Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tari Tradisional Bali Paling Populer yang Banyak Dicari Pertunjukannya

Kompas.com - 19/12/2022, 16:30 WIB
Tari tradisional Bali Photo by Budi_Kaos_Hitam on Pixabay Tari tradisional Bali
Rujukan artikel ini:
Happy Shopping Bali
Pengarang: Maria Fransiska Merinda
|
Editor Rahmad

Apakah kamu punya rencana untuk pergi wisata ke Bali? Tepat sekali, Bali memang memiliki daya tarik tersendiri bagi para turis.

Termasuk wisata budayanya yang sangat khas, seperti berbagai tari tradisional Bali, kuliner, hingga wisata alam dan tempat yang bisa dikunjungi wisatawan. Pertunjukkan tari tradisional adalah pengalaman yang sayang untuk dilewatkan jika kamu berkunjung ke Bali.

Hingga saat ini, tari tradisional masih lestari dan jadi ikon wisata di sana. Jadi, tidak heran jika pertunjukkan tari tradisional ini banyak dicari oleh para wisatawan yang berlibur ke Bali.

Tari Tradisional Bali Paling Populer

Berikut ini tari tradisional Bali yang paling populer dan pertunjukannya banyak dicari oleh wisatawan:

1. Tari Kecak

tari kecak tari kecak

Tari Kecak adalah tari tradisional Bali yang populer dengan ciri khasnya yang ditarikan banyak penari hingga puluhan orang. Itulah sebabnya, tarian ini sangat seru untuk ditonton jika kamu berkunjung ke Bali.

Puluhan penari itu akan duduk melingkar sambil menari sekaligus berteriak sambil menyebut “cak-cak-cak..”. Tari Kecak ini berkisang tentang Ramayana yang berperang melawan Rahwana dengan bantuan pasukan kera.

Saking khasnya, banyak wisatawan yang sengaja berkunjung ke Bali hanya untuk menonton pertunjukkan tari tradisional ini.

2. Tari Pendet

tari pendet tari pendet

Tari tradisional Bali yang khas berikutnya adalah Tari Pendet yang biasanya ditampilkan di tempat ibadah umat Hindu. Hal ini menunjukkan bahwa Tari Pendet merupakan tarian pemujaan yang memiliki makna penyambutan dari kedatangan dewa langit.

Tarian tradisional ini dimainkan oleh penari wanita dengan pakaian adat khas Bali. Selain itu, tarian ini juga kerap dijadikan tarian penyambut tamu atau wisatawan yang datang ke Bali.

3. Tari Barong

tari barong tari barong

Tari Barong juga jadi pertunjukkan tari tradisional Bali yang paling dinantikan wisatawan. Tarian tradisional ini khas dengan topeng wajah yang seram. Seperti namanya, tari Barong berasal dari kata bahruang yang artinya beruang.

Namun, biasanya tari Barong juga berwujud blasblasan, gajah, anjing, dan sebagainya. Tari Barong ini berkisah tentang seseorang dengan sifat baik yang diperankan oleh barong.

Sekaligus juga memerankan sifat seseorang yang jahat oleh penari dengan rangda. Dari makna tersebut, penonton bisa mengambil pesan dari pertunjukan tari tersebut.

4. Tari Puspanjali

tari puspanjali tari puspanjali

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Tari Puspanjali juga ditampilkan sebagai tarian sambutan yang ditarikan para penari perempuan lima sampai tujuh orang.

Inspirasi gerakan dalam tarian ini berasal dari Upacara Rejang di Bali. Penari juga akan menggunakan pakaian adat Bali dan menari menyambut para wisatawan.

5. Tari Trunajaya

tari trunajaya tari trunajaya

Tari Trunajaya bercerita tentang kisah romantis seorang laki-laki yang jatuh cinta diam-diam dengan perempuan pujaannya. Awalnya, tarian tradisional Bali ini hanya dimainkan oleh laki-laki, tetapi seiring berjalannya waktu mulai ditarikan oleh penari perempuan.

6. Tari Legong

tari legong tari legong

Awalnya, Tari Legong hanya ditampilkan pada lingkungan keraton. Namun, saat ini sudah dipertunjukkan pada kegiatan atau acara di Bali. Tarian ini dimainkan oleh perempuan yang membawa aksesoris seperti kipas.

Menari dengan luwes, penari diiringi alunan gamelan Bali yang khas. Dalam pertunjukannya, Tari Legong juga ada beberapa jenis. Seperti Tari legong Jobog, Tari Legong Keraton, Tari Legong Legod, dan Tari Legong Kuntul.

7. Tari Margapati

tari margapati tari margapati

Tari Margapati adalah salah tari tradisional Bali yang populer. Tarian tradisional ini bercerita tentang kematian yang diartikan menuju kematian yang dibawakan oleh penari perempuan. Gerakan tarinya lincah seperti laki-laki yang menyerang atau siap menyergap sesuatu.

Itulah sebabnya, pertunjukkan tari ini dipenuhi suasana tegang. Hal ini yang jadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan untuk menonton pertunjukan tari ini secara langsung.

Jadi, tidak heran jika banyak wisatawan yang berminat untuk menunjukan pertunjukkan tari ini saat berwisata ke Bali.

Buku Happy Shopping Bali yang ditulis Maria Fransiska Merinda bisa kamu jadikan referensi untuk mempersiapkan travelling ke Bali. Buku ini akan memberimu banyak rekomendasi wisata, termasuk wisata budaya, kuliner, dan wisata belanja yang menakjubkan di Bali.

Buku ini bisa kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau