Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Contoh Rantai Makanan di Hutan

Kompas.com - 09/12/2022, 13:00 WIB
Rantai Makanan di Hutan Sumber Gambar: Pexels.com Rantai Makanan di Hutan
Rujukan artikel ini:
Mengenal Hewan Liar Bersama Sam…
Pengarang: David West
|
Editor Puteri

Rantai makanan di hutan merupakan sebuah pola interaksi antar makhluk hidup yang disebut sebagai ekosistem yang terjadi di alam liar dan menjadi sebuah bagian dari siklus kehidupan di muka bumi.

Sebagai sebuah ekosistem alami, hutan memiliki banyak komponen yang membentuk jaring-jaring makanan, sehingga tercipta rantai makanan yang melibatkan beberapa organisme dari tingkatkan terendah hingga tertinggi.

Rantai makanan sendiri merupakan sebuah proses perpindahan energi dari organisme dari tingkat terbawah hingga tertinggi yang melibatkan interaksi makan dan dimakan dalam urutan tertentu.

Adanya rantai makanan sendiri adalah sebuah siklus ekosistem yang menjaga keseimbangan alam agar tetap berjalan seperti seharusnya.

Bayangkan saja, jika salah satu komponen dalam rantai makanan ini terganggu, maka keseimbangan ekosistem pun akan ikut terganggu, sehingga organisme di tingkat terbawah akan semakin banyak jumlahnya dan organisme di tingkat tertinggi akan berkurang jika salah satu komponen rantai makanan punah.

Hutan sendiri merupakan contoh paling tepat untuk menggambarkan proses rantai makanan yang terjadi karena di dalamnya terdapt beragam organisme yang saling berinteraksi untuk membentuk ekosistem.

Sebelum melihat contoh rantai makanan di hutan, alangkah lebih baik kita mengenal terlebih dahulu komponen yang menyertainya, yaitu energi matahari, produsen, konsumen tingkat 1, konsumen tingkat 2 dan 3, dan pengurai.

Semuanya memiliki peranan yang penting untuk menjalankan proses ekosistem yang berlangsung di hutan dengan adanya interaksi rantai makanan ini.

Apa saja contoh rantai makanan yang ada di hutan? Simak beberapa contohnya berikut ini.

Contoh Rantai Makanan di Hutan

1. Matahari – Rumput – Kelinci – Serigala – Harimau – Pengurai

Rantai makanan di hutan tentunya akan dimulai dengan sumber energi dari Matahari.

Selanjutnya rumput adalah sumber makanan bagi kelinci sebagai hewan herbivora untuk memenuhi kebutuhan energi mereka.

Lalu, kelinci adalah santapan yang menggiurkan bagi serigala sebagai hewan karnivora yang memerlukan dagingnya untuk dapat bertahan hidup.

Meskipun hewan karnivora, nyatanya serigala pun dapat menjadi santapan bagi hewan karnivora lainnya yang jauh lebih besar dan kuat, yaitu harimau.

Terakhir, setelah harimau mati dan membusuk, bangkainya akan diurai oleh mikroorganisme pengurai.

2. Matahari – Rumput – Tupai – Ular – Elang – Pengurai

Masih diawali dengan sinar Matahari sebagai sumber energi bagi organisme.

Selanjutnya rumput menjadi sumber makanan bagi tupai yang herbivora sebagai menu santapannya.

Tupai sendiri adalah sumber energi bagi ular yang membutuhkan makanan sebagai hewan karnivora.

Tidak cukup sampai di situ, ular pun bisa menjadi sasaran buruan bagi burung elang yang akan dengan sangat mudahnya menangkap hewan melata ini sebagai makanan.

Ketika burung elang pada akhirnya mati, mikroorganisme pengurai akan mengurai bangkainya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

3. Matahari – Rumput – Belalang – Katak – Ular – Elang – Pengurai

Matahari tidak akan pernah lepas dalam interaksi rantai makanan karena memang sebagai pembuka dari proses ekosistem ini.

Kemudian rumput pun menjadi santapan belalang untuk dapat bertahan hidup.

Selanjutnya katak akan melahap belalang untuk dijadikan sumber makanan.

Katak sendiri ternyata adalah hidangan yang diincar oleh ular sebagai sumber energi yang menguntungkan.

Sama seperti siklus rantai makanan sebelumnya, ular akan dimakan oleh burung elang sebagai hewan karnivora dalam puncak piramida ekosistem.

Bangkai burung elang pun akan terurai dengan bantuan mikroorganisme pengurai sebagai penutup.

4. Matahari – Rumput – Rusa – Harimau – Pengurai

Diawali dengan sinar matahari, rumput pun dijadikan sumber makanan bagi rusa sebagai hewan herbivora.

Selanjutnya, rusa akan dijadikan sasaran empuk oleh harimau untuk dimakan menjadi sumber energi yang mengenyangkan.

Saat harimau pada akhirnya mati, bangkainya akan dimakan oleh mikroorganisme pengurai sebagai tahapan akhir dari proses rantai makanan di hutan.

5. Matahari – Tumbuhan – Tikus – Ular – Elang – Pengurai

Matahari akan menyuburkan tumbuhan untuk membuat makanan mereka sendiri dengan fotosintesis.

Tumbuhan akan dimakan oleh tikus yang selanjutnya akan menjadi santapan ular sebagai binatang karnivora.

Ular akan menjadi sumber makanan yang diburu oleh burung elang.

Terakhir, bangkai burung elang akan diurai oleh mikroorganisme pengurai.

Agar anak-anak dapat memahami proses rantai makanan di hutan secara lebih jelas, maka kita bisa memperkenalkan mereka dengan binatang-binatang yang ada di hutan.

Buku Mengenal Hewan Liar Bersama Sam: Hewan di Hutan karya David West akan menjadi buku pembelajaran yang tepat.

Akan ada beragam binatang di hutan yang dibahas di sini lengkap beserta fakta-fakta menarik lainnya di dalamnya sehingga anak-anak dijamin akan betah dan nyaman untuk membacanya.

Segera check out dan order bukunya di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau