Kata sindiran buat suami yang egois dalam menjalani rumah tangga mungkin saja diperlukan jika kamu sudah meras jengkel.
Mengingat tidak selamanya hubungan suami istri itu selalu berjalan baik-baik saja.
Ada momennya ketika suami istri bertengkar, karena berbeda pendapat dan perubahan sifat.
Sebagai istri pasti mengidam-idamkan memiliki suami yang baik hati, pengertian, bisa mengayomi keluarga dan membimbing istri.
Sayangnya, terkadang harapan tidak sesuai dengan kenyataan karena mendapat seorang suami yang egois, kasar, galak dan suka menyakiti hati istri.
Kata Sindiran buat Suami yang Egois
- "Komitmen berumah tangga salah satunya adalah saling pengertian."
- "Yuk, kita saling main perhatian biar sama-sama mengerti bagaimana rasanya diperhatikan."
- "Aku tidak mengerti mengapa aku benar-benar peduli, padahal kamu tidak."
- "Kamu selalu menang dengan egomu yang nggak mau mengalah."
- "Jangan mudah egois, hubungan ini kan milik kita berdua, sebaiknya kamu juga bisa mengerti dan bisa gantian."
- "Perhatian itu timbul dari hati, bukan karena paksaan."
- "Betapa indahnya kalau kita saling menghargai dan mengerti. Jangan saling egois dan nggak peduli."
- "Aku tidak mengerti dengan cara berpikirmu. Diamnya istri itu bukan berarti membiarkanmu berbuat sesuka hati dan menyakitiku."
- "Jangan pernah menekan orang yang setia ke titik di mana dia tidak lagi peduli."
- "Sempatkanlah dirimu sesekali menemani istri ketika ia membaca buku tentang pendidikan anak sambil mendengarkan keluhan dan kesulitan istri dalam mengurus anak."
- Suami itu seperti wine, butuh waktu lama untuk mendewasakannya
- Pernikahan hanyalah sebuah kata yang indah untuk mengadopsi seorang anak laki-laki yang sudah dewasa yang tidak lagi ditangani oleh orang tuanya.
- Hidup itu harus saling bersosialisasi, jangan hanya egois, kalau mau egois, mendingan hidup di hutan saja
- Yang egois kamu, yang selalu disalahkan aku. Yang temperamental kamu, yang selalu sabar aku.
- Hidup harus selalu mendengarkan lawan bicara, jangan hanya meninggikan ego dan tak mau mengalah.
- Ketahuilah, suami yang baik itu tidak egois.
- Bisa jadi orang lain memiliki pemikiran yang berbeda dengan kita. Makanya jangan terlalu egois.
- Salah satu komitmen yang perlu dijaga dalam berumah tangga adalah saling pengertian.
- Jangan pernah menekan orang yang setia ke titik di mana dia tidak lagi peduli.
- Ketika seorang wanita menikah, dia menukar perhatian banyak pria dengan kurangnya perhatian satu orang
- Perempuan itu lebih suka perhatian kecil tapi berkali-kali, daripada perhatian besar tapi cuma sesekali.
- Mungkin banyak orang yang lupa bahwa hubungan yang bertahan lama adalah yang dilandasi cinta, tanggung jawab, perhatian, dan saling melengkapi.
- Wanita memang makhluk yang lembut, tapi bukan berarti bisa diperlakukan dengan cuek dan tak diperhatikan.
- Waktu pacaran selalu perhatian, kelilipan sedikit langsung di sembur, kena luka sedikit langsung ditanya, "Kamu nggak apa-apa?" Beda ketika sudah menikah, perhatiannya jarang sekali.
- Orang sibuk pasti selalu meluangkan waktu. Tapi kalau orang yang sok sibuk, sepertinya mereka tidak akan punya waktu.
- Yuk! Kita saling main perhatian biar sama-sama tahu rasanya bagaimana diperhatiin.
- Sebanyak apapun uang yang kamu miliki, tetap saja harta terbesar dan terpenting yang perlu kamu jaga tidak berbentuk uang.
- Sebaik-baiknya seorang pria adalah yang paling baik perhatiannya terhadap keluarga dan istri.
- Terus saja perhatianmu pada pekerjaan dan pekerjaan, maka semua yang ada di sampingmu saat ini tak tersisa.
- Jika aku memperlakukanmu seperti halnya kamu memperlakukanku, kamu pasti akan membenciku.
- Bagaimana istri mau percaya jika suaminya saja suka berbohong? Entah untuk alasan apapun, berbohong tidak seharusnya dilakukan.
- Kalau kata Ali bin Abi Thalib, "Ada dua hal yang tak terpisahkan dari berbohong: banyak membuat janji dan banyak beralasan."
- Kejujuran tidak mengorbankan apa pun, namun kebohongan akan menghabiskan segalanya.
Ingin mendapatkan tips dalam rumah tangga khususnya menghadapi suami yang egois? Kamu bisa membaca buku Psikologi Pasangan: Manajemen Konflik Rumah Tangga.
Buku ini bisa menjadi rujukan menjalani biduk pernikahan agar tidak karam di tengah gelombang.
Selain perbedaan fisik, perempuan dan laki-laki juga memiliki perbedaan psikologi.
Sehingga, perbedaan pendapat dan sudut pandang adalah hal yang lazim terjadi.
Namun, tentu saja ketika sudah menjalani pernikahan, perselisihan pendapat ini harus dihadapi dengan bijak dan dewasa.
Oleh karena itu, buku ini dapat membantu kamu dan pasangan kamu untuk menghadapi konflik-konflik yang ada dalam rumah tangga.
Kedua penulis, Muhammad Iqbal, Ph.D, dan Kisma Fawzea, S.Psi., merupakan psikolog konsultan pernikahan yang sudah menangani banyak konflik dalam pernikahan.
Dalam buku ini, banyak kisah inspiratif mengenai konflik dalam rumah tangga yang dapat dijadikan contoh oleh pembaca.
Segera beli buku Psikologi Pasangan: Manajemen Konflik Rumah Tangga di Gramedia.com.
Selain itu, ada gratis voucher diskon yang bisa kamu gunakan tanpa minimal pembelian. Yuk, beli buku di atas dengan lebih hemat! Langsung klik di sini untuk ambil vouchernya.
Promo Diskon