Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedikit tapi Sering, Why Not?

Kompas.com - 05/05/2023, 09:00 WIB
Buku 99 Sedekah Kreatif  Sumber Gambar: Dok. Elex Media Komputindo Buku 99 Sedekah Kreatif 
Rujukan artikel ini:
99 Sedekah Kreatif
Pengarang: Dewi Ambarsari
Penulis Ayu Dianita
|
Editor Ratih Widiastuty

Kalau kita bicara kalimat "sedikit tapi sering" mungkin terdengar klise, ya.

Banyak orang yang berpendapat, ah, itu hanya alasan atau hanya dalih pembelaan diri saja karena tidak mau berbuat lebih banyak.

Kalau kita bisa berbuat lebih banyak dan mengganti "sedikit tapi sering" menjadi "banyak dan sering" memang tentu jauh lebih baik.

Bagus sekali malah.

Namun, mantra "sedikit tapi sering" ini sebenarnya juga sangat berarti dalam hal apa pun.

Mantra ini ibarat anak tangga pertama sebelum kita menapaki anak tangga selanjutnya.

“Sedikit tapi sering” akan sangat berarti sebagai langkah awal untuk membangun habit, membiasakan diri sehingga suatu hari kita akan semakin bisa meningkatkan hal-hal yang sedikit itu menjadi lebih banyak, lebih besar lagi.

Contoh sederhananya, kita ingin hidup sehat.

Sebagai pemula, jika kita langsung memulai segala sesuatu tanpa pemanasan mungkin akan kaget.

Misal kita yang biasanya setiap hari makan junk food, sekarang tiba-tiba langsung menahan diri untuk tidak makan junk food sama sekali.

Kita yang biasanya tidak suka makan sayur, sekarang langsung makan banyak sayur setiap hari sampai muntah, misalkan.

Kita yang biasanya tidak pernah olahraga, sekarang langsung memaksakan diri lari jauh setiap hari sampai kelelahan.

Nah, jika begini tentu pasti kita akan tersiksa dan ujung-ujungnya bisa menyerah.

Bukankah lebih baik pelan-pelan mengubah pola secara bertahap.

Bisa dimulai dari mengubah pola makan junk food setiap hari menjadi seminggu sekali, kemudian barulah ditingkatkan lagi menjadi sebulan sekali.

Misal dari yang awalnya tidak suka makan sayur, sekarang mulai mengenalkan diri dengan sayur dan melakukan riset cara pengolahan sayur agar tetap terasa lezat saat dimakan.

Sedikit demi sedikit lama-lama akan terbiasa, tentu akan terasa lebih mudah dan membuat kita lebih menikmati untuk melakukan perubahan gaya hidup tersebut.

Oke, kembali pada “sedikit tapi sering”.

Sebagai muslim, mantra “sedikit tapi sering” ini juga sangat bermanfaat sebagai langkah awal untuk membentuk gaya hidup islami, terutama untuk yang masih belajar dan terus berusaha belajar.

Bukankah Islam itu adalah agama yang membawa rahmat untuk semesta alam, bukan agama yang memberatkan umatnya.

Misalkan dalam hal ingin meningkatkan bentuk ketakwaan, meningkatkan ibadah sebagai bentuk penghambaan pada Allah.

Meskipun awalnya sedikit, tapi dengan kita konsisten dan istikamah, melakukan secara terus-menerus demi Allah, itu juga merupakan wujud cinta kita pada Allah.

Amal (kebaikan) yang paling dicintai Allah adalah yang kontinu meski sedikit.” (HR. Muslim)

Salah satu hal yang menarik dalam penerapan mantra “sedikit tapi sering” ini, yaitu mengenai sedekah.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Sedekah apakah harus langsung banyak? Tentu sangat bagus jika bisa seperti itu.

Namun, kalau dirasa berat, boleh, dong, kita biasakan diri dulu dimulai dari yang sedikit tapi dilakukan secara rutin dan istikamah.

Semakin hari semakin sering dan lebih banyak lagi.

Bagaimana mau sedekah? Kita saja hidupnya masih kekurangan.

Nah, inilah menariknya dari ibadah sedekah ini.

Sedekah tidak harus menunggu kaya, kok.

Kembali lagi bahwa Islam bukanlah agama yang memberatkan umatnya.

Ternyata ada banyak cara untuk kita melakukan sedekah.

Kita bisa mulai sedekah dengan hal-hal yang sederhana.

Jika terasa belum mampu bersedekah materi dalam jumlah banyak, kita bisa mulai dengan memberi dalam jumlah sedikit terlebih dahulu.

Jika kita masih berat sekali mengeluarkan sedekah materi, sedekah dengan mengamalkan ilmu yang kita punya itu juga bisa.

Membantu orang lain dengan tenaga kita itu juga sedekah.

Berzikir membaca tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir itu juga sedekah.

Bahkan menahan diri dari perbuatan buruk itu juga sedekah.

Jika tetap masih terasa sangat berat, kita tersenyum saat bertemu kerabat pun itu juga termasuk sedekah, loh.

Masya Allah, betapa baiknya Allah sudah memberi banyak cara dan jalan untuk memudahkan kita beribadah.

Kita tidak pernah tahu amalan mana yang akan diterima oleh Allah, oleh karena itu melakukannya secara rutin dan istikamah meski sedikit tentu sangatlah penting.

Kita mulai dari yang sederhana dulu tidak apa-apa, kemudian perlahan ditingkatkan lagi, lagi dan lagi.

Semoga dari apa-apa yang kita lakukan sekecil apa pun itu membuat Allah rida pada kita.

Jadi, “sedikit tapi sering” ini tidak bisa dianggap remeh, termasuk dalam berlatih membentuk gaya hidup islami.

Bukankah setiap perjalanan selalu dimulai dari langkah pertama? Bukankah hal-hal besar juga berawal dari hal-hal kecil?

Referensi

Ambarsari, Dewi. 2017. 99 Sedekah Kreatif (e-book). Jakarta: Quanta-Elex Media Komputindo.

Koswara, Endang. 2017. 100% Sedekah Gas Poll!! (e-book). Jakarta: Quanta-Elex Media Komputindo.

Dapatkan buku 99 Sedekah Kreatif di Gramedia.com.

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau