Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Jajanan Tradisional Indonesia Paling Khas dari Berbagai Daerah

Kompas.com - 03/04/2023, 09:30 WIB
Jajanan Tradisional Indonesia Photo by Dashu83 on Pexels Jajanan Tradisional Indonesia
Rujukan artikel ini:
Jajanan Tradisional Ala Cafe: Sehat…
Pengarang: Leny Herawati
|
Editor Rahmad

Selain makanannya, ada juga jajanan tradisional Indonesia yang tidak kalah beragam. Kita mungkin lebih mengenalnya dengan jajanan pasar karena banyak dijual dipasaran. Ini adalah kue tradisional dari berbagai daerah yang populer.

Jajanan Tradisional Indonesia

Berikut ini adalah beberapa contoh jajanan tradisional Indonesia beserta penjelasan daerah asalnya:

1. Kue Lumpur

Kue Lumpur adalah kue tradisional yang terbuat dari campuran tepung ketan, santan, gula, dan telur yang dibakar dalam cetakan atau loyang yang disebut Lumpur. Kue ini berasal dari Jawa dan umumnya ditemukan di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

2. Klepon

Klepon adalah kue bola kecil yang terbuat dari ketan yang diisi dengan gula merah cair dan dibentuk menjadi bola-bola kecil. Kue ini kemudian direbus dalam air dan digulingkan di atas kelapa parut. Klepon berasal dari daerah Jawa, terutama Jawa Tengah dan DIY.

3. Kue Lapis

Kue Lapis adalah kue tradisional Indonesia yang terbuat dari campuran tepung beras, santan, gula, dan pewarna makanan.

Adonan kue ini dipanggang secara bertahap hingga membentuk lapisan yang menumpuk. Kue Lapis berasal dari Sumatra, terutama Palembang.

4. Risoles

Risoles adalah kue goreng yang terbuat dari kulit lumpia yang diisi dengan daging cincang, sayuran, dan saus putih. Kue ini kemudian digoreng hingga kecoklatan. Risoles berasal dari daerah Semarang, Jawa Tengah.

5. Kue Lumpur Tape

Kue Lumpur Tape adalah kue tradisional yang terbuat dari campuran ketan, tape ketan hitam, gula merah, dan air. Adonan kue ini kemudian dipanggang dalam loyang hingga matang. Kue ini berasal dari daerah Jawa Timur, terutama Surabaya.

6. Onde-onde

Onde-onde adalah kue bola kecil yang terbuat dari ketan yang diisi dengan gula merah cair dan digulingkan dalam kelapa parut. Kue ini berasal dari daerah Palembang, Sumatera Selatan.

7. Putu Mayam

Putu Mayam adalah kue tradisional yang terbuat dari campuran tepung beras, air, dan garam. Adonan kue ini kemudian dipakai pada cetakan khusus dan dikukus hingga matang. Kue ini biasanya disajikan dengan gula kelapa dan parutan kelapa.

Putu Mayam berasal dari daerah India Selatan dan kemudian menyebar ke seluruh Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

8. Dadar Gulung

Dadar gulung adalah sejenis makanan khas Indonesia yang terbuat dari adonan tepung terigu, santan, dan telur yang dicampur dengan daun pandan untuk memberikan aroma khas.

Adonan tersebut lalu diisi dengan kelapa parut yang telah dicampur dengan gula merah dan digulung menjadi bentuk dadar gulung. Asal-usul dadar gulung tidak dapat dipastikan dengan pasti karena makanan ini telah lama menjadi bagian dari budaya kuliner Indonesia.

Namun, dadar gulung biasanya ditemukan di daerah-daerah di Indonesia yang memiliki pengaruh budaya Melayu seperti Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.

Kue tradisional ini juga dikenal di beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singapura dengan variasi nama dan bahan yang sedikit berbeda, namun cara membuat dadar gulung ini masih hampir sama.

9. Kerak Telor

Kerak telor adalah makanan tradisional Indonesia yang terbuat dari beras ketan putih, telur ayam, bawang merah, kelapa parut, dan rempah-rempah seperti ketumbar, lada, dan kunyit.

Makanan ini biasanya disajikan dengan taburan serundeng atau parutan kelapa serta bawang merah goreng di atasnya. Asal usul kerak telor dari Betawi, Jakarta yang konon makanan ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda di Indonesia.

10. Kue Bagea Sagu

Kue bagea sagu adalah salah satu makanan khas dari Sulawesi Tengah, Indonesia. Kue ini terbuat dari sagu yang dicampur dengan gula merah, kelapa parut, dan rempah-rempah seperti kayu manis, cengkeh, dan kapulaga.

Adonan kemudian dibentuk menjadi bulat pipih dan dipanggang hingga matang. Selain di Sulawesi Tengah, kue bagea sagu juga dikenal di daerah lain seperti Gorontalo dan Maluku Utara.

Namun, varian kue tersebut mungkin memiliki resep dan penampilan yang sedikit berbeda tergantung dari daerahnya. Itu hanya beberapa contoh dari jajanan tradisional Indonesia yang banyak sekali variasinya dan kebanyakan berasal dari daerah tertentu.

Buku Jajanan Tradisional Ala Cafe: Sehat Alami yang ditulis Leny Hermawati bisa kamu jadikan referensi mengetahui berbagai jajan tradisional Indonesia.

Buku ini berisi berbagai resep untuk anda yang ingin memasak makanan sehat untuk keluarga namun dengan suasana ala cafe.

Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau