Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buku Dongeng Bisa Membuat Pembelajaran PAUD Lebih Asyik dan Efektif

Kompas.com - 09/12/2021, 18:56 WIB
Sumber Gambar: Dok. Bhuana Ilmu Populer
Rujukan artikel ini:
Kumpulan Dongeng PAUD: Mengenal Keistimewaan…
Pengarang: Heru Kurniawan
|
Editor Almira Rahma Natasya

Tahukah Anda bahwa sarana atau media memiliki kedudukan yang sangat penting dalam mencapai tujuan pembelajaran secara efektif?

Berbagai penelitian telah menunjukkan perbedaan hubungan yang signifikan antara proses dan hasil belajar yang menggunakan media dibanding yang tidak.

Termasuk dalam hal ini, peran buku dongeng sebagai metode belajar membaca anak ternyata begitu asyik dan efektif untuk pembelajaran bagi anak-anak usia dini.

Karakteristik dan Proses Belajar Anak Usia Dini

Perkembangan kecerdasan anak yang sangat pesat terjadi sejak anak baru lahir sampai usia lima tahun. Maka, hampir 50% potensi kecerdasan anak sudah terbentuk pada usia empat tahun.

Pada sisi lainnya, kreativitas anak mulai meningkat pada usia tiga tahun dan mencapai puncaknya pada usia empat setengah tahun.

Usia balita (bawah lima tahun) disebut-sebut sebagai the golden age atau usia keemasan seorang manusia. Kualitas otak anak sangat ditentukan oleh tiga tahun pertama kehidupannya.

Usia balita juga merupakan masa penting bagi perkembangan rasa percaya diri anak. Sebab, pada usia ini mereka dengan cepat menirukan dan belajar dari apa yang mereka lihat, dengar, dan rasakan.

Untuk itulah, para ahli menyebutkan bahwa cara optimal mengembangkan potensi-potensi di atas adalah dengan selalu merangsang pancaindra anak.

Ada banyak hal yang dapat dilakukan dan membacakan buku sejak dini termasuk salah satu cara yang paling mudah.

Alasan Buku Dongeng Tepat untuk Pembelajaran Anak Usia Dini

Seperti uraian di atas, anak-anak usia dini sedang memasuki potensi terbaik mereka dari segi kognitif maupun kreativitas.

Kekuatan dongeng terletak pada kemampuan memberi ruang lingkup, perasaan, dan psikomotorik.

Dongeng merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengembangkan aspek-aspek kognitif (pengetahuan), afektif (perasaan), sosial, dan aspek konatif (penghayatan) anak-anak. Temukan Rekomendasi Dongeng Pengantar Tidur disini!

Dongeng memiliki potensi untuk memperkuat imajinasi, memanusiakan individu, meningkatkan empati dan pemahaman, memperkuat nilai dan etika, serta merangsang proses pemikiran kritis dan kreatif.

Dongeng memperkenalkan situasi baru kepada anak sekaligus memperdalam pemahamannya akan hal-hal yang telah dialaminya, misalnya belajar tentang dunia bintang, angka, arah, posisi, dan lain-lain.

Membaca dongeng tak hanya menambah perbendaharaan kata baru, tetapi juga merupakan cara ideal untuk mengembangkan daya pemahaman, kemampuan berbicara, mendengarkan, dan berkonsentrasi.

Melalui peristiwa-peristiwa yang ada di dalam dongeng, daya imajinasi anak akan terpantik dengan sendirinya.

Anak terdorong membayangkan adegan tertentu sambil melontarkan gagasan-gagasannya.

Dengan membiasakan anak mengomentari berbagai peristiwa dan menentukan pilihan-pilihan yang ia sukai, anak akan terpacu untuk terus mengembangkan gagasannya.

Ia akan belajar dari pengalaman-pengalaman sang tokoh dalam dongeng tersebut.

Setelah itu, ia dapat memilah mana yang akan dianut olehnya sebagai salah satu pembentuk moralnya hingga dewasa.

Dongeng juga mendorong pengembangan emosional dan daya sosialisasi. Sebab, melalui dongeng anak mulai menghargai bagaimana perasaan orang lain dan mengakui kelebihan mereka sehingga perlahan tumbuh sifat sportif.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Salah satu buku yang bisa jadi alternatif bacaan menarik untuk memulai proses mendongeng adalah Kumpulan Dongeng PAUD: Mengenal Keistimewaan Binatang.

Keunikan dari Buku Kumpulan Dongeng PAUD: Mengenal Keistimewaan Binatang

Seperti judulnya, buku ini membawa pesan bahwa setiap hewan memiliki keunikannya masing-masing.

Melalui kisah-kisah para hewan yang dirangkai sedemikian rupa, anak akan menyerap informasi tentang binatang dengan cara yang tidak menggurui.

Buku ini memuat fakta-fakta ilmiah tentang hewan yang dapat memperkaya pengetahuan anak.

Namun, cara pengemasannya membuat buku ini sesuai untuk anak-anak usia dini.

Selain menjadikan para hewan sebagai tokoh utama, penulis menggunakan bahasa sederhana dan konsep-konsep imajinatif sehingga anak akan larut dalam cerita yang disajikan.

Apalagi, buku ini dilengkapi ilustrasi yang menggemaskan dengan warna-warna pastel.

Alih-alih menjelaskan secara gamblang bahwa kodok bergerak dengan cara melompat, anak disuguhi cerita mengenai bagaimana hewan itu pada awalnya selalu kalah dalam lomba lari.

Begitu juga dengan asal-usul kelelawar sebagai hewan nokturnal, asal-usul belalai gajah, dan alasan mengapa semut bertubuh kecil yang seluruhnya dikemas dalam dongeng imajinatif.

Anak-anak menyerap informasi tentang hewan-hewan ini sambil memvisualisasikan setiap adegan dalam otak mereka sehingga peningkatan kecerdasan dan kreativitas berjalan beriringan.

Dalam buku Kumpulan Dongeng PAUD: Mengenal Keistimewaan Binatang, terdapat juga aktivitas menarik yang membuat proses penyerapan ilmu dan pesan moral pada anak jadi lebih variatif.

Misalnya, memasangkan gambar kepala dan tubuh dari bermacam-macam hewan, menarik garis, menebalkan gambar, maupun mencari perbedaan.

Seluruh aktivitas ini dirancang untuk mengasah kemampuan motorik halus dan kemampuan penyelesaian masalah pada anak.

Teks dalam buku ini berukuran cukup besar dengan jarak yang renggang sehingga memudahkan anak-anak yang baru belajar membaca. Ukuran dan bentuknya yang persegi (20 x 20 cm) dengan berat tak lebih dari 400 gram, membuatnya mudah dibawa ke mana saja.

Buku Aktivitas PAUD Lainnya yang Tak Kalah Seru

Penulis buku Kumpulan Dongeng PAUD: Mengenal Keistimewaan Binatang yang bernama Heru Kurniawan ini sudah tak asing dalam dunia penulisan anak.

Ia telah banyak menelurkan buku-buku anak dan aktivitas untuk segala usia, termasuk kelompok PAUD.

Sebut saja Aktivitas Lengkap untuk PAUD, 4 Langkah Sederhana Cepat Membaca untuk Anak Usia Dini, dan seri Motorik Halus untuk PAUD.

Ia juga seorang pendidik dan merupakan pendiri dari Rumah Kreatif Wadas Kelir (RKWK) Purwokerto, yang merupakan salah satu pelopor komunitas pegiat literasi dan kreativitas anak-anak di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dan sekitarnya.

Seri Kumpulan Dongeng PAUD pun memiliki judul-judul lain yang tak kalah menarik.

Kumpulan Dongeng PAUD: Binatang Saling Menolong masih berkonsep fabel, tetapi buku ini lebih fokus pada pembelajaran moral dan karakter positif anak.

Kumpulan Dongeng PAUD: Mengenal Transportasi juga memiliki konsep fabel, sedangkan secara isi buku ini bermaksud mengenalkan berbagai macam kendaraan pada anak dengan cara yang tak sekadar memaparkan fakta.

Ada juga seri yang baru saja terbit, yaitu Kumpulan Dongeng PAUD: Mengenal Sains Alam Semesta yang memperkenalkan benda-benda angkasa, dan Kumpulan Dongeng PAUD: Mengenal Suara di Sekitar Kita dengan topik sainsnya yang dibalut lebih menyenangkan untuk dipelajari oleh anak.

Rekomendasi Buku Terkait

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com