Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Kenapa Cowok Nggak Mau Chat Duluan, Gengsi?

Kompas.com - 18/11/2022, 14:55 WIB
Alasan Kenapa Cowok Nggak Mau Chat Duluan Sumber Gambar: Freepik.com Alasan Kenapa Cowok Nggak Mau Chat Duluan
Rujukan artikel ini:
Buku Pintar Memahami Pria
Pengarang: Nopitasari
Penulis Hana Sjafei
|
Editor Almira Rahma Natasya

Pernahkah kamu berpikir alasan kenapa cowok nggak mau chat duluan? Apakah karena dia memiliki gengsi berlebih?

Well, biasanya sebelum menjalin asmara, tentu kamu dan calon pasanganmu mengawalinya dengan fase pendekatan.

Kamu dan dia saling berkirim pesan, pergi berkencan, dan membicarakan banyak hal. Rasanya begitu menyenangkan saat kamu bisa menghubunginya kapan saja.

Bahkan, kamu juga bisa menggunakan momen ini untuk membaca gerak-geriknya, apakah ia siap maju ke tahap berikutnya.

Namun demikian, ada momen ketika cowok tidak ingin chat duluan dalam beberapa waktu.

Daripada kebingungan dengan sikapnya itu, ada baiknya kita mencari alasannya.

Berikut ini beberapa alasan cowok nggak mau chat duluan yang harus kamu tahu.

Alasan Kenapa Cowok Nggak Mau Chat Duluan

1. Dia Tidak Yakin dengan Perasaanmu

Alasan kenapa cowok gak mau chat duluan bisa jadi dia tidak yakin dengan perasaanmu.

Dalam hal ini, doi hanya chat apabila kamu memulai mengiriminya chat juga.

Si cowok ingin memastikan apakah kamu memberikan sinyal atau hanya sekedar menanyakan kabar sebagai teman.

2. Dia Tidak Ingin Mengganggumu

Alasan kenapa cowok nggak mau chat duluan berikutnya yakni dia tidak ingin mengganggumu.

Beberapa cowok berpikir selalu chat gebetan hanya akan membuatnya terganggu.

Hal ini lantaran biasanya kaum hawa akan merasa risih dan terganggu saat pria terlalu sering mengiriminya chat.

Cowok takut akan membuat hubungan kalian berantakan, jadi dia ingin melihat sinyalmu terlebih dahulu sebelum ia benar-benar serius.

3. Dia Sibuk dengan Kegiatannya

Alasan kenapa cowok nggak mau chat duluan selanjutnya dia benar-benar sibuk dengan kegiatannya.

Hal ini berlaku apabila kamu PDKT dengan cowok yang punya banyak kegiatan.

Waktunya hanya akan habis dalam pekerjaan atau kehidupan pribadinya saja.

Hal ini bisa menandakan jika kamu bukan prioritas utama untuknya, karena pria yang nge-chat kamu duluan adalah pria yang selalu melibatkan kamu dalam segala prioritasnya.

4. Kamu Terlalu Sering Chat Duluan

Alasan kenapa cowok nggak mau chat duluan berikutnya mungkin karena kamu terlalu sering chat dia terlebih dahulu.

Nah, kini kamu perlu ingat-ingat dulu deh.

Apakah kamu pernah memberikan kesempatan untuknya agar bisa nge-chat kamu duluan?

Untuk itu, kamu perlu lakukan teknik tarik ulur agar kamu tahu dia hanya sekedar balas chat atau memang dia benar-benar tertarik denganmu.

5. Dia Tidak Tertarik Denganmu

Alasan kenapa cowok nggak mau chat duluan lainnya yakni dia tidak tertarik denganmu.

Ya, memang menyakitkan mengetahui hal ini.

Namun sayangnya, kamu harus menyadarinya.

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Dia tidak benar-benar suka padamu namun tetap ingin berteman denganmu.

Memang kamu merasa nyaman saat chat dengannya, namun kamu juga harus sadar dia tidak punya niat untuk memulai chat duluan.

Untuk itu, dia memilih jalan aman dengan membalas chat-mu saja.

6. Masalah Ego

Alasan kenapa cowok nggak mau chat duluan selanjutnya yakni memiliki masalah dengan ego.

Bisa jadi doi tidak mau terlihat berlebihan atau lebay di hadapanmu.

Doi tidak ingin diremehkan atau membuatmu takut karena selalu mengirimkan pesan lebih dulu.

Biasanya, kekhawatiran inilah yang membuat si dia menjaga jarak denganmu.

Untuk kondisi seperti ini, kamu bisa meruntuhkan tembok yang ada dan mulai komunikasikan dengannya.

Kamu bisa memberitahunya apabila tidak menganggapnya clingy hanya karena ia sering menghubungimu lebih dulu.

7. Tak Niat Komitmen

Alasan kenapa cowok nggak mau chat duluan berikutnya bisa jadi karena dia tidak niat komitmen.

Mungkin bagimu, doi merupakan sosok yang charming, dreamy, menarik, dan baik hati.

Sayangnya, dia justru jarang mengajakmu kencan dan sebagainya.

Mungkin saja kalian lebih sering jalan berdua karena kamu yang selalu mengajaknya, bukan sebaliknya.

Apabila hal ini terjadi, segera lepaskan orang tersebut, dan cari pria baru.

Lebih baik kamu sakit hati di awal daripada harus makan hati dalam hubungan yang lebih dalam.

8. Merasa Malu

Alasan kenapa cowok nggak mau chat duluan yakni mungkin saja dia merasa malu.

Doi tidak yakin apakah fase pendekatan ini akan membuahkan hasil, hal ini menjadi penyebab dia merasa malu untuk mengambil langkah pertama.

Bisa jadi doi tidak mengerti bagaimana memulai sebuah percakapan atau melakukan komunikasi sehari-hari denganmu.

Apabila hal ini yang terjadi, maka tidak masalah kalau kamu harus mengirimkan pesan padanya lebih dulu, setidaknya sampai ia merasa nyaman untuk menghubungimu duluan.

Untuk memahami lebih banyak tentang cowok, kamu bisa membaca Buku Pintar Memahami Pria yang ditulis oleh Nopitasari.

Dalam bukunya, Nopitasari mengajak para pembaca untuk lebih mengenal pria sebenarnya.

Mulai dari karakter, tipe, hal yang disukai dan tidak, cara berkomunikasi, hingga perbedaan pikiran pria dan wanita, dan masih banyak lagi.

Meski kebanyakan pembaca dari buku ini merupakan anak muda, namun tidak menutup kemungkinan bahwa orang dewasa juga akan menikmati dan mendapat pengetahuan baru dari buku ini.

Dapatkan segera buku ini di Gramedia.com dan segera dapatkan pengetahuan menarik dari bukunya.

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

Promo Diskon Promo Diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

Apa Arti Disabilitas Sensorik? Cari Tahu di Sini!

buku
Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

Siapa Bapak Demokrasi Indonesia?

buku
Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

Membangkitkan Kekuatan Diri: Review Inspiratif Buku The Unstoppable You

buku
Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

Dari Imajinasi ke Halaman: Rahasia Menulis dalam Buku Seni Menulis Fiksi untuk Pemula

buku
Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau