contoh bangunan arsitektur terbaik dari Kekaisaran Mughal.

Situs ini dibangun oleh Kaisar ke-5 Kerajaan Mughal, Shah Jahan, untuk memberikan penghormatan kepada istrinya, Mumtaz Mahal yang meninggal setelah melahirkan anak mereka pada tahun 1631.

Pembangunannya membutuhkan waktu sekitar 22 tahun dan puluhan ribu pekerja dari berbagai kalangan, meliputi bangunan dengan marmer putih dan 4 kubah yang berbeda ukuran, taman yang luas, dan kolam-kolam yang bisa memantulkan cahaya.

Dengan kemegahannya, pembangunan Taj Mahal tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit, marmer putih didatangkan dari Makrana, batu mulia dari Tiongkok, pirus dari Tibet, dengan total biaya 32 juta Rupee (916 juta dolar).

3. Petra - Yordania

7 Keajaiban Dunia 7 Keajaiban Dunia

Petra adalah salah satu kota kuno di Yordania yang berasal dari abad ke-4 Sebelum Masehi dan dijuluki sebagai Kota Mawar karena warna material bangunannya.

Kota Kuno yang menawan ini memiliki makam dan kuil yang diukir pada tebing batu berwarna merah muda.

Warna bebatuan bangunannya yang indah, sistem perairannya yang inovatif, dan lokasinya yang strategis membuat situs ini dianggap sebagai tempat yang berharga oleh para arkeolog dan sejarawan.

Di Petra sendiri, ada beberapa tempat wisata menarik yang bisa dikunjungi wisatawan seperti Kuil Singa Bersayap, Siq, dan The Treasury.

Sejak tahun 1985, Petra telah dijadikan sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh UNESCO dan dimasukkan dalam daftar 7 Keajaiban Dunia Baru pada tahun 2007.

4. Chichen Itza - Meksiko

 7 Keajaiban Dunia 7 Keajaiban Dunia

Chichen Itza adalah bangunan tempat tinggal dan peninggalan kebudayaan Suku Maya di Meksiko yang berlokasi di Semenanjung Yucatan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Bangunan yang berkembang pada abad ke-9 sampai 10 Masehi ini terkenal dengan piramida di bagian tengah yang bernama Piramida Berundak El Castillo dengan tinggi sekitar 79 kaki (24 meter).

Selain itu, Chichen Itza juga merupakan pusat agama politik bagi Suku Maya yang dijadikan tempat berkumpulnya suku-suku dari berbagai daerah.

Berkat kisah sejarah dan bentuk bangunannya yang unik, Chichen Itza juga dimasukkan ke dalam daftar 7 Keajaiban Dunia Baru sejak tahun 2007.

5. Machu Picchu - Peru

7 Keajaiban Dunia 7 Keajaiban Dunia

Sebagai salah satu dari 7 Keajaiban Dunia Baru, Machu Picchu merupakan situs utama yang menjadi sumber pendapatan pariwisata negara Peru.

Sayangnya, serbuan ribuan turis yang datang setiap tahunnya membuat bangunan ini sempat mengalami kerusakan dan menimbulkan tanah longsor.

Machu Picchu ini merupakan bangunan peninggalan Peradaban Inca yang didirikan pada tahun 1450 sampai 1460 dan telah dijadikan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tahun 1983.

Sampai saat ini, kegunaan Machu Picchu bagi Suku Inca masih menjadi sebuah misteri, tapi bangunan ini memiliki beberapa keunikan.

Uniknya, Machu Picchu dibangun di atas bebatuan tanpa menggunakan lapisan semen sedikitpun, padahal konstruksi bangunan ini memiliki rancangan yang rumit.

6. Patung Christ the Redeemer - Brazil

 7 Keajaiban Dunia 7 Keajaiban Dunia

Patung Christ the Redeemer ini berlokasi di Rio de Janeiro, Brazil.

Memiliki ketinggian 30 meter dengan berat 1.145 ton, dan rentang panjang lengannya sekitar 28 meter.

Bangunan ini selesai dibangun pada tahun 1931 dan sempat dilakukan renovasi beberapa kali pada tahun 2008 dan 2014 karena tersambar halilintar yang membuat patungnya rusak.

Patung Christ the Redeemer atau Patung Kristus Sang Penebus ini terbuat dari bebatuan lunak dan dibangun sebagai bentuk peringatan Hari Kemerdekaan negara Brazil.

7. Colosseum - Italia

7 Keajaiban Dunia 7 Keajaiban Dunia

Colosseum di Italia merupakan satu-satunya situs bangunan di Eropa yang terdaftar sebagai 7 Keajaiban Dunia Baru.

Situs ini dibangun pertama kali pada abad pertama atas perintah dari Kaisar Vespasian, memiliki ukuran 620 x 513 kaki (189 x 156 meter) dan memiliki sistem kubah yang terlihat rumit.

Colosseum dikenal sebagai tempat pertarungan para gladiator dan hewan-hewan di masa Romawi Kuno, sekaligus menjadi simbol atau ikon bagi Kota Roma.

Sampai saat ini, Colosseum masih dijadikan sebagai arena pertunjukkan dan mampu menahan sekitar 50 ribu sampai 80 ribu penonton.

Itu dia daftar 7 Keajaiban Dunia Baru yang bisa kamu jadikan sebagai tempat destinasi wisata-mu selanjutnya.

Daripada hanya disimpan sendiri, ada baiknya kalau kamu juga membagikan cerita pengalaman liburanmu di sosial media, misalnya di situs blogmu sendiri.

Dengan menjadi seorang travel blogger, kamu bisa menghasilkan pundi-pundi uang yang tentunya bisa kamu gunakan sebagai modal untuk pergi ke berbagai tempat wisata baru.

Melalui buku Sukses Jadi Travel Blogger!, kamu akan belajar bagaimana caranya menjadi seorang travel blogger dari nol.

Tidak hanya itu, buku ini juga membagikan beberapa tips yang bisa kamu lakukan agar blogmu terlihat menarik dikunjungi oleh banyak pembaca.

Dengan menjadi travel blogger, kamu bisa mengajak para pembaca untuk merasakan pengalaman yang sama sepertimu, dan mengajak mereka untuk berkunjung ke tempat-tempat wisata yang pernah kamu kunjungi sebelumnya.

Jika kamu ingin tahu lebih banyak, kamu bisa mendapatkan buku ini melalui online di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau