Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Angklung, Ini 7 Alat Musik Khas Sunda dan Cara Memainkannya

Kompas.com - 23/03/2023, 08:30 WIB
alat musik sunda Sumber: triyugowicaksono/Pixabay alat musik sunda
Rujukan artikel ini:
Ensiklopedia Negeriku: Alat Musik Tradisional
Pengarang: Dian Kristiani
|
Editor Rahmad

Alat musik tradisional adalah suatu kekayaan budaya Indonesia yang wajib kita lestarikan di tengah perkembangan zaman.

Di mana, setiap daerah mempunyai alat musik tradisional khas yang mampu mencirikan budaya warga setempatnya.

Termasuk di daerah Sunda, Jawa Barat yang juga kaya dengan berbagai keseniannya. Jawa Barat memiliki alat musik khas yang juga memiliki karakteristik unik dibandingkan dengan provinsi lainnya.

Berikut ini alat musik Sunda dan cara memainkannya yang perlu untuk kamu ketahui, agar bisa melestarikan budaya bangsa.

Alat Musik Khas Sunda dan Cara Memainkannya

1. Angklung

Angklung adalah salah satu alat musik sunda yang tidak hanya terkenal di dalam negeri saja, tetapi juga sudah mendunia.

Banyak seniman Indonesia yang telah mempertunjukkan keahliannya dalam memainkan angklung di pentas internasional.

Angklung terbuat dari bilah-bilah bambu yang disusun di mana saat digetarkan atau digoyangkan menghasilkan bunyi yang begitu merdu dan sangat khas.

Untuk bisa menghasilkan harmoni yang indah, maka dibutuhkan banyak orang untuk memainkannya. Sebab, satu angklung bisa mewakili satu tangga nada.

2. Calung

Sama-sama terbuat dari bambu, alat musik Sunda ini bernama calung. Perbedaannya ada pada cara memainkannya.

Cara menabuh calung adalah dengan memukul batang dari ruas atau tabung bambu yang tersusun.

Pada awalnya, alat musik calung ini adalah seni kalangenan (bersifat hobi), tetapi pada perkembangannya, alat musik sunda ini menjadi seni pertunjukkan yang populer.

3. Gembyung

Gembyung adalah alat musik perkusi yang terbuat dari kulit dan juga kayu.

Berdasarkan pada onomatopoeia (kata mengikuti bunyi), kata gembyung sendiri berasal dari bunyi bola tabuh gem (ditabuh dan ditahan) dan byung (ditabuh dan dilepas).

Lagu yang dibawakan dengan menggunakan alat musik sunda ini biasanya berbahasa Sunda Buhun.

Lagu-lagu yang biasanya dinyanyikan menggunakan alat musik ini adalah Yar Bismillah, Siuh, Raja Sirai, Rinci Manik.

Alat musik Sunda ini adalah salah satu seni musik tradisional yang persebarannya meliputi daerah Kuningan, Cirebon, Majalengka, Sumedang, Subang, Ciamis, dan juga Garut.

4. Tarawangsa

Bentuk alat musik sunda ini sangat berbeda dengan alat musik gesek lainnya, seperti rebab.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Resonator pada alat musik tarawangsa terbuat dari kayu berleher panjang dengan jumlah dawainya antara 2 sampai 3 utas.

Pertunjukkan dengan alat musik ini biasanya di wilayah Rancakalong, pertunjukannya tidak dilengkapi dengan vocal, hanya instrumennya saja.

5. Suling

Suling adalah alat musik Sunda tiup yang terbuat dari bambu dan bisa dimainkan secara solo atau juga bersama-sama dengan alat musik lainya.

Suara yang dihasilkan dari suling bambu ini mempunyai bunyi yang khas dibandingkan dengan seruling yang terbuat dari plastik atau besi.

6. Kecapi

Kecapi adalah alat musik berdawai, sehingga cara memainkan alat musik sunda ini adalah dengan cara dipetik.

Berdasarkan pada fungsinya, alat musik ini dibagi menjadi dua macam, yaitu kecapi induk dan kecapi anak.

Kecapi induk mempunyai 18-20 dawai yang memiliki peran untuk memulai musik dan juga menentukan tempo.

Sedangkan untuk kecapi anak, berfungsu untuk mengiringi setiap musik dan hanya mempunyai 15 dawai.

7. Jentreng

Jentreng adalah salah satu alat musik sunda kecapi dengan jumlah dawai tujuh buah, alat musik sunda ini memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan kecapi. Alat musik ini terbuat dari kayu Nangka.

Ketujuh alat musik Sunda tersebut adalah warisan dari leluhur yang perlu untuk kita lestarikan di tengah perkembangan zaman.

Dalam upaya melestarikan kebudayaan bangsa, tidak hanya alat musik sunda saja yang perlu kita lestarikan, terdapat alat musik tradisional lain yang juga perlu dilestarikan.

Kamu bisa mengetahui berbagai jenis alat musik tradisional lainnya melalui buku Ensiklopedia Negeriku: Alat Musik Tradisional yang ditulis oleh Dian Kristiani.

Buku ini berisi tentang pengetahuan seputar alat musik tradisional dari berbagai penjuru Nusantara.

Buku ini menggunakan ilustrasi yang sangat menarik, sehingga sangat menarik untuk dipelajari.

Dilengkapi dengan petunjuk asal daerah dari setiap alat musik, termasuk detail fungsi serta bentuk dari alat musik tradisional itu sendiri.

Penjelasan yang ada di dalam buku ini juga sangat ringkas, sehingga memudahkan pembaca untuk memahaminya.

Buku ini bisa langsung kamu pesan dan beli melalui gramedia.com.



Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau