Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi Caption Sad Girl yang Cocok di Media Sosial

Kompas.com - 19/11/2022, 09:08 WIB
Caption Sad Girl Sumber Gambar: Freepik.com Caption Sad Girl
Rujukan artikel ini:
Bacalah Saat Hatimu Sedih
Pengarang: Ahmad Rifai Rifan
Penulis Hana Sjafei
|
Editor Ratih Widiastuty

Istilah sad girl sering kali digunakan dalam konteks kesedihan hati yang dirasakan oleh kaum perempuan.

Pada dasarnya setiap kehidupan yang manusia jalani tidak akan melulu tentang hal-hal bahagia saja, tetapi juga akan ada kesedihan yang menyayat hati.

Rasa sedih ini perlu diekspresikan supaya tidak memendam hingga akhirnya malah menyebabkan stress.

Salah satu mengekspresikan perasaan sedih tersebut bisa menggunakan caption sad girl dalam foto yang kita unggah ke media sosial.

Berikut ini rekomendasi caption sad girl yang bisa kamu gunakan.

Rekomendasi Caption Sad Girl

  1. “Bodohnya aku terlena dalam untaian kata indah darimu, hingga akhirnya ku tenggelam dengan kenanganmu.”
  2. “Jangan sekali-kali menempatkan diriku dalam kerumunan wajah sendu, terutama di hari bahagiamu.”
  3. “Tahukah kau jika diri ini telah menikmati setiap detik saat kita bersama, karena ku tahu ketika kau pergi, maka semua itu sudah dalam ingatanku.”
  4. “Dunia ini begitu luas untuk diarungi, jadi jangan biarkan aku lupa dengan hanya mengarungi duniamu saja.”
  5. “Ada masa ketika kau memberikan isyarat cinta, namun ada juga saat kau memberikan isyarat untuk pergi.”
  6. “Jika ada seseorang yang mengajakmu ke puncak, maka ia adalah aku yang paling depan untuk menemanimu mendaki.”
  7. “Aku tak pernah tersesat ketika berpetualang, kecuali saat masuk dalam hatimu.”
  8. “Jika kau tanya untuk apa hujan membasahi bumi, maka ia tidak tahu, beda dengan air mata yang tahu untuk siapa ia terjatuh.”
  9. “Embun telah pergi di pagi ini, basah hujan semalam pun telah mengering. Namun ketika ku lihat perjuangan di balik cermin, maka yang tersisa hanyalah kenangan.”
  10. “Berikan sedikit cahaya dalam gelapmu, agar aku bisa percaya akan adanya harapan.”
  11. “Meski tak bisa ku sentuh, namun aku inginkan kamu yang utuh.”
  12. “Dan hanya senyummu yang merambat dalam ingatan, menjeratku dengan kenangan yang terjadi berulang-ulang.”
  13. “Sebesar itukah ombak kenanganmu hingga kau anggap kesungguhan ini hanyalah sebesar semut yang ingin hidup di samudra.”
  14. “Kan ku jaga pelabuhan hati ini saat kau masih berlayar menjelajahi petualangan cinta yang baru.”
  15. “Tak usahlah kau merasa terganggu, karena aku hanya mencintaimu dalam diam.”
  16. “Dan kenyataannya kita hanya bertegur sapa, padahal dulu pernah sedekat nadi, hingga akhirnya hujan membawamu pergi.”
  17. “Jika kau pikir aku masa lalu, maka ingatlah kita pernah ingin menggapai mimpi yang baru.”
  18. “Entah kenapa saat ia menghilang, seluruh dunia menjadi terpuruk.” - Lamartine.
  19. “Setidaknya tersenyumlah tanpa diriku, jika memang kau tak bahagia denganku.” - Yoon Myong Joo.
  20. “Seperti hilang arah, ketika kamu mencintai tapi tak tahu apa yang dicintai.” - Haruki Murakami.
  21. “Beberapa orang diciptakan menjadi terlalu dekat untuk dipandangi namun terlalu jauh untuk digapai.” – Fiersa Besari
  22. “Sekuat apapun kamu menggenggam, jika dia bukan takdirmu, maka akan tetap pergi.”
  23. “Jatuh cinta tidak pernah bisa memilih. Tuhan memilihkan. Kita hanyalah korban. Kecewa adalah konsekuensi. Bahagia adalah bonus.” – Fiersa Besari
  24. “Cara melupakan yang terbaik adalah dengan berhenti memperhatikan” – aesteuticc
  25. “Kalau sesal selalu buat sesat, ikhlas saja dengan melepas.” – NKCTHI.
  26. “Kita pernah saling tatap sebelum saling ratap; pernah sama-sama berharap sebelum rasa itu lenyap; pernah sejenak menerap meski tak berujung satu atap.” – Fiersa Besari
  27. “Apa masih ada ruang? Kalau ada, aku akan pulang, kalau tidak, biarkan aku menghilang.”
  28. “Aku sering sekali memperlakukan orang yang salah dengan tepat.” – aesteuticc
  29. “Jangan muncul lagi, aku mohon. Aku sudah bahagia sekarang. Aku tidak ingin kembali ragu hanya karena dulu kau pernah kucintai dengan begitu.” – Brian Khrisna
  30. “Untuk apa meninggalkan jejak, jika tak pernah benar-benar menetap? Untuk apa memberi harapan, jika tak pernah memberi kepastian?” – Fiersa Besari

Masih ingin mengetahui lebih banyak menyikapi kesedihan dalam kehidupan? Kamu bisa membaca buku Bacalah Saat Hatimu Sedih karya Ahmad Rifai Rifan.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Dalam buku ini, Ahmad Rifai Rifan menuliskan mengenai kesedihan yang sewaktu-waktu kita rasakan.

Kita diajak untuk mengingat bahwa semua hal yang terjadi adalah pembelajaran hidup, yang harus kita ambil hikmahnya agar kita menjadi manusia yang lebih bijak lagi.

Buku ini akan membuat pembaca lebih tenang dan tidak risau dalam menghadapi peristiwa-peristiwa yang tidak selalu baik dalam hidup kita.

Tertarik ingin membaca bukunya? Dapatkan segera buku Bacalah Saat Hatimu Sedih di Gramedia.com.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau