Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengertian dan Contoh Verba Mental dalam Kalimat

Kompas.com, 20 Juni 2023, 10:27 WIB
Contoh Verba Mental  Sumber Gambar: Pexels.com Contoh Verba Mental 
Rujukan artikel ini:
Kamus Bahasa Indonesia Sekolah Dasar
Pengarang: Haryanto
|
Editor Puteri

Verba merupakan kata kerja yang mendeskripsikan suatu tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh subjek kalimat.

Pemakaian verba terasa begitu penting dalam suatu kesatuan kalimat sehingga mutlak harus dipelajari untuk dapat memahaminya.

Dalam Bahasa Indonesia mempunyai berbagai macam aturan penulisan, pengelompokan kata, tata bahasa, dan lain sebagainya.

Berbagai macam aturan ini sangat berguna untuk mengatur cara penulisan dalam beragam genre tulisan.

Tak hanya itu saja, saat menyusun kalimat pun mesti memperhatikan posisi serta fungsi dari kata yang digunakan.

Maka dari itu, kita harus memahami kata mana yang termasuk ke dalam nomina, kata mana yang termasuk ke dalam kata kerja, dan lain sebagainya karena di dalam sebuah kalimat akan terdapat kumpulan kata kerja, kata benda, dan adjektiva.

Kata kerja juga digolongkan menjadi beberapa kategori, salah satunya adalah kata kerja mental.

Apa itu kata kerja mental? Cari tahu penjelasan selengkapnya berikut ini.

Pengertian Verba Mental

Verba mental adalah jenis kata kerja yang menyatakan reaksi terhadap suatu aktivitas, keberadaan, atau pengalaman.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Singkatnya, kata kerja mental bisa diartikan sebagai kata kerja yang menyatakan sikap, keberadaan, serta tindakan.

Verba mental merupakan kata kerja yang mempunyai makna sehubungan dengan penemuan, perencanaan, atau keputusan.

Verba mental mempunyai fungsi utama sebagai inti predikat dalam suatu kalimat meskipun bisa memiliki fungsi yang lain.

Terdapat pula beberapa ciri-ciri verba mental, seperti dikutip dari laman katadata.co.id sebagai berikut:

  • Verba mental menjelaskan tentang perilaku subjek terhadap suatu kejadian. Maka dari itu, dalam suatu kalimat mesti disertai dengan subjek dan kejadian sebagai tanggapan perilaku subjek.
  • Biasanya, verba mental memakai bentuk frasa yang bersifat mengindikasikan.
  • Pada dasarnya, verba mental menggunakan kata-kata sehari-hari. Ini dilakukan demi mendeskripsikan suatu perasaan tanggapan terhadap sesuatu.
  • Verba mental mendeskripsikan kognisi (berpikir), afeksi (khawatir), serta persepsi (melihat).
  • Pada umumnya berhubungan dengan peran seseorang yang menjadi pemantik terhadap suatu fenomena tertentu.
  • Verba mental biasanya menerangkan tentang persepsi, seperti menganalisis, melihat, menyentuh, khawatir, sedih, dan memahami.

Contoh Verba Mental

Verba mental pada umumnya memperlihatkan aktivitas yang dilakukan oleh subjek. Berikut beberapa contoh verba mental dalam suatu kalimat.

  • Dinta mulai putus asa karena akibat kekalahannya di turnamen bulutangkis.
  • Arland sangat menikmati semangkuk bakso yang disantapnya.
  • Ibu percaya akan kekuatan alam semesta bagi kehidupannya.
  • Dia menolak untuk melupakan kejahatan kakaknya terhadap dirinya.
  • Diego mempunyai semangat yang tinggi untuk menyelesaikan lomba lari.
  • Febry berjalan dengan santai menuju rumahnya.
  • Bapak memarahi anaknya yang bolos sekolah.
  • Andi memikirkan setiap detail pesta ulang tahunnya.
  • Rizki mulai merasakan aura negatif di rumah neneknya.
  • Dori khawatir tidak mampu membahagiakan kedua orangtuanya.
  • Siska merasa sedih akibat tidak bisa pulang ke kampung halamannya.
  • Dendi kecewa akan keputusan sepihak dari atasannya.
  • Tulus ikhlas jika uangnya raib digondol maling.
  • Tia merasa bahagia saat membeli kebaya.
  • Susi mulai menyukai olahraga senam yang ditekuninya.
  • Kemal mulai mengenal asyiknya membaca buku.
  • Grat dapat melihat secara langsung gajah di alam liar.
  • Zaki merobek kertas yang ada di tangannya.
  • Bilqis menculik kucing tetangga karena saking lucunya.
  • Agung bingung dengan alur cerita film yang ditontonnya.
  • Ayu tidak mau mengaku jika dirinya bolos sekolah.
  • Guntur bersyukur karena bisa masuk universitas incarannya.
  • Gamal menyesal karena telah memukul adiknya.
  • Yumi mengagumi keindahan bunga matahari yang mekar di taman.
  • Titi mengetik laporan menggunakan mesin tik.
  • Eko menengok rumah sebelah yang kosong.
  • Ria tertawa melihat tingkah lucu anjingnya.

Supaya perbendaharaan kosa kata Bahasa Indonesia kamu bisa lebih kaya, maka Kamus Bahasa Indonesia Sekolah Dasar bisa dijadikan acuan yang teramat sangat membantu.

Kamus ini memang layak menjadi sumber acuan sebab disusun dan direvisi berdasarkan hasil penelitian berbagai sumber tertulis.

Dalam edisi keduanya ini juga telah ditambahkan 1009 lema baru dan 387 sublema baru, serta dilakukan penyempurnaan dalam pelabelan kelas kata dan paparan lema.

Kamus ini bisa langsung dipesan dan dibeli di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau