Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Orang Paling Kaya di Indonesia? Ini 10 Daftarnya Beserta Jumlah dan Sumber Kekayaannya

Kompas.com - 16/11/2022, 11:30 WIB
Orang Paling Kaya di Indonesia Photo by JESHOOTS-com on Pixabay Orang Paling Kaya di Indonesia
Rujukan artikel ini:
Kaum Supertajir Indonesia
Pengarang: William Pratama Subagja
|
Editor Rahmad

Forbes Real Time Billionaire telah merilis daftar orang terkaya di dunia, termasuk orang terkaya di Indonesia. Forbes telah merilis 50 orang paling kaya di Indonesia pada tahun 2021 dari berbagai kategori.

Lalu, siapa orang paling kaya di Indonesia? Di urutan pertama adalah R. Budi dan Michael Hartono. Kedua bersaudara tersebut merupakan pemegang saham PT Bank Central Asia Tbk dan Djarum.

Total kekayaan Budi dan Michael Hartono mencapai US$42,6 miliar atau Rp612,8 triliun. Di urutan kedua ada keluarga Widjaja dengan total kekayaan US$9,7 miliar (Rp139,5 triliun).

Daftar Orang Paling Kaya di Indonesia

Berikut ini adalah peringkat orang terkaya di Indonesia berdasarkan laporan Forbes:

1. Robert Budi Hartono dan Michael Hartono

Orang terkaya nomor satu di Indonesia adalah Robert Budi Hartono dan Michael Hartono. Menurut Forbes.com, kekayaan kedua bersaudara itu mencapai US$42,6 miliar atau Rs612,8 triliun pada 2021.

Robert Budi Hartono dan Michael Hartono telah melakukan investasi besar di PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Aset keluarga perusahaan rokok Djarum dan grup elektronik Polytron juga ada di Jakarta dalam bentuk aset real estate.

2. Keluarga Widjaja

Keluarga Widjaja adalah yang terbesar kedua dengan total kekayaan US$9,7 miliar (Rs 139,5 triliun). Perkebunan keluarga Widjaja didirikan oleh Eka Tjipta Widjaja, yang meninggal pada Januari 2019.

Perkebunan keluarga terdiri dari berbagai perusahaan milik Sinar Mas termasuk real estate, telekomunikasi, layanan medis, jasa keuangan, perusahaan kertas dan agribisnis.

3. Anthony Salim

Anthony Salim adalah CEO Indofood dengan aset US$8,5 miliar. Anthoni Salim pemilik Indomie, perusahaan mie instan terbesar di dunia. Kekayaan Anthony Salim lainnya berasal dari investasi di bidang makanan, ritel, perbankan, telekomunikasi, dan energi.

4. Sri Prakash Lohia

Total aset Sri Prakash Lohia mencapai US$6,2 miliar. Kekayaan Sri Prakash berasal dari produksi PET dan petrokimia. Pindah dari India ke Indonesia bersama ayahnya pada 1970-an.

Mereka mendirikan apa yang sekarang menjadi perusahaan listrik petrokimia, Indorama Corporation. Selain itu, mereka juga memproduksi sarung tangan medis, pupuk, bahan baku tekstil dan produk industri lainnya.

5. Prajogo Pangestu

Prajogo Pangestu memiliki kekayaan bersih US$6,1 miliar. Menurut forbes.com, kekayaan bersih Prajogo berasal dari Barito Pacific. Perusahaan memiliki sekitar 70% saham Chandra Asri yang merupakan perusahaan petrokimia yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baca buku sepuasnya di Gramedia Digital Premium

Pada 2011, perusahaan Chandra Asri melakukan merger dengan Tri Polyta Indonesia. Tri Polyta Indonesia kemudian menjadi produsen petrokimia terdiversifikasi terbesar di Indonesia.

6. Chairul Tanjung

Chairul Tanjung memiliki kekayaan bersih sekitar $5,5 miliar. Chairul Tanjung beroperasi di berbagai bidang seperti media, supermarket, waralaba dan ekuitas.

7. Susilo Wonowidjojo

Susilo Wonowidjojo dan keluarganya adalah pemilik Perusahaan Tembakau Gudang Garam. Selain perusahaan rokok, Gudang Garam juga melakukan ekspansi ke infrastruktur seperti membangun jalan tol pada 2019.

8. Boenjamin Setiawan

Boenjamin Setiawan mendirikan Kalbe Farma pada tahun 1966 bersama kelima saudaranya. Perusahaan ini bergerak di bidang farmakologi.

Boenjamin Setiawan meraih gelar PhD di bidang Farmakologi. Kalbe Farma sendiri telah berkembang menjadi perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Kekayaan bersih Boenjamin Setiawan diperkirakan mencapai $4,2 miliar.

9. Jogi Hendra Atmadja

Jogi Hendra Atmadja adalah presiden Mayora Group, perusahaan makanan terbesar di Indonesia. Perusahaan ini menjual kopi, sereal, permen, dan kue kering. Grup Mayora memasarkan merk Copico, Danisa dan Roma di 100 negara.

Keluarga Atmadja pertama kali membuat biskuit buatan sendiri pada tahun 1948. Kemudian pada tahun 1977 keluarga Atmadja resmi mendirikan Mayora Group. Jogi Hendra Atmadja memiliki total kekayaan bersih sebesar $4,1 miliar.

10. Bachtiar Karim

Bachtiar Karim dan keluarga Burhan Karim menjalankan perusahaan minyak sawit Musim Mas. Total kekayaan Bachtiar Karim dan keluarganya mencapai $3,5 miliar.

Buku Kaum Super Tajir Indonesia yang ditulis William Pratama Subagja bisa kamu jadikan referensi untuk mengenali siapa orang paling kaya di Indonesia. Daftar orang terkaya di Indonesia ini mungkin bisa menginspirasimu.

Buku ini kamu pesan dan beli di Gramedia.com!

Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.

promo diskon promo diskon

Rekomendasi Buku Terkait

Terkini Lainnya

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

Sebuah Pelukan dari Duka: Menemukan Diri dalam Kepergian

buku
Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

Cara Menjaga Relasi Jangka Panjang di Dunia Profesional

buku
Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

Launching Buku  “Untold Stories Strategi Public Relations di Industri Kreatif”:  Ungkap Sisi Manusiawi Kerja Komunikasi Publik Menghadapi Dinamika Isu

buku
Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

Cara Menjaga Hubungan Tetap Awet, Langkah Sederhana yang Sering Terlewat

buku
15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

15 Cara Self Love dan Langkah-Langkah Awal Menerapkannya

buku
10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

10 Cara Berdamai dengan Diri Sendiri agar Hidup Tenang dan Bermakna

buku
Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

Apa Itu Let Them Theory? Cara Biar Hidup Tidak Banyak Drama

buku
Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

Makna Perjalanan Spiritual: Pengertian, Cara Memulai, dan Manfaatnya dalam Kehidupan Sehari-hari

buku
15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

15 Cara Menemukan Jati Diri yang Hilang dengan Mudah

buku
Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

Networking Efektif: Pengertian, Manfaat, dan Strategi Membangun Relasi yang Berkualitas

buku
Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

Arti Maintain Relationship dan Cara Efektif agar Hubungan Tetap Harmonis

buku
Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

Contoh Perjalanan Spiritual: Proses dan Transformasi Diri dalam Kehidupan

buku
Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

Arti Healthy Relationship dan Cara Membangunnya

buku
30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

30 Kata-kata Afirmasi Positif Pagi Hari, Bikin Tambah Semangat dan Fokus Seharian

buku
Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

Cara Melupakan Seseorang yang Tidak Bisa Kita Miliki

buku
Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

Menghadapi Quarter Life Crisis dengan Stoisisme

buku
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau