Seni grafis merupakan karya seni dwimatra yang dibuat untuk mencurahkan gagasan, ide, serta emosi seseorang yang dibentuk dengan teknik cetak.
Selama proses pembuatannya, seni grafis menggunakan beberapa teknik cetak, seperti cetak dasar, cetak sablon, dan lain sebagainya.
Di Indonesia sendiri, seni grafis sudah sangat mudah dan banyak ditemukan.
Karya-karya seni yang diciptakan oleh seniman lokal mempunyai makna serta nilai yang tinggi.
Namun seiring berkembangnya dunia seni dan teknologi, tidak menutup kemungkinan untuk memakai media lainnya untuk membuat karya seni grafis itu sendiri.
Saat ini, karya seni grafis dapat dengan mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti poster, spanduk, baliho, dan lain-lain.
Di Indonesia sendiri, seni grafis pada mulanya menjadi media alternatif bagi seorang seniman yang telah mengerjakan bidang lain, seperti memahat patung atau melukis.
Seni grafis hadir di Indonesia sekitar tahun 1950 dengan beberapa tokoh seniman yang menggelutinya, seperti Abdul Salam, Mohtar Apin, Haryadi Suadi, dan Suromo.
Agar tahu lebih lanjut tentang seluk beluk seni grafis, simak penuturan selengkapnya di bawah ini.
Teknik cetak tinggi atau relief adalah proses pembuatan karya seni grafis memakai acuan/klise/alat cetak yang pada akhirnya dapat menciptakan gambar dari bagian yang menonjol.
Apabila alat cetak dilumuri oleh tinta, maka bagian yang menonjol tersebut bisa menerima warna dari tinta.
Jika alat cetak direkatkan pada kertas, kemudian diangkat, maka akan terlihat gambar di atas kertas tersebut.
Stempel adalah salah satu alat yang dipakai untuk mencetak gambar atau tulisan dengan teknik relief ini.
Cetak datar atau litografi merupakan teknik mencetak menggunakan klise datar dengan memakai prinsip saling menerima dan menolak antara tinta dengan air.
Litografi mampu memperbanyak hasil cetakan memakai medium permukaan datar.
Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium
Batu litografi merupakan medium gambar yang akan dicetak memakai alat gambar atau tinta berbasis minyak.
Selain batu litografi, medium lain yang bisa dipakai untuk cetak datar adalah lempengan logam supaya dapat meningkatkan proses kerjanya.
Cetak dalam merupakan jenis seni grafis yang memanfaatkan klise dalam.
Secara singkatnya, teknik cetak dalam adalah suatu teknik yang bagian dalamnya menyerap tinta dan akan meninggalkan bekas pada kertas.
Selama proses mencetak, biasanya akan dibuat memakai bahan cetakan yang terbuat dari alumunium ataupun kuningan yang di bagian permukaannya ditoreh.
Maka dari itu, terbentuklah goresan yang sangat dalam.
Cetak saring atau tembus adalah suatu proses cetak yang menggunakan layar dengan kerapatan tertentu.
Teknik ini juga sering disebut dengan sablon atau seni grafik.
Pada umumnya teknik cetak tembus terbagi menjadi dua, yaitu teknik sablon dan teknik stensil.
Contoh paling umum dari teknik ini adalah pada spanduk, undangan, dan kaos.
Banyak sekali contoh seni grafis yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh seni grafis yang gampang ditemukan adalah sebagai berikut:
Nah, untuk membantu kamu mempelajari elemen dari seni grafis, buku Desain Grafis Itu Ada Ilmunya bisa menjadi acuan dalam mengulas pengetahuan mengenai huruf dan olah huruf yang adalah komponen penting dalam desain grafis (desain komunikasi visual).
Buku ini membahas mengenai standar-standar penguasaan desain grafis yang harus dimiliki oleh seorang desainer, bagaimana konsep desain mulai dari komposisi, tipologi, warna, dan banyak lagi hal-hal lainnya.
Selain itu, buku ini juga akan memberikan gambaran tentang tren desain grafis, seperti desain minimalis, flas design, desain reponsif yang digunakan dalam pembuatan aplikasi dan web.
Sangat cocok bagi para pemula yang ingin mempelajari desain grafis secara menyeluruh.
Agar kamu bisa mendapatkan seluruh ilmu dan wawasan mengenai tipografi ini, langsung saja pesan dan beli bukunya melalui Gramedia.com sekarang juga.