Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Perbedaan Mandi Wajib Pria dan Wanita dalam Hukum Islam

Kompas.com - 17/03/2023, 09:30 WIB
Perbedaan Mandi Wajib Pria dan Wanita Photo by Augustinus Martinus Noppe on Pexels Perbedaan Mandi Wajib Pria dan Wanita
Rujukan artikel ini:
ILMU USHUL FIQIH (SATU DAN…
Pengarang: Drs. H. A. Basiq…
|
Editor Rahmad

Baik pria maupun wanita, umat muslim harus tahu hukum mandi wajib dalam Islam.

Berbeda dengan mandi biasanya, ini adalah untuk membersihkan atau mensucikan diri dari hadas kecil dan hadas besar. Dalam praktiknya, ada perbedaan mandi wajib pria dan wanita.

Ini ditunjukan adanya hadits tentang perbedaan anjuran mandi wajib dan tata caranya bagi pria dan wanita.

Itulah sebabnya, hukum tentang mandi wajib ini perlu dipahami agar bisa dilakukan sesuai ilmu fiqih.

Hukum Mandi Wajib dalam Islam

Mandi wajib (juga dikenal sebagai "mandi besar" atau "mandi junub") adalah mandi yang wajib dilakukan oleh seorang muslim setelah melakukan hubungan suami istri atau setelah bersetubuh, atau setelah keluar mani baik saat tidur atau karena aktivitas seksual.

Mandi wajib juga harus dilakukan oleh seseorang yang telah mengalami mimpi basah, setelah memeluk agama Islam (masuk Islam), serta setelah menyentuh jenazah.

Dasar hukum mandi wajib dalam Islam berasal dari beberapa hadits Nabi Muhammad SAW dan juga ayat-ayat dalam Al-Qur'an.

Salah satu hadits yang menerangkan mengenai mandi wajib ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Aisyah radhiyallahu 'anha bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Apabila dua orang yang sudah menikah bersetubuh maka mandi wajib bagi keduanya" (HR. Muslim).

Adapun ayat dalam Al-Qur'an yang mengatur tentang mandi wajib adalah Surat Al-Maidah ayat 6 yang berbunyi seperti berikut ini:

"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, serta sapulah kepalamu dan (basuh) kaki kamu sampai dengan kedua mata kaki"

Kemudian, hadits ini dijelaskan oleh para ulama bahwa ini adalah perintah untuk mandi wajib bagi orang yang berhadats besar (junub).

Dalam Islam, mandi wajib merupakan bagian dari ibadah yang harus dilakukan oleh setiap muslim untuk menjaga kesucian dan kebersihan tubuh dan jiwa.

Selain itu, mandi wajib juga merupakan tanda ketaatan seorang muslim kepada Allah SWT serta menjadi syarat sahnya ibadah seperti shalat, puasa dan lain-lain.

Perbedaan Mandi Wajib Pria dan Wanita

Dalam agama Islam, mandi wajib merupakan salah satu bentuk ritual yang harus dilakukan oleh umat muslim dalam rangka membersihkan diri dari najis besar atau hadas besar seperti setelah bersetubuh atau setelah haid dan nifas bagi perempuan.

Dalam praktiknya, ada perbedaan mandi wajib pria dan wanita dari segi tata cara seperti berikut ini:

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

1. Niat

Pada saat akan mandi wajib, pria dan wanita harus berniat untuk membersihkan diri dari hadas besar. Niat mandi wajib ini dilafalkan sesuai dengan hal yang menyebabkan kamu harus mandi wajib seperti berikut ini:

  • Niat mandi wajib karena keluar mani dan senggama adalah BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAL JANABATI FARDLON LILLAHI TA’ALA
  • Niat mandi wajib karena haid adalah BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAL HAIDI FARDLON LILLAHI TA’ALA
  • Niat mandi wajib karena nifas adalah BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM NAWAITU GHUSLA LIRAF’IL HADATSIL AKBAR MINAN NIFASI FARDLON LILLAHI TA’ALA

2. Menutup Aurat

Pada saat mandi wajib, pria dan wanita harus menutup auratnya.

Aurat pria adalah dari pusar hingga lutut, sedangkan aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.

3. Mengucapkan Basmalah

Sebelum mandi wajib, pria dan wanita harus mengucapkan basmalah.

4. Urutan Membersihkan Bagian Tubuh

Pada saat mandi wajib, urutan membersihkan bagian tubuh pria dan wanita berbeda.

Pria harus memulai dari membersihkan kepala terlebih dahulu, kemudian badan, dan terakhir kaki.

Sedangkan wanita harus memulai dari membersihkan kaki terlebih dahulu, kemudian badan, dan terakhir kepala.

5. Metode Membersihkan Tubuh

Metode membersihkan tubuh juga berbeda antara pria dan wanita. Pada saat mandi wajib, pria harus mengusap bagian tubuhnya secara tuntas dengan air.

Sedangkan wanita harus memastikan air meresap ke seluruh rambutnya dan seluruh tubuhnya terkena air.

6. Jumlah Air yang Digunakan

Pria dan wanita juga memiliki jumlah air yang berbeda untuk mandi wajib.

Pria harus menggunakan minimal satu liter air untuk mandi wajib, sedangkan wanita harus menggunakan minimal tiga liter air untuk mandi wajib.

Demikianlah beberapa perbedaan mandi wajib pria dan wanita dalam agama Islam.

Namun, yang terpenting adalah niat dan kesungguhan dalam menjalankan ibadah tersebut dengan benar dan sesuai dengan ajaran agama.

Buku Ilmu Ushul Fiqih ini bisa kamu jadikan referensi mengetahui banyak hal tentang fiqih dalam Islam.

Termasuk tentang perbedaan mandi wajib pria dan wanita yang dibahas secara komprehensif dan sistematis dan gaya bahasa yang mudah dicerna pembaca.

Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau